[6]

5K 577 10
                                    

"grandpa, mau pergi ke mana??" Adrian yang tadinya sibuk dengan kegiatan 'mari menonton tayo' kini teralihkan, karena melihat grandpanya yang terburu-buru ingin pergi, tubuh kecil itu berlari mengikuti sang kakek walau sedikit kesulitan karena per...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"grandpa, mau pergi ke mana??" Adrian yang tadinya sibuk dengan kegiatan 'mari menonton tayo' kini teralihkan, karena melihat grandpanya yang terburu-buru ingin pergi, tubuh kecil itu berlari mengikuti sang kakek walau sedikit kesulitan karena perbedaan setiap langkah mereka yang cukup jauh laide dengan langkah besarnya dan Adrian dengan langkah kecil sesuai dengan tubuhnya, laide menghentikan langkahnya ketika mendengar pertanyaan dari cucu kesayangannya itu.

"Ada hal yang harus segera grandpa urus" laide mengelus rambut halus itu pelan.

"Ian ikutt " lengan pria tua itu di genggam erat, ia tak ingin sendirian lagi di mansion besar ini, walau banyak maid dan bodyguard yang berjaga dan menjalankan tugas mereka Ian tetap merasa kesepian, sama seperti di rumah papanya dulu, namun ia dulu sering ikut dengan papanya ke kantor di sana banyak pegawai dan juga para bodyguard yang sudah ia kenal jadi terkadang Ian mengobrol dengan mereka untuk mengisi kekosongan, jadi ia tak terbiasa di tinggal sendirian.

"Maaf sayang di luar sana terlalu berbahaya untukmu, bagaimana jika cucu grandpa ini bermain di taman dengan paman rio??"
Begitu banyak bahaya yang mengincar cucunya di luar sana ia tak mungkin membiarkan sang cucu dalam bahaya, saat cucunya pertama kali pergi ke mansion ini pun ia tak membiarkan cucunya di perjalanan sendirian, ia memerintahkan orang-orang terpercaya miliknya untuk menjaga sang cucu dari jauh, putranya pun begitu meytasa mengirimkan orang-orang pilihannya untuk menjaga sang putra.

Adrian saja yang tak peka bahwasanya di pesawat dan juga kereta hanya di penuhi dengan orang-orang suruhan papanya yang sedang menyamar menjadi layaknya orang-orang normal lainnya, dan jed pria itu hanya orang yang kebetulan menunggu di gerbong kereta dan bertemu dengan bocah gembul nan lucu.

"Grandpa, please...." oh God, lihatlah puppy eyes itu, leide harus menguatkan hatinya dari sang cucu agar tak termakan bujukan maut itu, tapi tampaknya ia terlalu lemah/ lagipula siapa yang akan bertahan jika di tatap dengan iris bulat indah nan lucu itu.

"kau tau grandpa pasti kalah dengan tatapan mu itu" laide mengangkat tubuh ringkih sang cucu.

Setelah perjalanan yang cukup memakan waktu mereka akhirnya sampai di kantor laide, kantor dan mansion memang memiliki jarak yang cukup jauh, bahkan Adrian sudah tertidur di pangkuan laide saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah perjalanan yang cukup memakan waktu mereka akhirnya sampai di kantor laide, kantor dan mansion memang memiliki jarak yang cukup jauh, bahkan Adrian sudah tertidur di pangkuan laide saat ini.

"Rio, bersihkan ruangan ku pastikan tak ada satupun debu di sana"

"Baik tuan" rio segera bergegas menuju ruangan sang tuan besar.

Para wartawan yang menyaksikan boss mereka menggendong seseorang tentu saja kaget karena laide adalah tipe orang yang tak suka di sentuh maupun menyentuh orang lain, mereka juga bingung bukannya bungsu di keluarga ezekiel tak sekecil itu, lagipula bungsu keluarga ezekiel tak mungkin mau di gendong seperti itu, mereka sama dinginnya seperti laide maupun anggota keluarga lainnya, tubuh rapuh dan kecil itu pastinya bukan salah satu dari Azra maupun Azka dan jangan lupakan boneka kuning yang setia berada di dalam genggaman lengan itu hal itu menambah kesan menggemaskan.

"Jaga pandangan kalian" mereka yang tadinya sibuk memandangi kegiatan sang boss tersentak dan segera melanjutkan pekerjaan mereka masing-masing.

laide membaringkan tubuh rapuh itu perlahan ia mengecup pipi gembul sang cucu pelan, setelah itu laide segera beranjak dan merapikan pakaiannya dan beranjak pergi dari ruangannya, ia ada rapat penting hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

laide membaringkan tubuh rapuh itu perlahan ia mengecup pipi gembul sang cucu pelan, setelah itu laide segera beranjak dan merapikan pakaiannya dan beranjak pergi dari ruangannya, ia ada rapat penting hari ini.

"Jaga cucuku"

" Baik tuan" setelah usai mewanti-wanti para penjaga yang berjaga di ruangannya laide langsung pergi ke ruangan rapat.

.
.
.
.

"Tuan besar sedang rapat saat ini, tuan muda"

"Dasar tua bangka itu"

"Haruskah kita pulang saja kak?" pertanyaan itu di abaikan oleh Azra ezekiel sang kakak dari Azka ezekiel cucu bungsu laide

"Berapa lama lagi rapat grandpa selesai?"

"Tuan besar baru saja pergi tuan"

"Fuck"

"Aku terlalu malas jika harus bolak balik ke tempat ini" tapi mau bagaimana lagi kakeknya itu tak akan mau di ajak berbicara via online, kecuali orang luar.

"Maaf menyela tuan muda, sebaiknya tuan Azka dan Azra menunggu saja di dalam, mungkin saja rapat tuan besar tak lama"

"Hm/ide bagus" mereka adalah Azka dan Azra cucu bungsu laide, walau proporsi tubuh mereka jauh lebih besar dari Adrian hal itu tak berarti mereka lebih tua dari bocah gembul kesayangan semua orang itu, tubuh mereka saja yang mengikuti gen dari keluarga ezekiel sedangkan adrian ia mengikuti gen milik sang ibu.

Azra dan Azka tak mungkin datang tanpa tujuan, ada beberapa hal penting yang ingin mereka bahas.

.
.
.
.

seperti biasa mereka langsung saja masuk ruangan sang Kakek tanpa canggung karena sudah terbiasa, Azka yang berbaring di sofa dan Azra yang mulai berinteraksi dengan tumpukan buku di sudut lainnya.

"Aku bosan" keluh azka ia sudah bosan menunggu sedari tadi, ia juga sudah mengoceh sedari tadi, sedangkan Azra tak terganggu sedikitpun dengan ocehan saudara nya itu lebih tepatnya ia tak perduli.

Cklek

"Grandpaa.."

maafin aku yang udah gantungin kalian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

maafin aku yang udah gantungin kalian.

tugas sekolah ku akhir-akhir ini bnyk bgt

SHOULD I STAY? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang