26

154 3 0
                                    

Kamu tahu, disaat kamu mengakhiri cerita ini, disaat kamu dan aku berjalan saling memunggungi. Beberapa waktu setelah itu tiba-tiba kenyataan menyadarkan ku bahwa satu dari banyaknya doaku untukmu telah Tuhan kabulkan.

Dulu, aku pernah memohon agar kamu bahagia walau tidak bersamaku, aku pernah memohon agar kamu tetap tersenyum walau bukan karena aku, aku pernah memohon agar kamu bisa menyusun harapanmu walau tanpa aku, aku pernah memohon agar kamu baik-baik saja walau harus ada luka di hatiku.

Dan sekarang aku paham kenapa kita berpisah.

Tapi sekali lagi, izinkanlah aku menulis ini untukmu.

Siapapun yang menjadi alasanmu pergi, semoga dia adalah seseorang yang tidak akan pernah pergi meninggalkanmu.

Siapapun tempat yang menjadi tempat pemberhentianmu nanti, semoga dia adalah seseorang yang Tuhan pilih selamanya menetap denganmu.

Dimana pun kamu ingin berada dengannya nanti, semoga kamu tidak akan pernah melupakan keberadaanku.

Sebahagia apapun kamu bersamanya nanti, semoga kamu sempat melangitkan pinta supaya aku mampu melapangkan hati menerima hilangmu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Seikhlas Awan Mencintai hujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang