Bab 13 -Semua yang Terjadi....

21 8 28
                                    


                                   ●
                                   ●

"Apakah dia akan baik-baik saja jika mengetahui yang sebenarnya?" -Nevan

"Tapi lo harus inget, ada hati yang perlu lo jaga... Atau lo tinggalkan."

"Lo harus bisa milih, Van. Lo mau dia tau dari orang lain, atau dari lo sendiri." -Vio

    
                                    ●
                                    ●

                      Happy Reading

Diam. Nanti lo tahu sendiri." ujar Nevan dingin.

Ana hanya diam, mengikuti ke mana Nevan akan membawanya.

Sesampainya di parkiran taman, mereka menghampiri mobil putih yang terparkir sendirian, alias tidak ada kendaraan lain selain milik Nevan. Nevan membuka pintu mobil, mengambil satu totebag dan diberikan pada Ana.

"Pegang. Ganti pake baju itu. Di sana ada toilet," ujar Nevan menunjuk arah selatan, yang katanya ada toilet.

Ana hanya melongo mendengar penuturan Nevan. Sangat berbeda dari biasanya. Persis seperti saat pertama kali mereka bertemu. Sikap dingin Nevan kini kembali.

Nevan menunggu Ana berganti pakaian sembari mengeluarkan sesuatu di dalam saku celananya.

Satu bungkus rokok.

Cowok itu menyalakan rokoknya, menghisap, dan mengeluarkan asapnya. Sudah lama sekali dirinya tidak menikmati rokok.

"Loh, Nevan kamu ngerokok?" Nevan memandang Ana yang sudah berganti dengan pakaian kering.

Cowok itu mengapit rokoknya di tangan, menghembuskan asapnya. Persis seperti cowok nakal. Ana yang melihatnya pun merasa ada yag berbeda dari Nevan.

"Masuk." Nevan membuang putung rokok yang masih menyala, mengajak Ana untuk memasuki mobilnya.

Selama perjalanan, yang ada hanyalah sunyi. Tidak ada perbincangan. Ana melihat jalanan yang sepi, karena hujan deras masih mengguyur.

Mobil yang mereka tumpangi berhenti pada salah satu rumah mewah. Rumah Nevan tentunya.

Nevan turun terlebih dahulu, disusul dengan Ana.

Gadis itu hanya bisa memandangi rumah besar itu. Ini rumah atau istana? Sangat besar!

"Kenapa bengong? Ayo masuk!" titah Nevan.

Mereka berdua memasuki rumah megah itu, terlihat sangat sepi.

"Ini rumah siapa? Rumah kamu?" Ana bertanya.

"Hm." di sampingnya, Nevan hanya berdehem pelan.

"Wah, besar banget!" takjubnya.

Nevan terus berjalan tanpa menghiraukan Ana yang masih takjub dengan rumahnya.

"Kita mau ngapain?" tanya Ana keheranan, pasalnya Nevan malah menaiki tangga.

"Lo duduk dulu, gue mau ambil sesuatu," ujar Nevan berjalan menaiki anak tangga.

Ana mengikuti perintah Nevan, gadis itu duduk di sofa ruang tamu yang megah.

Tak berapa lama kemudian, Nevan datang dengan membawa kotak berwarna cokelat. Lelaki itu ikut duduk di samping Ana.

"Itu apa?" tanya Ana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Semesta yang Tak Mau MengalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang