Wajib Dibales
Pusinh banget gue
Sorry gak ikuytyping lo kacau banget
lo tidur aja
nanti gue ke rumah lo dehOke
Have funYup. Kafka sakit. Kalau kata Utara, pacarnya itu sakit karena stress, panik karena sebentar lagi mau berangkat ke Jerman.
Utara sudah aktif kuliah, Utami juga sudah masuk kelas delapan. Seminggu lagi Kafka berangkat ke Jerman, jadinya berangkat pertengahan Agustus padahal masuknya masih Oktober. Entahlah apa yang diurus. Mungkin karena Kafka itungannya mahasiswa dari luar Jerman.
Sudah sejak kemarin Kafka mengeluh tidak enak badan, semalam katanya sampai 38.5°C, diajak ke dokter tidak mau, katanya mau tidur saja nanti juga sembuh. Ya sudah, Utara bisa apa? Kafka bukan Utami yang selalu nurut apa kata Utara.
Untuk awal perkulihan, di jurusan Pendidikan Bahas Jerman ini, Utara benar-benar memulai dari nol. Sungguh! Bodohnya ia tidak pernah tanya-tanya pada Kafka soal Bahasa Jerman padahal kata Henri, Kafka faseh berbahasa ibu itu. Tapi akhirnya Utara tanya basic bahasa Jerman ke Kafka, seperti perkenanal, memberitau usia dan segala macam.
Pernah di satu mata kuliah percakapan, ya disuruh perkenalan pakai bahasa Jerman, dan Utara memakai semua yang diajarkan Kafka, teman-temannya bingung. Ya tidak semua sih. Cuma ya untuk ukutan anak seawam Utara soal bahasa Jerman. Waktu ditanya triknya apa, Utara cuma jawab:
"Temen saya kuliah di Jerman." ya sejak saat itu Utara jadi agak lebih dikenal di kelas. Si awam yang punya teman orang Jerman
Waktu Kafka diceritakan itu, ia hanya tertawa. Entah gimana kalau Utara mengatakan kalau 'Teman'nya ini juga blasteran Jerman segala macam? Ah pasti ramai.
Kadang kalau Utara bertemu Lara saat main ke rumah Kafka, suka ditanya bagaimana kuliah dan sebagainga, sampai berakhir Lara menawarkan diri akan membantu Utara kalau ada kesulitan. Suatu kehormatan buat Utara. Cuma ya aneh saja datang ke rumah pacar tapi pacarnya lagi di Jerman.
Hari ini, rencananya Utara mau ke rumah Jati, mumpung anaknya lagi pulang. Katanya dipaksa pulang ibunya, padahal baru dua minggu kuliah. Ya namanya juga anak satu-satunya, mana Jati dan ibunya juga dekat.
Tadinya, Utara mau mengajak Kafka, cuma ya anaknya lagi tepar jadi hanya sendiri. Paling hanya mampir sebentar, tidak lama-lama. Utara mau ke rumah Kafka, mau menemani pacarnya yang sakit. Soalnya nanti kalau sudah jauh, menemaninya cuma bisa lewat telpon atau video call. Mana beda waktunya lumayan lama.
Utara langsung parkir, ia bahkan langsung masuk tanpa menunggu disambut. Ibunya Jati ini sedang masak, begitu lihat Utara wajahnya langsung semringah senang.
"Nih, Tan. Sedikit doang."
"Ih kamu mah. Yang banyak dong."
"Nanti deh lain kali."
Ibunya Jati cekikikan lucu, "Kuliah gimana Tara? Seru gak?"
"Lumayan Tante, sampe sekarang udah apal Guten Morgen."
"Itu mah udah gak perlu diapal dong Taraa, ya ampun. Bercanda terus ah." sampai dicubiti gemas Utara ini sama ibunya Jati. "Sana gih naik. Ada Gege juga, dari pagi udah dateng."
"Ooh." Utara mengangguk. "Dimakan Tante, besok dibawain lagi."
"Iyaa~"
Utara masih saja cekikikan menaiki anak tangga, kamar Jati memang di atas, kamar orangtuanya juga sebenarnya, cuma terpisah ruang tv. Ruang tv yang jarang dipakai, lebih ke tidak pernah. Paling kalau hanya ada saudara saja baru pada singgah disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Own My Heart (BL 18+) [COMPLETE]
Fiksi Remaja❝𝑰 𝒍𝒐𝒗𝒆 𝒚𝒐𝒖 𝒕𝒐 𝒕𝒉𝒆 𝒑𝒐𝒊𝒏𝒕 𝒕𝒉𝒂𝒕 𝒘𝒐𝒓𝒅𝒔 𝒂𝒓𝒆𝒏'𝒕 𝒆𝒏𝒐𝒖𝒈𝒉.❞ Sebuah definisi love-hate relationship. . . . ❀ 𝕆ℝ𝕀𝔾𝕀ℕ𝔸𝕃 ℂℍ𝔸ℝ𝔸ℂ𝕋𝔼ℝ ❀ Ada beberapa part bersifat 𝗥𝟭𝟴+, harap bijak dalam memilih dan membaca cerita...