Josei

402 31 16
                                    

Jimin memutar bola matanya malas melihat tingkah pola para sahabat sepupu nya ini, pasalnya tidak di sekolah tidak di rumah, mereka selalu membuat keributan setiap nongkrong bersama, untung mereka cantik. Tapi belum seberapa lagi dengan ketua yang menjadi dambaan para kaum laki laki, kalau di bilang paket komplit, bisa jadi cantik? Sekali, gila? Jangan di tanya, pintar? Benar, playgirl? Bisa di bilang seniornya. Meskipun modelanya seperti itu tidak tahu mengapa kaum laki-laki pada terkagum-kagum.

"Saya duluan, seonbae nim." Ucap seokjin sembari melangkah meninggalkan para wanita cantik tidak jelas itu menuju ke arah kantin, karena cacing cacing yang ada di dalam perut mereka mulai berdemo meminta di isi. 

Karena urusan makan adalah hal yang sangat utama, mereka berdua langsung memasuki area kantin yang begitu ramai, meskipun Jimin belum selesai memberitahukan seluruh ruangan yang ada di sekolah nya itu, karena waktunya tidak cukup terlalu banyak ruangan jika di kelilingi nya di teruskan dapat menyita waktu makan mereka.

"Cepat sekali kelilingnya?" Tanya yoongi kepada keduanya karena yoongi heran kenapa sesingkat itu keliling nya. Yoongi berpikir mungkin Jimin menjelaskannya sambil kumur kumur karena itu cepat.

"Sebenarnya belum selesai tapi urusan perut nomor satu, kasihan cacing cacing ku dari tadi demo terus," jawab seokjin.

"Yaishhh!! Bagian makan saja kau baru cepat ya, seokjin ssi," cibir hoseok, sedangkan seokjin hanya menyengir tanpa dosa.

****

Kini seokjin baru saja pulang dari sekolah dan langsung menuju caffe miliknya, caffe yang desain dengan gaya kekinian terlihat elegan dan Instagramable cocok untuk tempat berkumpul para remaja yang mungkin hanya sekedar bersantai hingga mengerjakan tugas sekalipun karena tempat dan suasana yang sangat nyaman. Itulah alasan seokjin mendirikan caffe yang diberi nama caffe Jwan'c, selain memberikan kenyamanan bagi dirinya sendiri ia ingin memberikan kesan kenyamanan untuk orang lain.

Ia bahkan tidak sempat mengganti seragamnya yang kini hanya ditutupi dengan Hoodie biru koya kesayangannya.

"Halo hyung," sapa salah satu pegawai laki laki yang ada disana dan seokjin menjawabnya dengan senyuman ramah.

"Cafe sama restoran sedang ramai ya hari ini?" Tanya seokjin ketika melihat para pegawainya itu sibuk dengan pekerjaan nya masing-masing.

"Benar hyung, oh nee! Tadi ada satu pelanggan yang ingin memesan makanan spesial tapi dia tidak tahu harus membeli makanan apa?" Jelas pegawai itu.

Memang selain memiliki cafe Jwan'c, Seokjin juga memiliki sebuah restoran yang memang letaknya bersebelahan dan setiap hari tidak pernah sepi pengunjung.

"Dimana dia, sekarang?" Tanya seokjin.

"Di ruang tunggu." Seokjin mengangguk dan berjalan menuju ruang tunggu untuk menemui pembeli yang dimaksud pegawai nya tadi, tangannya terulur menepuk wanita yang sedang duduk memainkan ponsel nya, wanita itu terlonjak kaget lalu berbalik ke arah seokjin.

"Kau manusia atau bukan?" Tanya wanita itu asal membuat seokjin mengernyit bingung.

"Ya kali aku bukan manusia"batinnya.

"Saya manusia, anda mengira saya setan? Yang benar saja, setan ada di siang hari" ucap seokjin kesal sepertinya seokjin lupa jika sedang berbicara dengan pembeli.

"Soalnya anda tampan sekali, sumpah!!" Gombalan receh wanita itu justru membuat seokjin merasa aneh dengan kelakuan pembeli nya satu ini.

"Mau beli makan habis sekolah pasti lapar, kan?" Ucap wanita itu yang tidak tahu bahwa seokjin adalah pemilik restoran ini, dia menyangka seokjin pelanggan yang ingin beli makanan juga.

DaijōbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang