"Kenapa kalian kesini? Seenaknya mengganggu kesenangan anak-anak?" Tanya Jeongyeon dingin.
Momo segera mendekati Jeongyeon dan mengambil tangannya.
"Oppa tolong jangan berpisah." Momo menangis. Ia berusaha memeluk Jeongyeon tapi Jeongyeon mengelak.
"Jangan sentuh aku!!" Jeongyeon menaikan suaranya.
"Sa syang jangan begini sayang. Kami hancur tanpamu dan anak-anak." Ucap Mina memohon.
"Haha kalian lucu. Bukankah kalian ingin bebas aku sudah berikan kok. Dan kenapa surat cerai kita tidak balik ke pengadilan? Cepat selesaikan agar aku bisa menikahi dia." Ucapan Jeongyeon sukses membuat Nayoen, Momo, Sana, dan Mina terkejut bukan main.
"Oppa kau bercanda bukan kau mencintai kami kan? Kau bilang tidak akan ada wanita lain oppa?!" Nayeon menangis mengatakan itu.
"Wanita lain apa? Aku bersamanya ketika kita sudah pisah kok. Yang ada ya kalian dengan pria lain. Jangan memutarbalikan fakta seakan kalian korban disini! Bahkan korban disini bukan aku tapi anak-anak yg kalian terlantarkan!" Marah Jeongyeon balik. Sebenarnya dia tidak ingin marah
"Jeongyeon tolong jangan begini hikss kami tidak bisa jika bukan dirimu dan anak-anak." Sana memohon dalam tangisnya.
"Oppa pulang oppa kami menyesal oppa." ujar Momo.
"Ya!! Kalian memang bodoh. Sudah ku kasih bebas malah minta aku kembali." Ucap Jeongyeon.
"Pokoknya tolong segera tanda tangan agar aku bisa menikah dengan wanita yang sayang dan tulus dengan anak-anakku dan mengurusnya dengan baik. Aku permisi." Jeongyeon pergi dari sana.
Momo, Sana, Mina, dan Nayeon menangis karena Jeongyeon telah berubah pada mereka. Rasa sakit yang mereka berikan benar-benar merubah keadaan. Bahakn kenyataan Jeongyeon akan menikah denagn orang lain membuat mereka menangis keras.
Skip
Keesokan harinya mereka ke mansion Yoo lagi.
Dengan segala usaha akhirnya Tuan Yoo mau menemui mereka di taman samping mansion.
Tuan Yoo pun mempersilahkan mereka duduk.
"Ada apa kalian kesini?" Tuan Yoo bicara dengan tenang sambil meminum tehnya.
"Appa tolong kami, appa." Pinta Sana.
"Kami ingin kembali dengan Jeongyeon dan anak-anak hikss" Mina menangis
"Mina sempat hamil dan keguguran appa. Dia terlalu down sekarang." Jelas Momo.
"Kemarin saat kami bertemu oppa, dia tidak mengakui itu anaknya. Tapi Mina benar hanya berhubungan dengan oppa. Appa tolong bantu kami. Kami minta maaf." Nayeon berlutut di depan Tuan Yoo diikuti Sana, Momo, dan Mina.
"Jujur aku sangat sakit hati dengan yang kalian lakukan dengan anak cucuku." Ucap Tuan Yoo.
"Kami menyesal appa tolong bantu kami. Kami akan membayar semua kesalahan kami." Ucap Nayeon.
"Appa akan coba berbicara dengan Jeongyeon. Sekarang kalian pulang lah. Kalian terlihat berantakan." Ucap Tuan Yoo.
"Kamsahamida appa." Ucap Nayeon, Momo, Sana, dan Mina.
Skip
"Semoga appa mau membantu kita." Ucap Sana diruang tamu mereka.
"Aku harap Jihyo dan Tzuyu juga memaafkan dan membantu kita. Tapi sepertinya sulit karena mereka tidak membalas chatku." Ucap Nayeon.
Mina mengusap perutnya dan menitihkan air mata. Momo pun khawatir.
"Ada apa Mina?" Tanya Momo.
"Tidak apa aku hanya berpikir seandainya dia masih ada mungkin Jeongyeon akan menurunkan sedikit amarahnya." Ucap Mina sedih.
"Sudah Mina. Kau harus kuat." Ucap Sana memeluk Mina.
"Semoga besok sudah ada jalan keluar dari appa dan balasan dari Jihyo atau Tzuyu." Ucap Nayeon.
Mereka berpelukan berdoa Jeongyeon mengurungkan niat dan tidak jadi menikahi perempuan itu.
Eaa cere tros nikah
Satu lg sblm ngilang
Jngn marah y sheyenk
Triple up bye cuy
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Family (21+ Jeongsa, Jeongmo, Jeongmi, 2yeon)
FanfictionBuku 1 : My Women, baca dulu ye biar ngerti Buku 2 : Our Family, baca dulu ye biar ngerti Baca aja dah tapi banyak adegan dewasa🔞⚠️ ~~~~~~~~~ Kehidupan menikah dengan 4 orang istri dan 4 orang anak, akankah berjalan mulus dan bahagia? ~~~~~~~~~ Rom...