Nazenara

323 29 5
                                    

Karena hari ini jam pelajaran matematika di kosongkan seokjin dan sahabatnya memilih untuk mengisi perut di kantin.Taehyung,Jimin, dan seokjin mulai mencari tempat duduk untuk mereka berempat, sedangkan yoongi hari ini adalah bagian yang memesankan makanan untuk mereka, ia tengah berdiri di salah satu penjual makanan di kantin untuk mengantri terlebih dahulu.

Disisi kantin pojok sebelah kanan, mereka bertiga mendapatkan tempat duduk di sela sela menunggu makanan datang, datanglah 5 wanita cantik yang tidak asing bagi mereka, mereka sunmi dan para pengawalnya. Tapi ada yang berbeda dari mereka yang biasanya hanya berlima kenapa sekarang menjadi enam orang.

"Disana saja sunmi, sama jimin dan teman temannya. Sepertinya masih ada yang kosong," ucap heize menunjuk salah satu tempat yang masih bisa untuk mereka berenam.

Seperti biasa kantin menjadi sangat ribut karena kedatangan bidadari hingga banyak celotehan yang diberikan kepada mereka. Sesampainya di meja seokjin dan teman teman, mereka tanpa izin terlebih dahulu langsung duduk di bangku yang masih kosong.

"Eh bukannya kau yang di restoran minggu lalu, ya?" Tanya boyoung sambil menunjuk ke arah seokjin yang hanya di jawab dengan anggukan kepala.

Wanita itu menjulurkan tangannya kepada seokjin bertanda mengajak berkenalan karena saat di restoran mereka belum kenalan. Seokjin menjabat tangan wanita itu, kini seokjin sudah mengetahui nama wanita yang menyebalkan saat pertama bertemu di restoran itu bernama Park Bo Young. Tidak menunggu waktu lama makanan mereka semua datang hingga semuanya fokus menikmati makanan masing-masing.

 Tidak menunggu waktu lama makanan mereka semua datang hingga semuanya fokus menikmati makanan masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Sesampainya di rumah seokjin melihat pemandangan seperti biasa hanya ada bibi Heo disana yang sedang memasak, seokjin langsung melangkahkan kakinya menaiki tangga menuju kamar, menurutnya kamar adalah salah satu tempat paling nyaman di rumah ini.

Setelah berganti pakaian santai, kini seokjin duduk di meja belajar mencari buku kecil berwarna biru yang biasa seokjin gunakan untuk menumpahkan segala perasaannya. Bahkan hanya sekedar menulis saja seokjin tidak sanggup membendung air matanya yang lolos begitu saja, segitu rapuh kah dirinya?

"Kuatkan aku ya tuhan, masih banyak harapan yang belum bisa aku capai." Monolog seokjin sesenggukan.

****
Seokjin sudah sampai di depan rumah.Banyak dari mereka bilang rumahnya seperti istana. Ketika kaki seokjin melangkah untuk masuk terdengar suara keributan dari dalam rumah dan itu terdengar sangat keras bahkan terdengar suara pecahan pecahan benda yang di banting.

Ada apa lagi yang sedang terjadi dengan kedua orang tuanya? Apakah sehari jika tidak bertengkar, mereka tidak bisa? Banyak pertanyaan pertanyaan yang berputar di kepalanya. Sungguh hal yang membuat sakit hati seorang anak adalah ketika mereka mendengar pertengkaran diantara kedua orang tuanya. Bagaimana jika itu terjadi terus menerus hingga nanti terjadi perpisahan. Itulah hal yang sangat ditakutkan seorang anak.

DaijōbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang