Kamu tahu, disaat kamu mengakhiri cerita ini, disaat kamu dan aku berjalan saling memunggungi. Beberapa waktu setelah itu tiba-tiba kenyataan menyadarkan ku bahwa satu dari banyaknya doaku untukmu telah Tuhan kabulkan.
Dulu, aku pernah memohon agar kamu bahagia walau tidak bersamaku, aku pernah memohon agar kamu tetap tersenyum walau bukan karena aku, aku pernah memohon agar kamu bisa menyusun harapanmu walau tanpa aku, aku pernah memohon agar kamu baik-baik saja walau harus ada luka di hatiku.
Dan sekarang aku paham kenapa kita berpisah.
Tapi sekali lagi, izinkanlah aku menulis ini untukmu.
Siapapun yang menjadi alasanmu pergi, semoga dia adalah seseorang yang tidak akan pernah pergi meninggalkanmu.
Siapapun tempat yang menjadi tempat pemberhentianmu nanti, semoga dia adalah seseorang yang Tuhan pilih selamanya menetap denganmu.
Dimana pun kamu ingin berada dengannya nanti, semoga kamu tidak akan pernah melupakan keberadaanku.
Sebahagia apapun kamu bersamanya nanti, semoga kamu sempat melangitkan pinta supaya aku mampu melapangkan hati menerima hilangmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seikhlas Awan Mencintai hujan
No FicciónKemarin, doa mu agar bisa dibersamakan. Hari ini, doa mu agar bisa mengikhlaskan