Typo bertebaran 🐒
"lagi dan lagi anda bertamu di ruangan ini,dan dengan masalah yang sama?apakah anda tidak bosan nak?",diksa memutar bola matanya malas,kenapa setiap ia masuk kedalam ruangan ini selalu saja kakeknya datang dan menyidangkannya langsung, sungguh membosankan melihat wajahnya saja sudah malas. "pulang sekolah pulang ke rumah kakek, orang tuamu sudah disana kakek akan bicara hal penting. saya serahkan dia kepada anda" orang yang diberi tanggung jawab kakek diksa mengangguk mengerti."dan untuk anda,anak dukun pelet janda jangan macam-macam" diksa hanya memutar bola matanya dengan malas sekali lagi.
Kakek diksa sudah meninggalkan ruangan dua menit lalu kini tersisa dua guru killer dan satu penjaga BK.
"Diksa!!,apa dirimu tidak mempunya hati? sampai-sampai menyakiti murid lain apalagi dia perempuan!!,setau saya keluargamu tidak ada yang mempunyai sifat seperti ini,mengapa sifatmu seperti setan kepalang seperti ini huh? sungguh saya sudah bosan menasehati kamu tapi tidak terpengaruh sedikitpun, sifatmu menurun dari siapa diksa!!" ucap panjang lebar dari guru killer itu ,sedikit info guru killer itu adalah Adik dari papanya.
"Daddy" jawaban singkat itu keluar dari mulut diksa dengan nada biasa.diksa berdiri dari duduknya dan melangkahkan kakinya menuju keluar ruangan.
"Diksa!!"panggilan itu tak dihiraukan olh pemilik nama.
...
Diksa menuruti permintaan kakeknya untuk datang ke kediaman nya malam ini,dan benar orang tuanya sudah berada disana sejak pagi entah untuk apa.
Diksa melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah kakeknya,banyak makanan yang terhidang di atas meja tamu dan dia melihat ibunya juga memakai pakaian rapi juga berdandan.
"Ma kenapa diksa disuruh kesini?"orang yang di panggil mama pun menoleh ke sumber suara.
"Eh diksa dah pulang nak,jadi gini kamu akan dijodohkan kakek kamu dengan anak rekan bisnis ayahmu jadi kamu jangan nolak ya anaknya cantik kok" diksa tidak berekspresi sama sekali, tidak kaget jika kakeknya menjodohkan dirinya,tentu ada alasannya yaitu untuk perubahan sifat diksa,apakah akan mempan untuk merubahnya menjadi lebih baik?kurasa tidak. "yasudah sana keatas mama sudah menyiapkan baju kamu untuk dipakai malam ini"ucap sang mama kepada diksa.
Diksa sudah siap dengan setelannya tapi tidak dengan rambutnya yang masih berantakan,tapi tentu saja rambut itu adalah gaya sehari-hari nya di sekolah.
Diksa turun karena panggilan dari sang ayah,diksa melipat lengan bajunya sambil menuruni anak tangga satu persatu.
"Nak sini duduk disamping mama"diksa menoleh dan dia menuruti perkataan mamanya itu.
Lima belas menit mama ayah dan kakek diksa mengobrol dan diksa hanya berdiam diri dengan memainkan ponselnya.
Orang yang ditunggu kedatangannya akhirnya datang juga diksa hanya mengabaikan sapaan dari tamu wanita itu,sepertinya ibu dari orang yang akan di jodohkan dengan dirinya.
Diksa melihat siapa yang akan dijodohkan dengannya,diksa terbelalak kaget ketika melihat siapa yang akan dijodohkan dengannya dia Nora, pacarnya sebulan yang lalu tentu saja diksa menjadikan Nora pacar itu hanya dare dari teman-teman nya bukan karena kemauannya."ma diksa dijodohin sama dia?" ucap diksa heran.
Mama diksa mengangguk "iya sayang, kenapa dia cantik dan juga lugu?"
Diksa tak percaya akan jawaban sang mama,diksa mengabaikan obrolan dari dua keluarga yang berbeda itu beberapa menit berlalu dan papa diksa membuka suara untuk menyampaikan niat yang sebenarnya di acara malam ini.
"Jadi saya sebagai papa dari Diksa Sagara Dewangga akan menjodohkan dengan anak anda yaitu Nora Erina Marsya" Nora tersenyum bahagia tapi tidak dengan diksa ia hanya memasang wajah datar dan sangat datar."jadi acara pertunangan akan dilaksanakan tiga hari kedepannya agar perjodohan ini benar benar akan terjadi".
...
Thena merawat ibunya yang sedang sakit karena telat meminum obat sejak kepergian Thena ke apartemen diksa,sungguh Thena menyesal telah menuruti kemauan manusia satu itu.
Thena kebingungan saat ibunya kejang-kejang dan wajahnya memucat pasi "ibu,ibu harus kuat ya ibu gak mau kan gabisa menghadiri acara kelulusan Thena? jadi ibu harus kuat ya,kita ke rumah sakit ya"ketika Tena akan beranjak untuk mengambil ponsel guna menghubungi ambulans pergelangan tangan Thena ditahan oleh ibunya.
Ibu Thena menggeleng "ga-gausah nak su-sudah waktunya ibu bertemu ayahmu" ucap sang ibu dengan senyum,perlahan mata ibu Tena tertutup dan itu membuat Thena terduduk di tepi ranjang sang ibu.
"Buu,ibu bangun Bu gausah becanda deh ya gak lucu tau gak,ibuu bangun jangan tinggalin Thena,thena sendiri Bu!!" Thena menangis sejadi-jadinya apakah dia akan hidup sendiri sekarang?apakah tidak cukup dirinya menderita?dan sekarang dirinya ditinggalkan orang satu-satunya yang menyayangi dirinya.
***
Acara pemakaman ibu Thena sudah selesai kini yang berada di makam ibu Thena hanya Thena dan tera.
"Na aku pulang dulu ya lo yang sabar ibu lo udah bahagia disana sama ayah lo,gue tau Lo cewek kuat"ucap tera memberi semangat kepada thena.
Thena mengangguk "makasih tera kamu memang teman sekaligus sahabat terbaikku" tera tersenyum dan mengangguk.
...
Thena telah pulang enam menit lalu ia memandang rumahnya yang sepi tanpa ada kehadiran ibunya yang biasa menyiapkan makan siang untuk Thena.
"Dan lagi,Thena kehilangan orang yang Thena sayang sekarang Thena sendiri ,ibu kenapa ibu meninggalkan Thena hiks" Thena terduduk di lantai ruang tamu itu.
...
Malam telah datang dengan sunyi,Thena duduk di tepi ranjang dan menatap sekeliling dia sekarang sendiri benar benar sendiri,huh!sungguh menyenangkan bukan?.
Thena menggenggam satu kalung yang ia temukan di lemari ibunya,sebuah liontin.thena memandang liontin itu dengan seksama itu liontin nya dulu waktu kecil yang disimpan ibunya "ini?liontinku dulu kan?" Thena berusaha membuka liontin itu sedikit susah memang karena sudah lama tak dibuka tapi Thena tetap berusaha membukanya,dan akhirnya Thena berhasil membuka liontin itu,terdapat jam kecil yang sudah tak berputar dan satu foto kecil di sampingnya,foto dua anak kecil yang sedang bermain ayunan,Thena tersenyum dia sangat tau siapa dua anak kecil itu,dua anak kecil itu Thena dah satu anak laki-laki itu adalah Sagara atau biasa di panggil Thena gara dia sahabat kecil Thena.
Thena melamun ia tiba-tiba memikirkan diksa,apa diksa?yang benar saja.
"Kenapa aku tiba-tiba memikirkan kak diksa" Thena merenung memikirkan hal itu.
Tok..tok..tok..
***
Next time ✌🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Athena [ON-GOING]
Aktuelle Literatur[ON-GOING] *** "Hubungan berdasarkan dendam, akankah dapat lama bertahan?, entahlah tatap saja kedepan mengikuti alur yang dibuatnya" . . . Berawal ditinggalkannya seorang ayah, dan disusul ditinggalkan seorang ibu. Gadis bernama Athena Aditama, gad...