Maafkan aku karena terlalu ingin memilikimu,
Maafkan aku karena merasa paling di lukai,
Maafkan aku karena terlintas rasa membenci.Aku tidak tahu badai apa yang menerjang mu di sana,
Aku tidak tahu luka apa yang kamu coba sembuhkan di sana,
Aku tidak tahu sebanyak apa air mata yang kamu coba hapus dan sembunyikan di sana,Mungkin, badai mu lebih hebat dari badai yang menerjang ku di sini,
Mungkin, luka mu lebih dalam dari luka yang menggores ku di sini,
Mungkin, air matamu lebih banyak dari air mataku yang mengalir di sini.Namun, jangan pernah bertanya seikhlas apa aku.
Jangan pernah bertanya serela apa aku.
Jangan pernah bertanya semampu apa aku.
Butuh ratusan luka yang aku sembuhkan setiap hari, butuh puluhan kali aku menghapus dan menulis kembali tulisan ini, sebelum akhirnya aku kuatkan hati menerima sebuah pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seikhlas Awan Mencintai hujan
Non-FictionKemarin, doa mu agar bisa dibersamakan. Hari ini, doa mu agar bisa mengikhlaskan