Dua pria sedang berbincang di tengah perjalanan menuju ke sekolah, disana mereka tengah membicarakan hal yang cukup penting sepertinya dari wajah nya saja terlihat begitu serius.
"Bagaimana ini, aku kok tidak tega ya memberitahu mereka?" Ucap pria yang sedang mengendarai mobil.
"Kau saja tidak tega apalagi aku." Jawab nya.
"Bentar aku berpikir dulu, kau fokus menyetir saja. Bagaimana kalau nanti kita paksa mereka quality time berhubung kita sudah lama tidak keluar sekalian hari ini bisa jadi hari terakhir have fan bersama mereka.
"Boleh juga ide mu,"
KRINGGG!
Terdengar suara bel masuk pertanda bahwa kegiatan belajar akan segera di mulai. Semua murid telah bersiap di meja masing-masing menunggu kedatangan guru yang akan mengajar hari ini. Guru bahasa Korea berjalan menuju kelas, seperti biasa untuk pembelajaran bahasa Korea yang memang tidak memerlukan dan menguras otak untuk berpikir.
Selama pembelajaran berjalan kondusif hingga jam istirahat betapa senang seisi kelas hingga bersorak ria karena hari ini mereka terbebas dari tugas. Setelah guru bahasa Korea keluar dari kelas semua keluar menuju kantin untuk memberi makan cacing cacing di dalam perut yang selama proses pembelajaran sedikit terganggu konsentrasi mereka.
Seperti biasa seokjin dan sahabat nya sudah duduk di meja biasa yang sering mereka tempati, banyak sekali pembicaraan, canda tawa yang mengiringi makan siang.
"Quality time yukk, sudah lama sekali tauu kita belum pernah keluar bersama semenjak si ini kembali." Ujar yoongi sambil menyenggol lengan seokjin.
"Ide mu keren yoongi ah, aku kasih jari 🖕 untuk mu." Ucap Hoseok dan langsung di hadiahi lemparan gelas plastik ke kepala hoseok.
"Good ideaaa," sahut jimin.
"Tapi kayak nya aku tidak bisa chingudeul," ucap seokjin.
"Tidak ada penolakan." Ucap yoongi dengan tegas.
"Nee, tidak ada penolakan." Ucap mereka serentak.
"Ya sudah, aku ikut. Karena dipaksa," jawab seokjin dengan raut wajah kesal. Susah sekali untuk menolak permintaan teman temannya ini.
"Berarti sepulang sekolah nee." Ucap taehyung kepada yang lainnya.
Hari ini sekolah tidak ada yang menarik semua berjalan seperti biasa masuk, istirahat melanjutkan jam pelajaran kemudian pulang.
Ke empat pria tampan ini kini telah memasuki pusat perbelanjaan terbesar di Korea Selatan ini. Mereka pergi tanpa mengganti seragam sekolah mereka dahulu.
"Padahal kemarin aku sudah ke sini loh," sahut seokjin yang membuat ketiga sahabatnya sontak menoleh ke arah nya.
"Kau jahat sekali tidak mengajak kami, oh atau jangan jangan kau sudah punya teman baru? Benar kan?" Tanya jimin kesal, di angguki oleh yoongi, dan taehyung yang mendukung opini jimin.
"Apaan sih, orang kemarin kesini nya sama namjoon Hyung, Kok."
"Ohhhhh....," Jawab ketiga nya serentak.
Akhirnya mereka memutuskan terlebih dahulu ke toko sepatu. Disana banyak sekali sepatu keluaran terbaru yang membuat mata mereka tidak bisa lepas memandangi nya.
"Karena tadi yang mengajak kalian adalah aku, jadi hari ini aku traktir apa saja untuk kalian." Sahut yoongi.
"Aku juga mau traktir kalian. Jadi kalian berdua boleh beli apa saja, sepuas kalian." Ujar Taehyung.
"Ada udang di balik bakwan nih sepertinya." Sindir jimin.
"Tidak biasanya kalian bersikap seperti ini." Ucap Seokjin yang merasa curiga kepada kedua sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daijōbu
Fiksi PenggemarJika aku tidak pandai mengambil hatinya, Setidaknya aku pandai dalam menutup luka.