🐣 010 🐣

3.5K 351 6
                                    

🐥 Happy reading 🐥

.

.

| Hiraeth |

.

.


Kevin menaruh tumpukan buku yang baru saja ia pelajari, wajah lelah itu benar benar menunjukan jika ia sudah berusaha.

Kevin bukanlah Rangga yang suka bersantai, jika waktu luang ia akan gunakan untuk belajar.

Ia merebahkan tubuhnya ke atas ranjang, helaan nafas lelah mengudara sebagai keluhan betapa capeknya ia hari ini.

Besok Alex dan Sagara akan sampai di rumah, mereka sudah selesai mengurus kerja sama dengan perusahaan di luar kota.

Besar nanti ia akan menjadi seperti Alex yang tegas dan tak pantang mundur.

Ponsel tanpa sandi itu menyala, menampilkan foto lelap Allan ketika ketiga keluarga dan bersama paman Sam menginap di sini.

Itu sudah lima bulan yang lalu.

Allan mempunyai banyak teman, seperti pasangan yang selalu menebar kemesraan Yoga dan Ali juga Langit yang cuek dan perhatian.

Hidup di sekolah menengah atas tak begitu asik menurut Kevin, ia hanya akan berbicara dan pergi bersama dengan siapa saja yang selalu memberinya bantuan.

Belajar dan menjaga Ethan menjadi poin penting untuknya, Kevin tak tertarik dengan hal lain.


Allan 🐻

Udah nugas?

Baru selesai, lagi dimana?

Di rumah
Ethan nginep ya?

Iya

Pantes kamar Asa di kunci

Heh!
Ethan gapapa, kan?

Kayaknya
Asa masih adek
Yang lucu kok.

Kamu ga tau aja

Emangnya kenapa?

Gapapa
Mau kesini, atau aku
yang kesana?

Sama bang Rangga?

Dia lagi nongki

Yaudah
Kesini.


Kevin bergegas turun ke lantai bawah, setelah memberi pesan pada mbok agar tidur lebih dulu pemuda itu langsung menggunakan sepeda agar cepat sampai.

Mereka masih satu komplek, tak mungkin menggunakan motor.

"Ngakunya dominan, kelakuannya kayak kucing."

🐥 Hiraeth 🐥

Karena mendapat izin dari bang Sagara dan Alex, Ethan di biarkan tak sekolah sebab tak ada yang menjaganya.

Sekarang di meja makan sangat ramai.

Ada Rangga juga yang pagi pagi sekali sudah mengetuk pintu untuk ikut sarapan bersama, membiarkan mbok makan di meja makan bersama para bawahan papanya.

"Kok?"

Angkasa menatap dua pemuda yang masih terlihat kucel turun bersama dari arah tangga, ia tak tau jika Kevin berada di rumahnya.

"Kenapa?"

Tatapan datar dan seringai itu masih cocok dan terlihat menyebalkan dengan wajah bantalnya, Kevin adalah abang Ethan yang selalu Angkasa jauhi.

Dia itu aneh.

"Pantes kamu ga ada di rumah, nginep ternyata."

Rangga terkekeh ketika tadi hampir menggunakan bahasa gaulnya, pelototan dari Aaron lebih menakutkan daripada Sagara.

"Daddy abis makan minum susu."

"Huum."

Angkasa terkekeh, semenjak mulai banyak perubahan pada dirinya Aaron sudah jarang memanjakannya pria itu bilang sebagai simulasi agar Angkasa terbiasa.

Kalo kata Aaron. "Toh, sekarang ada Daddy."

"Ethan gak suka jamurnya?"

Gelengan kecil di terima, lengan dengan otot yang mulai sedikit terbentuk itu terulur untuk mengambil jamur yang ada dalam sayuran.

Lalu melahapnya.

Memanjakan Ethan sudah seperti rutinitas wajib, membuat Ethan nyaman berada di sampingnya itu sudah pasti.

Di pertemukan oleh Ethan ketika kelas 10 beberapa tahun silam, menjadi tumpuan kenapa sekarang ia berubah banyak.

Ethan sudah ia jadikan tujuan hidupnya.

Jika bagi Raihan 'Rumah' adalah pertemanan mereka, maka bagi Angkasa 'Rumah' tempat ia melepas penat adalah Ethan.

🐥 Hiraeth 🐥

.

.

Hiraeth ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang