3 hari ini, para pengawal mengawasi dan mengikuti kegiatan Sana, Mina, Momo, dan Nayeon.
Jeongyeon berada dirumahnya karena libur sehingga ingin menghabiskan waktu bermain dengan anak-anaknya.
Mereka sedang diruang tamu duduk bersandar pada daddynya sambil menonton film.
Tiba-tiba ia melihat Momo keluar dari kamarnya dengan pakaian untuk jalan-jalan.
"Pergi lagi? Dengan Kai?" Tanya Jeongyeon yang sedang duduk di ruang tamu ketika melihat Momo tengah berjalan keluar melewatinya. Bahkan tidak menyapanya.
"Bukan urusan oppa."
"Haruto baru sembuh dari sakit, Momo."
"Ada babysitter oppa dan aku pergi karena urusan pekerjaan." Momo melenggang pergi dari mansion.
Jeongyeon cukup kecewa melihat Momo begitu. Haruto yang berada disana pun menatap sedih okasannya.
Skip
Jeongyeon berencana menghampiri Nayeon untuk mengajaknya makan siang.
Cklek
Jeongyeon membuka ruangan Nayeon dan memergoki Nayeon tengah berciuman dengan Minhyuk salah satu dokter baru di rumah sakitnya.
Jeongyeon mundur dan pergi dari sana sebelum Nayeon sadar keberadaannya.
Ia kembali ke ruangannya segera. Ia memegang dadanya yang terasa sakit luar biasa.
Istrinya dengan terang berkhianat didepan matanya.
Tak berapa lama pengawal yang setiap hari diutus untuk membuntuti para istrinya pun datang
"Tuan maaf sepertinya Anda harus melihat ini."
Sebuah amplop di berikan
Puluhan foto sukses membuat hati Jeongyeon meringis sakit.
Para istrinya berkhianat. Keluarga yang dia pikir bahagia ternyata sudah hancur.
Skip
"Appa, aku akan menceraikan mereka segera dan aku pastikan hak asuh anak jatuh ditanganku."
"Hyung, kau serius? Anak-anakmu masih kecil." Ucap Chaeyoung.
"Aku tidak tahan, Chaeng. Kau bahkan lihat sendiri kan bersamaku? Bagaimana Momo bercumbu dengan Kai di parkiran? Bagaimana kalau Jihyo yang begitu??"
"Appa tidak bisa mencegah keinginanmu, Jeongyeon. Appa juga kecewa karena mereka menelantarkan cucu-cucu appa."
"Oppa, aku akan membantu mengurus surat perceraianmu." Ucap Tzuyu yang sudah sangat terlanjut kecewa dengan para iparnya. Karena Tzuyu mengurus Yuna ketika Sana menelantarkan Yuna bahkan ia membantu Yuna mengerjakan tugasnya.
"Gomawo kalian sudah mendukungku. Aku melakukan ini untukku dan anak-anakku." Ucap Jeongyeom sambil sedikit menangis.
"Daddy!!!" Anak-anaknya datang menghampiri Jeongyeon. Mereka baru saja kembali setelah dijemput supir dari sekolah.
Mereka bingung karena diantar kerumah kakeknya.
"Aw anak-anak daddy. Bagaimana sekolah kalian?"
"PL ku dapat nilai 8 daddy." Ucap Yuna.
"Gomawo imo Tzuyu!" Yuna mencium pipi Tzuyu yang sedang memberi asi untuk anaknya.
"Sama-sama Yuna sayang."
"Kalaju para jagoan daddy??"
"Kami belmain bola dan kami gol gol banyak daddy." Ucap Ryujin mengangkat-angkat tangannya.
"Daddy apa kita akan tinggal disini?" Tanya Haruto.
"Kenapa memangnya?"
"Luto kesepian dilumah tidak ada okasan. Okasan sudah tidak sayang luto. Luto mau disini kalena ada halaboji, imo, dan samchon." Jawab Haruto membuat Jeongyeon teriris.
"Ne ne Yujin juga suka disini bisa main dengan halaboji kalau daddy pelgi kelja."
Jeongyeon menatap sendu pada anak-anaknya.
Tuan Yoo merangkul bahu anaknya dan tiba-tiba Jeongyeon menangis di bahu Tuan Yoo.
"Appa jangan menangis appa, kami sayang appa." Ucap Ryujin.
"Appa juga sayang kalian." Ucap Jeongyeon dan peluk anak-anaknya.
Ia menjadi semakin yakin untuk berpisah dengan para istrinya uang sudah tidak peduli padanya dan anak-anaknya.
Cerai cuy cerai dahlah
Triple up enjoy mumpung lg smpet
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Family (21+ Jeongsa, Jeongmo, Jeongmi, 2yeon)
FanficBuku 1 : My Women, baca dulu ye biar ngerti Buku 2 : Our Family, baca dulu ye biar ngerti Baca aja dah tapi banyak adegan dewasa🔞⚠️ ~~~~~~~~~ Kehidupan menikah dengan 4 orang istri dan 4 orang anak, akankah berjalan mulus dan bahagia? ~~~~~~~~~ Rom...