[7]

4.6K 580 14
                                    

"grandpa??" Adrian yang tadinya sibuk mengusap matanya, kini terdiam bingung siapa orang asing yang berada di hadapannya saat ini, dan di mana grandpanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"grandpa??" Adrian yang tadinya sibuk mengusap matanya, kini terdiam bingung siapa orang asing yang berada di hadapannya saat ini, dan di mana grandpanya.

Azra dan Azka terpanah dengan pemandangan di hadapan mereka saat ini, bocah gembul dengan mata sayu yang sedikit memerah karena di usap terlalu keras jangan lupakan boneka bulat anak itu, hal itu tentu saja membuatnya menjadi lebih menggemaskan, Azra dan Azka tersadar dari lamunan mereka, Azka melangkah maju mendekati Adrian sedangkan anak itu sendiri hanya menatap mereka bingung, wajar saja ia baru saja bangun belum mengerti suasana.

Azka menunduk memperhatikan bocah di hadapannya saat ini, dan Adrian yang mendongak ikut memperhatikan orang asing yg memperhatikannya, suasana yang cukup awkward.

"Siapa??" Adrian memutuskan untuk bertanya.

"Kau yang siapa " ucap Azra, ia tak akan terkecoh dengan tampilan imut di hadapannya saat ini siapa tau bocah ini adalah penyusup yang di perintahkan oleh  musuh grandpanya, who knows.

"tak sopan, jika orang lain bertanya jawab dahulu baru bertanya balik"

"shut up, kau hanya perlu menjawab"

"Kak kau terlalu kasar" Azka menunduk ia mengusap bahu itu pelan dan menunjukkan senyum andalannya

"siapa namamu adik kecil"

"Adrian, dan aku bukan anak kecil"

"Adrian?" Azra terdiam ia seperti pernah mendengar nama ini namun ia tak terlalu ingat.

"un Adrian ezekiel " 

"kau putra dari uncle meytasa??"

"Kalian kenal dengan papaku?"
Azka cukup terkejut, bukannya pamannya itu sedang berselisih dengan keluarga besar dan tak pernah pulang selama bertahun-tahun lamanya, namun sekarang tiba-tiba saja putra dari pamannya itu ada di sini ia jadi merasa ketinggalan berita, berbeda dengan Azka yang melongo mendengar apa yang baru saja Adrian katakan Azra jauh lebih kalem, ia hanya memperhatikan wajah orang yang berada di hadapannya saat ini pamannya yang seperti raksasa itu memiliki putra sekecil ini apakah itu mungkin, bagi kalian yang bingung bagaimana Azra mengetahui proporsi tubuh dari meytasa sedangkan mereka hanya bertemu tak sampai 5 kali, ingatan dari keluarga ezekiel benar-benar kuat mau hal yang mereka lihat sudah lewat bertahun-tahun lamanya mereka akan tetap ingat dengan jelas, lagi pula Azka dan Azra sangat yakin sekarang seseorang di hadapan mereka saat ini atau panggil saja Adrian, tak mungkin berbohong yang tau tentang paman nya itu hanya keluar ezekiel saja.

"Tentu saja, daddy sering bercerita tentang uncle meytasa "

"Benarkah??" mata bulat itu berbinar-binar ia selalu saja tertarik dengan hal-hal yang menyangkut papanya, hal kecil sekalipun.

"what a shame" celetuk azra, anak itu menatap adrian dari atas sampai bawah ia menilai, tubuh lemah anak di hadapannya ini apa tak menyusahkan sang paman.

SHOULD I STAY? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang