....."Di-diksa?"
"Hey, mulut nakalmu. Mengapa kau memanggilku dengan nama honey?" Ucap Diksa seraya memeluk tubuh ramping Thena.
"Kau sedikit lebih tinggi rupanya."Thena atau Anna. Ia sedikit bernafas lega. Melihat cermin, ia dipeluk oleh diksa dan kepala diksa menyusup dilehernya. Benar ucapan Diksa ia lebih tinggi dari Thena yang notabenya sang adik.
"Boleh aku meminta hakku?"
'cih, emang dirinya memberi apa adikku, hingga dengan berani dia meminta hak nya?' ujar Anna dalam hati. 'mau menolak bagaimana, bilang bahwa aku datang bulan juga Thena tengah hamil!'.
"Honey?"
"A-ah, iya ta-tapi, biarkan aku mandi lebih dahulu"
"Bersama?"
"Enggak!"
"Why?"
"Itu, a-aku. Pokoknya tidak mau, sudah sana keluar" Anna mendorong diksa untuk keluar dari kamar mandi, dan Anna segera mengunci kamar mandi tersebut.
Untungnya Anna membawa ponsel di saku seragamnya, dan ia segera menghubungi kekasihnya 'Sky.
"Langit"
"Yes baby"
"Serius!"
"Ck, iya ada apa hm?"
"Bawa Anna kemari, lelaki itu ingin bercinta"
"Hey, lelaki gila. Dan dirimu lebih gila baby, Thena sedang mengandung"
"I know, setidaknya Thena bisa mengelak bodoh. Aku tidak tau pasti bagaimana gelagat Thena!"
"Ah begitu, tunggu sepuluh menit lagi"
. . . .
"Gadis bodoh. Dia sudah aman mengapa dia kembali!"
"Setau saya, dia ingin membalas sesuatu tuan"
"Peduli setan dengan itu, mengapa dirinya tidak memikirkan dirinya sendiri. Saya sudah menyusun kehidupan untuknya!"
"Maaf tuan, menurut informasi yang saya dapat. Dia bersekolah dimana tempat nona muda bersekolah"
Pria paru baya disana menoleh kaget ke arah bawahannya?.
"Untuk apa?"
"Kalo itu saya tidak tau, hanya itu informasi yang saya dapat"
"Hubungi lelaki kurang ajar itu, saya ingin berbicara dengannya"
Orang yang diperintahkan tadi membungkuk hormat dan pamit untuk menghubungi orang yang diperintahkan oleh bos nya.
"Dewangga." Lirih pria tersebut menatap papan yang terpajang foto-foto disana.
. . .
"Ayo langit ayo" ucap Anna mondar-mandir dalam kamar mandi dan menggenggam handphone miliknya erat.
Ting
Lngt
Aku udah di basemen.Anna berpikir keras bagaimana caranya ia bisa keluar sekarang.
Clek
"Loh belum mandi?" Anna menggaruk tengkuknya bingung, ia keluar dan mendapati diksa tengah duduk di tepi ranjang.
"Ah..itu aku tiba-tiba tidak mood untuk mandi, kau duluan saja"
"Bersama?"
"Gak!. Sudah sana!" Anna mendorong diksa kedalam kamar mandi dan segera menutupnya dari luar. "Hufh..lancar" bisik ya lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
Athena [ON-GOING]
Ficción General[ON-GOING] *** "Hubungan berdasarkan dendam, akankah dapat lama bertahan?, entahlah tatap saja kedepan mengikuti alur yang dibuatnya" . . . Berawal ditinggalkannya seorang ayah, dan disusul ditinggalkan seorang ibu. Gadis bernama Athena Aditama, gad...