"kak" Azka sekarang sedang bersama Adrian duduk di sofa masih di dalam ruangan sang kakeknya itu, begitu pula dengan Azka dan Azra Adrian berada di tengah-tengah dua anak itu, laide tadinya tak mau meninggalkan cucunya itu di sekitar dua iblis namun apa daya ia memiliki jadwal rapat yang padat sehingga mau tak mau Ian harus di tinggal.
Azka dengan senang hati membatalkan pembahasan penting yang akan mereka bahas nantinya, ia sekarang sedang di sibukkan dengan kegiatan 'mari memeluk kakak baru' Adrian tak terganggu sama sekali anak itu sibuk menonton animasi anak-anak, sedangkan Azra anak itu sudah menggerutu sedari tadi namun tak terlihat niatan dirinya untuk berpindah tempat duduk atau bangkit dari sana.
"iyaa?"
"Kakak lapar tidak?"
"nda, kenapa? apa azka lapar?"
"iyaa, kak ayo makan siang" muka memelas yang sedikit tak cocok di tampang maskulin itu membuat azra mendecih, drama sekali adiknya ini, namun hal itu berbeda dari sudut pandangan adrian menurutnya azka terlihat lucu ia sangat senang akhirnya memiliki adik walau sebenarnya mereka itu sepupu.
"tapi Ian tidak lapar, ian temani azka saja ya "
"No, kakak juga harus makan"
"um, baiklah" dipikir-pikir ia juga belum makan sejak tadi hanya ada cemilan yang mengisi lambung kecil itu.
"azra bagaimana?"
"tinggalkan saja dia kak "
"tak boleh seperti itu azka, tak baik"
"Maaf"
"Azra ayo" lengan kecil itu menarik lengan baju milik azra.
"pesan saja "
"aku ingin makan di cafe depan"
"un, jadi kita makan di mana"
"di kafe/di sini" mereka berdua saling melihat secara sengit jika saja saat ini sedang berada di dalam anime pasti terlihat jelas perempatan imajiner di atas kepala mereka berdua benar-benar kekanak-kanakan.
"di sini saja ya azka, besok baru kita makan di kafe"
"Okay"
"besok kakak ke sini lagi kan""tergantung sama grandpa"
"kakak nanti ikut azka mau tidak? " Azka heran apa benar orang di hadapannya ini lebih tua daripada ia sendiri, lihat saja pipi bulat dan tubuh ringkih ini.
" Ke mana?"
"pulang"
"gamau, Ian ada janji dengan kak fa"
"Janji apa?"
"Kak fa bilang mau main game dengan Ian nanti, kak jef juga ikut" hal itu memang benar adanya, kafra sudah berjanji dengan Adrian kemarin.
"besok kan bisa"
"Tapi Ian sudah janji"
" yahh, lagi pula kak fa itu jahat kak jadi lebih baik kakak ikut dengan kami saja, ya kan ge"
"hm"
"Kak fa tidak jahat" dari mana sisi jahat kakaknya itu coba, kafra bahkan menemaninya seharian kemarin.
"Jahat "
"tidak jahat kak fa yang nemenin Ian kemarin waktu kambuh"
"kambuh??"
"Paman alwen meluk Ian erat sekali, Ian jadi tidak bisa bernafas lalu kambuh deh"
"Daddy??" alwen kan nama ayah mereka, bisa-bisanya tua bangka itu menyakiti tubuh kecil ini Azka akan memarahi daddynya itu nanti lihat saja jika mereka bertemu nantinya.
"Azka dan Azra putranya paman alwen" Adrian cukup terkejut twins di hadapannya ini putra dari paman alwen, sikap Azra sedikit mirip pamannya itu menurut Ian, sama-sama kasar.
"Iyaa"
"Ian tak suka paman alwen"
"karena daddy membuat kakak kambuh??"
"bukan, paman alwen bilang papa sinting Ian tak suka"
'pantas saja' fikir Azka dan azra, daddynya itu suka sekali blak-blakan.
"pria tua itu memang pantas di benci"
"Azka tak sopan, lagi pula Ian tak benci hanya tak suka"
"Maaf kak, tapi kakak tetap mau ikut dengan kami kan"
"hump tak mau"
tapi Daddy kan di rumah grandpa jadi lebih baik kakak ikut kami saja"
"no, nanti Ian usir paman alwen"
"Memang berani?" Tanya azra ntah sejak kapan anak itu ikut bergabung dalam percakapan.
"Grandpa yang ngusir, Ian bantu lihat "
"Tidak gentle sekali" ntah mengapa menurut Adrian Azra ini memancing emosi sekali.
"Azra diam, azkaaa lihat Azra"
"sudahlah ge" padahal yang kakak itu azra.
"Pengadu"
"Azkaaa" rengek adrian ia mendelik ke arah Azra.
"Gege kekanakan sekali"
"benar, azra tak dewasa sekali" sepertinya Adrian membutuhkan kaca.
kangen ga?
rasanya kayak udah lama ga up adrian.
kalau ada typo tolong di tandai yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
SHOULD I STAY? [END]
Mystery / Thrilleralderich original novel. alangkah baiknya follow dulu sebelum baca. [ Slow update ] Adrian bocah lucu dan juga lugu yang terpaksa harus tinggal di rumah sang kakek selama beberapa waktu di karenakan sang papah yang sibuk dan tak dapat menjaganya den...