Bab 5 - Latar Keluarga

70 58 88
                                    


  Selamat membaca 2512 kata dari "Semesta Yang Tak Mau Mengalah."

                                  ●
                                  ●
                                  ●

                 Bab 5 - Latar Keluarga

"Satu dua tiga! bagus, lagi, lagi."

Nevan bergaya dengan khasnya yang cool , tubuhnya dibalut dengan jas berwarna marun, dengan sedikit riasan di wajahnya.

"Satu kali shot lagi, setelah itu selesai." ujar sang Fotografer memulai menjepret pose-pose tampan Nevan.

"Bagus! bagus sekali Van!"

"Tahan dulu, tetap di posisi seperti itu."

Nevan di depan sebuah Background putih bergaya layaknya seorang model profesional.

Ketika lampu flash menyala, cowok itu menahan napasnya.

"Selesai!"

"Kerja bagus hari ini Nev!" ujar
Fotografer lelaki itu pada Nevan.

Nevan membalas dengan senyum tipis, "Gue cabut dulu bang. Bilang sama nyokab, gue di ruang ganti." ujarnya lalu pergi untuk berganti pakaian.

"Siap bro!"

Beginilah kehidupan seorang Nevan Ardiaz Arzan, menjadi seorang model atas perintah sang mama yang menyuruhnya untuk melakoni sebuah pekerjaan yang sangat tidak Nevan sukai.

Kata sang mama, Nevan harus memanfaatkan wajahnya yang rupawan, karena tak semua orang memiliki wajah sepertinya.

Mama Nevan seorang wanita sukses yang menekuni dunia model, karirnya sebagai seorang model sudah di kenal baik oleh khalayak ramai.

Seperti sekarang ini, Vania (Ibu Nevan) tengah sibuk memilih foto Nevan yang baru saja selesai diedit. Bersama dengan sang fotografer dan asistennya, Vania mencoba untuk menentukan foto mana yang akan dia pilih.

"Pilih 3 ini aja,"

"Setelah selesai bisa hubungi @Zoneisfara untuk peresmian kerja sama kita."

"Baik, akan saya laksanakan bu."

Vania melongokan kepalanya ke belakang, mencari keberadaan putranya.

"Nevan?" panggilnya.

Nevan keluar dari ruang ganti dengan setelan kemeja kasualnya yang dipadukan dengan sneakers putih.

"Sudah selesai? yuk pulang." ajak mama Nevan.

Nevan mengikuti mamanya yang berjalan mendahuluinya.

"Mah."panggil Nevan.

Vania menoleh, "kenapa? kamu pengin apa sayang? nanti mama beliin. Karena kamu udah nurut, jadi kamu boleh minta apa aja." tutur Vania membuat Nevan jengah.

Selalu saja seperti ini, jika dirinya bersikap penurut dengan mamanya, maka mama akan menjadi baik seperti ini.

"Kamu mau apa sayang?" tanya Vania lagi ketika mereka sampai di parkiran.

"Mama yakin mau ngabulin?" tanya Nevan.

"Mama pasti kabulin, kamu mau minta apa aja."

"Nevan mau Mama fasilitasi semua biaya sekolah Ana sampai lulus."

Tangan Vania yang hendak membuka pintu mobil terhenti, ia kembali menoleh pada putranya.

"Mama gak salah dengar?"

Semesta yang Tak Mau MengalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang