#14 : Tarik-Ulur

3K 611 29
                                    

Why'd you have to go and make things so complicated?

I see the way you're acting like you're somebody else

Gets me frustrated

(Avril Lavigne - Complicated)

***

Untuk kesekian kalinya Alaska membaca isi pesan Aileen. Padahal pesan itu sudah ada sejak pagi tadi, tapi tidak pernah bosan dibaca demi menjadi pengingat.

From : Kak Aileen

Ingat, Ka, mundur selangkah! Lo jangan buru-buru dapatin dia. Pelan-pelan. Nanti kalau waktunya udah tepat baru lompat beberapa langkah ke depan.

Gara-gara insiden sore itu di kantornya, Btari menjaga jarak dengan Alaska dan kali ini terlihat sangat jelas. Wanita itu mempunyai seribu satu alasan untuk mengabaikan Alaska, kecuali masalah pekerjaan. Anya juga langsung diberi delegasi untuk membantu Alaska hampir di segala hal yang biasanya Btari lakukan.

Saat di apartemen pun juga sama, setiap kali Alaska mencoba bertamu tidak ada respons apa pun di dalam seolah unit Btari tidak ada orang. Ketika berpapasan di lorong pun Btari dengan sengaja membuang muka. Namun dari itu semua, hal paling tidak nyaman bagi Alaska adalah Btari menelepon Aileen dan berkata dia tidak akan melanjutkan tugasnya untuk memasakan Alaska.

Keputusan itu tentu membuat Alaska panik. Akan sayang disayangkan kalau Btari tidak mengambil tambahan pekerjaan ini mengingat keadaannya. Dan gara-gara keputusan itu pula, Aileen menelepon. Kakaknya itu menodong Alaska untuk bercerita apa yang sebenarnya terjadi. Dan itulah kali pertama baginya curhat masalah perempuan setelah dulu galau sendirian saat menyukai Nisaka, wanita yang dia sukai sebelumnya.

"Sekarang gimana caranya ngomong sama orang yang nggak mau ngomong," gumam Alaska.

Jemari tangan pria itu mengetuk-ketuk permukaan meja. Otaknya berpikir. Hingga sebuah ide cemerlang muncul ketika dia melihat sistem akutansi perusahaan.

Segera saja Alaska menelepon bagian IT kantor. Begitu terdengar suara pria di ujung sana, Alaska langsung menodong, "Bisa nggak ya sistem akutansi kantor di komputer saya dibikin eror?"

"HA?" ucapan kaget itu terdengar di ujung sana. "Gimana ya maksudnya, Pak?"

"Iya, saya mau sistem akutansi kantor khusus komputer saya dibikin eror. Bisa nggak?" Alaska bertanya ulang.

"Nggak bisa, Pak. Karena kalau satu eror semuanya ikut eror."

Jawaban orang IT membuat Alaska kecewa. Pria itu mulai kembali memutar otak. "Kalau kamu ke sini minta maaf ke Bu Btari dan bilang kalau laporan yang saya bikin kemarin eror atau kena virus atau apa pun lah, bisa nggak?"

"HA?" Sekali lagi ekspresi pihak IT sukses membuat Alaska dongkol.

"Bisa nggak nih?" tanya Alaska sekali lagi.

"Ya ... bisa, Pak. Tapi kalau saya bilang gitu nanti saya disemprot sama Bu Btari gimana?" tanyanya takut-takut.

"Nanti saya belain deh. Kamu kasih tahu nama kamu siapa sama nomor telepon, kalau kamu ngelakuin yang saya minta dan menerima omelan Bu Btari, saya kasih bonus. Gimana?"

Dan tawaran bonus itu sukses membuat anak IT itu mengiakan. Bahkan dengan semangat memberitahukan nama serta nomor teleponnya pada Alaska. Dia juga berjanji akan segera datang ke bagian finance kurang dari sepuluh menit.

Jadi begitu telepon ditutup, Alaska segera mendekati pintu. Dia menunggu dengan sabar orang IT datang ke ruangannya untuk buat heboh. Untungnya jendela ruangan ini menghadap ke jalanan, jadi tidak ada yang mengetahui perbuatan pria itu saat ini.

Behind the Apartment DoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang