Bab 3 Siapa Rani?

109 76 247
                                    

Selamat membaca 2798 kata 
Dari "Semesta  Yang Tak Mau    mengalah"

                       ______________
                       Siapa Rani?

                                 ●
                                 ●

Pagi hari yang cerah, suara gaduh dan bising memenuhi lapangan SMA Zana. Rupanya, mereka (para murid) sedang menunggu datangnya seseorang dari balik mobil hitam mewah.

"Minggir-minggir!"

"Heh, gue gak keliatan!"

"Awas dong!"

Suara jeritan dan pekikan memenuhi lapangan ketika seseorang yang ditunggu untuk keluar dari mobil hitam itu akhirnya keluar.

"Gilaaa mertua gueee."

"Mertua gue itu!"

"Ibu! Disini ada calon menantumu!"

"Ibunya Nevan gak suka cewek gendut kaya lo!" ujar seorang gadis pada gadis gendut yang terpana dengan kehadiran ibu pemilik sekolah, alias ibu Nevan.

Suara pujaan dan pujian diberikan pada seorang wanita yang menggunakan pakaian putih mahalnya.

Ibu Nevan mengulas senyum tipis pada para siswa-siswi yang menyapanya. Hingga ada seorang guru pria yang menghampirinya. Dia bapak kepala sekolah.

"Silahkan masuk, Bu." ujarnya mempersilahkan.

Ibu Nevan mengangguk dengan seulas senyum.

"Cewek bodoh! Bodoh! lo bodoh!"
"Dasar pelakor!"
"Lo itu miskin jangan belagu!"

"Aaaaa!! Ampun sakit!"

Ketika hendak memasuki sekolah, Ibu Nevan sudah disajikan pemandangan yang tak mengenakan. Dimana ada siswi yang tengah dibully, dan berakhir menjadi tontonan. Siapa lagi jika bukan Ana korbannya dan Cindy pelakunya.

Ibu Nevan menatap tajam kepala sekolah, bisa-bisanya di sekolahnya yang elit ini ada kejadian bullying, bapak kepala sekolah yang ditatap seperti itupun langsung menundukan badannya kemudian segera menghampiri kedua gadis yang kini sudah menjadi tontonan para siswa-siswi.

"Cindy! Berhenti kamu!"

"Rasain lo!"
"Gue belum puas nyakitin lo!" Cindy menjambak rambut Ana kasar.

"Cindy hentikan!" Teriak Bapak kepala sekolah.

Ana yang terduduk lemas di lantai pun mendengak ke atas, melihat ada sosok wanita cantik yang menurutnya mirip sekali dengan ibunya. Tanpa sepatah katapun, Ana langsung berdiri dan segera memeluk erat wanita itu. Ibu Nevan yang tak siap pun lantas segera mendorong kasar tubuh Ana dari dekapannya, membuat gadis itu harus kembali jatuh ke bawah. Para murid dan kepala sekolah yang menyaksikannya pun dibuat terkejut dengan perlakuan ibu pemilik sekolah ini.

Diam-diam Cindy tersenyum licik, lantas gadis itu segera menghampiri ibu Nevan.

"Bu, kenalin saya pacarnya Nevan." Perkenalan diri yang cukup bagus. Namun....

"Jangan dekat-dekat sama saya! Penindas seperti kamu sama saja dengan binatang!" ujarnya pedas membuat semua yang menyaksikannya heboh, termasuk kepala sekolah.

Diam-diam Cindy mengepalkan tangannya. "saya bukan penindas kok bu, saya pacarnya Nevan. Dianya aja yang udah ngerebut Nevan dari Cindy." ujarnya menunjuk Ana yang kini sudah berdiri dan berniat untuk pergi, namun sebelum itu ada satu pria yang menahannya tangannya untuk tidak pergi.

Semesta yang Tak Mau MengalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang