🐣 006 🐣

4.4K 409 37
                                    

🐥 Happy reading 🐥

.

.

| Hiareth |

.

.

 

Angkasa menaruh jaketnya yang tadi di atas kasur menjadi di belakang pintu berwarna langit biru dan beberapa stiker paus lucu.

Ia baru saja dari kamar mandi, sekedar membersihkan diri karena sore tadi ia tak melakukannya.

Terlalu sering menginap sampai Alex menyiapkan lemari kecil untuk menampung bajunya.

Pemuda tampan dan manis itu berjalan menuju sofa, laptop masih menyala dengan mangkuk puding yang sudah habis.

Di balik sofa itu ternyata Ethan sudah terbaring memejam dengan selimut yang terbuka, niatnya untuk di pakai agar tidak kedinginan sambil menonton sebentar.

Lagipula masih jam 20:04.

Angkasa mengambil ponsel di atas meja, lalu memotret pose tidur temannya yang terlihat enak di pandang.

Bibir keringnya ia jilat.

". . Sexy."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





🐥 Hiraeth 🐥


Setelah memastikan Ethan nyaman dengan posisi tidurnya, Angkasa kembali ke sofa. Mengetik pesan yang di tuju untuk ketiga temannya.

"Unghh~ . . "

Angkasa dengan sigap berlari ke ranjang, mengelus lembut kening berkerut itu dengan perlahan agar Ethan kembali nyaman.

Pemuda itu merebahkan tubuhnya di samping Ethan, satu lengannya ia taruh di bawah leher lalu memeluk tubuh ramping Ethan.

Pipi bulat di depannya menjadi objek yang sangat ia sukai, lembut dan kenyal. Seperti bagian bawah.

Hehe.

"Bentaran gapapa kali, ya?"

"Iya gapapa."

Angkasa bangkit, mengukung tubuh lelap Ethan yang masih memejamkan mata.

Wajahnya ia dekatkan ke pemuda yang berada di bawah tubuhnya, ia melahap pipi bulat itu karena merasa gemas.

Angkasa menjilat sedikit lalu meninggalkan kecupannya di sana. "Kek yupi."

"Ugh~ Asa? . . Ngantuuk."

Mendengar rengekan lirih dari badan di bawahnya, Angkasa kembali pada posisi sebelumnya.

"Yaudah tidur."

"Pipi, basaaah~"

Angkasa terkekeh, lengannya terulur untuk mengusap pipi bulat yang masih meninggalkan sedikit jigongnya.

Berdoa saja semoga tidak bau.

"Bobo lagi ya . . "

Ethan yang masih memejamkan mata mendekat untuk mendusal di dada Angkasa, wajah tampan Angkasa terlihat sedang tersenyum ke arahnya.

"Kiss?"

"Kamu yang mancing lho ya, ga usah nangis nanti."

🐥 Hiraeth 🐥



Rangga mengetuk pintu dengan cat monokrom di depannya, kopi hitam yang masih mengepul terlihat nikmat di malam hari yang dingin.

Kevin sudah berpindah mengerjakan tugasnya di kamar, bang Sagara sedang ada bisnis di luar kota pergi bersama papa.

"Iya, ini lagi nugas."

Rangga menoleh.

Di layar laptop terpampang wajah tampan Allan yang sedang tengkurap di atas kasur, kamar gelap dengan penerangan minim menjadi background yang cocok untuk penerus organisasi Samudera.

"Belum tidur?"

Sebenarnya tadi Rangga hanya ingin menyiapkan kopi agar adiknya bisa mengerjakan tugas tanpa mengantuk, tapi sepertinya melihat Kevin sedang vidio call bersama Allan lebih menarik.

Pemuda yang sudah memasuki detik detik penyerahan skripsi itu duduk bersila di atas sofa, sebelum bertanya ia juga lebih dulu memberikn kopi hitam untuk adiknya.

Belum ngantuk, bang rangga ga lanjutin skripsi?

Rangga mengangguk. "Iya, nanti."

"Kenapa kamu ga milih kuliah? Kita bisa bareng."

Pertanyaan Kevin mendapat balasan raut wajah bingung dari sebrangnya, layar itu benar benar hanya fokus pada wajah Allan dan bahu yang sedikit terekspos, baju abu itu terlihat seperti tertarik atau tertindih.

Ehm, ga tertarik kuliah.

"Lu gapapa kan? Kemaren gue denger dari papa yang nelpon sama paman Sam, katanya ada penyerangan markas."

Rangga bertanya dengan raut khawatir, perbedaan mereka memang sangat kentara.

Jika Kevin menggunakan aku-kamu, maka Rangga akan lebih santai. Tapi, jika Allan berbuat kesalah, Kevin mencoba menahan, sedangkan Rangga cepat tersulut emosi.

Mereka berbeda di mata Allan, tapi selalu membuat Allan tertarik untuk mendekatinya.

Gak papa kok, kemaren mumpung ada Langit. Jadi, dia ikut bantu.

"Kamu tidur, udah malem."

Iyaiya, malem.

Kedua kakak beradik itu tersenyum teduh, melambaikan tangan sebagai tanda perpisahan.






"Tidur nyenyak, bear."


🐥 Hiraeth 🐥

.

.

Apa ini?

Hiraeth ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang