18

1.1K 105 0
                                    

"Mohon maaf putra mahkota, kaisar dan permaisuri, ada dua kabar yang harus saya sampaikan" Kata tabib yang menangani Huan Jia

"Katakan bagaimana keadaan istriku" Sentak Xiao Ji

"Kabar pertama adalah putri Mahkota sedang mengandung pangeran" Jawaban yang keluar dari mulut sang tabib membuat senyum mereka merekah namun Xiao Ji kembali memasang wajah datar, ia teringat sesuatu

"Tapi bagian bawah istriku mengeluarkan darah tabib, ada apa dengan istriku? " Tanya Xiao Ji dengan tidak sabaran

"Itulah kabar kedua pangeran, sepertinya putri Mahkota mengalami keguguran" Jawab tabib tersebut dengan nada lirih namun semua orang mendengarnya

"APA? TIDAK MUNGKIN ARKKGHH" Teruskan Xiao Ji memenuhi ruangan yang tadinya sunyi setelah mendengar kabar dari tabib menjadi menggelegar akibat suara teriakannya

"Tab-tab tabib kumohon periksa kembali istriku tak tak mungkin dia keguguran tabib kumohon persetan dengan kedudukanku, aku akan berlutut di kakimu tapi Selamatkan kandungan istriku tabib" Kata Xiao Ji yang sudah bersiap akan berlutut di bawah kaki sang tabib

"Ham-hamba tidak bisa pangeran mahkota, semua sudah kehendak Tuhan pangeran" Kata tabib tersebut dengan terbata

"Hiks bagaimana hik bisa istriku keguguran tabib? Dia bahkan baru bangun dari tidurnya lalu KENAPA ISTRIKU BISA KEGUGURAN" Amuk Xiao Ji yang masih tidak Terima dengan apa yang ia dengar

"Anakku hey putra mahkota sadarkan" Kata permaisuri dengan nada yang lembut, berharap sang putra akan tenang, namun sepertinya sudah tak bisa, Xiao Ji tetap tak dapat dikendalikan

"Putra mahkota tenang, LIHAT AYAH JANGAN BODOH PUTRA MAHKOTA KAU ITU CALON KAISAR GUNAKAN AKALMU UNTUK MENGETAHUI SIAPA DALANG DIBALIK GUGURNYA CALON PENERUS KEKAISARAN INI JANGAN BODOH SEPERTI INI" bentak kaisar pada sang putra yang kini nampak sedang termenung setelah mendapat bentakan dari sang ayah

"Ayah benar aku aku harus mencari siapa pelakunya akan aku buat hidupnya sengsara" Tekad Xiao Ji

Tak lama putri kelima atau Hua Lin datang dengan raut muka khawatirnya

"Ada- ada apa kakak pertama, ada apa ibu permaisuri dan ayah, kenapa teriakan kakak pertama terdengar sampai di halaman istana Kekaisaran? " Tanya Hua Lin

"Hiks kakak hiks kakak iparmu keguguran, adik ke 5 apakah kau tau penyebab kakak iparmu keguguran, selama ini kau bukan yang mengurus segala keperluan kamu? Seperti yang kau ucapan tadi? " Tanya Xiao Ji pada Hua Lin

"Saya saya tak tau kakak pertama, aku bahkan tak tau bila kakak ipar sedang mengandung beberapa minggu saya hanya bertugas membuatkan ramuan untuk kakak pertama dan kakak ipar selebihnya yang memberikannya langsung adalah ibu permaisuri kakak" Jelas Hua Lin

Memang benar selama ini permaisuri lah yang langsung turun tangan memberikan ramuan yang sudah disiapkan oleh tabib ataupun Hua Lin karena sang permaisuri tak ingin ada kejadian yang tidak mengenakkan menimpa dang putra dan sang menantu

"Benar pangeran mahkota, ibu sendirilah yang mengecek ramuan yang diberikan pada kalian berduaan, bahkan ibu sendiri yang menyiapkan pada kalian" Jawab sang permaisuri dengan tenang

"Lalu bagaimana? Bagaimana Huan Jia bisa keguguran ibu? Ayah? Adiak ke 5?, aku aku akan menyelidikinya, apa yang membuat istriku keguguran" Tekad Xiao Ji kembali

Tak tau saja mereka ada beberapa orang yang tengah menyeringai melihat kekacauan yang terjadi di kediaman sang pangeran dan putri Mahkota

***

Terlihat di ruangan yang gelap seseorang yang duduk di tengah-tengah ruangan bagaikan raja dengan di depannya ada seseorang yang mengenakan pakaian serba hitam, terlihat seperti memberi tahu sesuatu

"Hahahahahaha harapan terbesar sudah menghilang cukup mudah ternyata dan ah kita mulai untuk yang selanjutnya" Tawa seseorang di gelapnya malam setelah mendapat kabar dari orang berbaju hitam itu

***

Sementara disisi lain ada seorang pemuda yang nampak tersenyum manis sambil melihat lurus ke depan, tak lama ada seekor elang yang nampak biasanya terbang ke arahnya, bukannya menghindar pemuda itu malah menengadahkan salah satu tangannya dan elang tersebut mendarat di tangan pemuda tersebut.

Pemuda iyu tersenyum melihat sang elang, elang itu bahkan tak membawa apapun.

"Sudah dimulai ternyata" Katanya sambil tersenyum

"Ahh kapan giliranku bila seperti ini ini bahkan baru awalan tapi aku sudah tak sabar huh" Rengek pemuda itu kemudian menghembuskan nafasnya dangan pasrah

"Hah ku harap semua berjalan sesuai dengan yang sudah di rencanakan" Kata pemuda tersebut lagi dan dia membawa elang yang ada di tangannya masuk kembali

**

Kembali lagi pada keadaan di dalam istana, kini istana nampak sangat suram akibat kemarahan calon ayah yang kehilangan calon anaknya sedangkan sang calon ibu masih tak sadarkan diri

"Tutup semua akses menuju kediamanku dan kediaman putri Mahkota tak ada yang boleh masuk atau pun keluar baik itu semut sekalipun"perintah Xiao Ji pada perajurit dan pelayan yang ada di kediamannya

"Aku tak ingin ada seorangpun keluar masuk ke kediamanku dan putri Mahkota selain kaisar dan permaisuri dan kalian yang sudah ada di dalam jangan sesekali melihat kedalam kediaman atau berniat kabur dari area kediaman" Perintah Xiao Ji lagi dengan nada yang mendominasi dan  mengancam yang kuat hingga membuat semua orang disana hanya dapat menunduk

"Keluar dan masuk diarea kedianan ini berarti MATI" Tekannya pada kalimat terakhir dan kemudian  keluar dari  kediamannya menuju ke sebuah ruangan  yang ada di dalam istana dapat dilihat dari luar ruanga  tersebut nampak masih sangat baru dan itu adalah ruangan kerja yang sudah disiapkan untuk kaisar kelak yakni Xiao Ji sendiri dan itu tak jauh dari kediamannya berada

"Ck berani bermain-main rupanya sepertinya hukuman kecil untuk kalian akan dimulai, ingatlah tidak ada yang bisa bermain-main dengan raja sepertiku serta ratuku tapi karena kalian sudah berani mengusik maka rasakan akibatnya" Kata Xiao Ji di tengah sepinya ruangan itu di malam hari

Tak lama dia kembali ke luar namun hanya berdiri di pintu ruangan itu

"Jangan pernah ada yang menyentuh pintu ruangan ini tanpa ada perintah langsung dariku" Perintahnya mutlak dengan tanpa ekspresi di wajahnya kemudian kembali masuk dengan entah bagaimana saat itu juga pintu kediaman itu menutup dengan sendirinya.

transmigration, kaisar bad boy & permaisuri bad girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang