NO-28 sekolah

1.8K 158 52
                                    

...

"Lo tuh gimana sih!"

"Aku gak tau sayang..." Rengek sky menatap kekasihnya dengan sendu.

"Udah lah capek gue ngomong sama Lo!" Decak Anna meninggalkan Sky yang masih menatap kepergiannya sendu.

"Padahal emang gue gak pernah merhatiin penampilan Thena kenapa dia marah?" Lirihnya pasrah.

. . . .

Malam dengan hujan deras yang turun kebumi membuat suasana kian sunyi dan dingin.

Hujan sedang deras-derasnya, namun sial bagi semua orang ketika padamnya listrik sekarang. Karena menurut info yang ada, tempat dimana produsen listrik utama tengah mengalami masalah hingga membuat seluruh kota padam.

"KYAA!..."

Teriak seorang wanita yang meringkuk dibawah tangga. Ia kaget karena lampu yang tiba-tiba padam saat dirinya sedang mengambil air untuk diminumnya.

"Hiks..tolong Thena takut" lirih Thena sembari memeluk lututnya dan terisak.

Apartemen sepi. Seharusnya lampu apart bisa hidup karena terdapat saklar lampu yang memang disediakan untuk keadaan seperti ini. Soalnya Thena tak cukup berani menerobos kegelapan untuk mencari saklar lampu tersebut. Ia hanya meringkuk dan berdoa agar penghuni apartemen ini segera pulang entah kemana.

Tangis Thena semakin menjadi karena ketakutannya terhadap gelap. Nafasnya juga mulai sesak saat ini, sungguh ia takut akan gelap. Thena terus memeluk tubuhnya dan menyembunyikan wajahnya dilututnya.

DUARR!

"KYAAA!!... Thena mohon tolong!, Hiks..kak Diksa pulang" lirih Thena diakhir kalimat.

Tap

Tap

Tap

Thena terkesiap mendengar langkah berat itu. Jangan, jangan sekarang Thena sedang sangat ketakutan saat ini sungguh. Thena semakin bersembunyi dibawah tangga tersebut, namun kaki bergetarnya tak sengaja menendang gelas yang ia bawah dan ia taruh didepnnya.

Prang

Langkah kaki itu mendekat ke sumber suara. Thena mendekap mulutnya agar tak mengeluarkan Isak tangisnya. Thena dapat melihat bayangan orang tersebut dari cahaya yang berasal dari pintu apartemen yang terbuka. Tangan seseorang itu membawa benda ditangannya, Thena tau itu sebuah pistol.

Thena melotot saat orang itu berjongkok didepnnya. Tepat didepannya. Thena meringkuk semakin menempelkan tubuhnya dengan sudut bawah tangga.

"Ku mohon jangan sakiti aku!. Menjauh!" Teriak Thena saat tangan orang itu ingin menyentuhnya.

Dan

Hap

Orang itu atau lebih tepatnya pria itu berhasil menggenggam pergelangan tangan Thena dan menariknya keluar dari bawah tangga.

"Argh..lepas kumohon!" Thena memberontak dengan memukul lengan pria itu yang merangkul pundaknya dengan berjongkok dari samping. Hampir saja Thena akan menggigit lengan pria itu namun terhenti

"calm dear. it's me" bisik pria itu membekap mulut Thena yang hampir akan menggigit dirinya. Merasa sudah tenang pria itu melepas tangannya dari mulut Thena, namun isakan masih terdengar dari bibir bergetar itu.

"Hey don't cr-"

Plak

"Hiks..Thena takut. Takut jangan tinggalin Thena" Thena memeluk leher pria itu. Dia diksa yang baru saja mendapat tamparan dari Thena dengan dengan tanpa bersalah wanita itu memeluk lehernya erat.

Athena [ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang