Berpisah

600 48 17
                                    

Jeongyeon baru saja kembali dari mansion Tuan Yoo. Ia memberikan anak-anaknya pada pengasuh untuk dibawa ke kamar karena sudah tetidur pulas.

Siang tadi dia menyempatkan diri ke pengacaranya yang telah mengurus perceraiannya sejak beberapa hari lalu untuk mengambil surat cerai.

Ia telah menandatanganinya.

Skip

Nayeon, Momo, Sana, dan Mina berada di kamar utama. Mereka berencana menghabiskan waktu bersama Jeongyeon setelah beberapa lama tidak melakukannya.

Jeongyeon sedikit terkejut mendapati para istrinya berada di kamarnya.

"Tumben sekali." Pikirnya.

"Oppa kenapa baru pulang?" Tanya Momo

"Oppa aku rindu padamu. Padahal kita satu gedung." Ucap Nayeon seduktif.

"Ya kau sibuk berselingkuh, Nay." Jawab Jeongyeon dalam pikirannya.

"Apa anak-anak sudah tidur?" Tanya Mina. Jeongyeon mengangguk

"Mandilah Jeong. Setelah itu kami akan menemani makan malam. Lalu kita bisa bersenang-senang setelahnya." Ucap Sana.

Jeongyeon hanya tersenyum tipis mengangguk dan pergi dari sana.

"Bersenang-senang apa? Setelah kalian lupakan aku dan anak-anak." Lirih Jeongyeon menuju kamar mandi.

Skip

Mereka sudah  selesai makan malam. Dari tadi raut wajah Jeongyeon datar sehingga membuat Sana, Momo, Mina, dan Nayeon bingung.

Jeongyeon bergerak dari duduknya dan pergi mengambil 4  amplop.

Ia meletakannya diatas meja dan memberikannya ke ke4 istrinya.

"Tanda tangani dan kita selesai. Hak asuh anak padaku."

"Mwo? Surat cerai? Kau gila oppa?" Protes Momo.

"Kenapa kau memberikan kami surat cerai??!" Sana bertanya dengan emosi.

"Oh kau bermain wanita lagi hah? Iya kan??" Tuduh Mina.

"Apa salah kami oppa!?" Nayeon turu protes dengan keputusan Jeongyeon yang tiba-tiba.

Jeongyeon tertawa dengan ucapan-ucapan para istrinya itu. Ia beranjak dan mengambil satu amplop lagi dan melemparnya kedepan meja istrinya itu.

"Haha buka dan lihatlah. Aku pergi."

Mereka membuka dan membulatkan mata mereka. Terkejut dan merasa bersalah. Namun semua terlambat.

Tidak ada kata yang dapat keluar dari mulut mereka.

Skip

Mereka pergi ke kamar tidur dan tidak mendapati keberadaan Jeongyeon.

Mereka segera menuju ke kamar anak namun kamar dikunci. Mereka pun berpikir bahwa mungkin suami dan anak mereka sudah tidur sehingga mereka memutuskan untuk menemui Jeongyeon besok pagi.

Skip

Ketika bangun mereka tidak menemukan keberadaan Jeongyeon dan anak-anak mereka.

Para pelayan pun mengatakan bahwa Tuan dan anak-anak sudah berangkat subuh tadi.

"Tuan berpesan bahwa ia meninggalkan sesuatu di ruang kerja." Ucap salah satu asisten rumah tangga.

Mina, Sana, Momo, dan Nayeon segera bergegas ke ruang kerja Jeongyeon.

Mereka menemukan sebuah surat dan membacanya.

"Terima kasih untuk semua. Aku tau aku lelaki brengsek. Dengan begini kalian bisa bebas bersama pacar kalian masing-masing. Aku yakin mereka membuat kalian bahagia bukan? Tenang, anak-anak akan ikut denganku karena selama ini kalian tidak pernah lagi mengurus mereka. Hiduplah dengan bebas. Aku memberikan mansion untuk kalian. Mau kalian jual pun aku tidak peduli. Kalian tinggal menghubungi pengacara Kim.

Untuk Nayeon dan Momo aku sudah membuat surat rekomendasi mutasi ke rumah sakit bagus lainnya.

Mina dan Sana tenanglah berita perceraian tidak akan muncul ke media dan menganggu reputasi kalian.

Berbahagialah dan mulai skrg tidak ada Yoo Sana Yoo Mina Yoo Momo dan Yoo Nayeon lagi."

Mereka memangis sesegukan menyalahkan diri mereka masing-masing setelah membaca surat itu.












Bebas deh klean

Mian bru updet

TBC

Our Family (21+ Jeongsa, Jeongmo, Jeongmi, 2yeon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang