Malam ini Jennie kembali ingin melancarkan aksinya agar Jeongyeon bisa segera membuatnya hamil.
Jennie berada di kamar setelah makan malam dan dengan terpaksa mengantar tidur anak-anak Jeongyeon.
Dia hanya mengenakan Yukata tanpa diikat sambil minum whisky.
Ia menyiapkan satu gelas untuk Jeongyeon yang tentu sudah di beri obat perangsang.
Klek
"Ada apa ini dan kenapa kau pakai baju itu?" Jeongyeon masuk ke kamar setelah menyelesaikan beberapa berkas.
"Malam ini istimewa sayang. Minumlah kita nikmati malam." Ucap Jennie.
"Kau cantik malam ini." Ucap Jeongyeon yang duduk disebelah Jennie sambil meminum whiskynya.
Tak berapa lama Jeongyeon merasakan panas ditubuhnya dan perlahan Jennie membantu Jeongyeon melepaskan pakaiannya.
"Panas hm?"
"Ya. Kau memasukan apa diminumanku?" Racau Jeongyeon sambil menahan hasratnya.
"Sedikit perangsang agar malam ini kita tidak tidur." Ucap Jennie sensual. Jarinya turun ke arah penis Jeongyeon yang sudah bangun dari tidurnya.
Dia membuka celana Jeongyeon.
"Kau nakal Jennie." Jeongyeon tersenyum penuh nafsu.
Tangan Jeongyeon menggeser Yukata Jennie dan meremas payudara Jennie.
"Ahhh tidak sabar rupanya." Ucap Jennie.
Jeongyeon menyeringai. Dia membawa Jennie ke atas tempat tidur dam melebarkan ke dua kaki Jennie.
"Ahhh ya terus sayang" Jennie meracau menikmati jilatan lidah Jeongyeon di vaginanya.
Slurp slurpp bunyi hisapan pada vagina Jennie terdengar nyaring dan memenuhi suara ruangan kamar.
Posisi mereka sekarang adalah 69 dengan Jeongyeon berada di bawah.
Jennie menelan habis penis Jeongyeon sementara jari Jeongyeon tak berhenti keluar masuk dari lubang vagina Jennie.
"Agh aku cum sayang." Kaki Jennie bergetar merasakan cumnya.
Jeongyeon menjilat dan menghisap habis cairan itu.
Jeongyeon bergerak bersandar pada kepala kasur dan Jennie merubah posisi menghadap Jeongyeon sambil memasukan penis Jeongyeon kedalam vaginanya.
Tubuhnya berguncang naik turun membuat payudaranya bergerak sensual.
Tangan Jeongyeon beralih meremas payudara itu.
"Ahhh lubangmu nikmat sekali ahh"
"Eng ahh hmm Jeong ahhh besar sekali sayang ahhh"
"Cum di dalamku sayang aku ingin hamil anakmu." Racau Jennie sambil menaik turunkan tubuhnya.
"Tidak sayang aku belum mau ahh." Jawaban Jeongyeon membuat Jennie kesal.
Tanpa Jeongyeon tahu Jennie juga sudah menaruh obat tidur dosis kecil sehingga lambat laun Jeongyeon merasa kantuk.
"Ahh sayang hahh" pandangan Jeongyeon mulai kabur.
Brakk
Pintu kamar Jeongyeon terbuka.
Nayeon, Mina, Sana, dan Momo tebelalak melihat Jeongyeon dan Jennie sedang sex.
"Jennie kumohon aku tidak mau cum di dalammu." Jeongyeon mulai melemas.
Ke 4 istri segera menghampiri dan menarik Jennie dari atas tubuh Jeongyeon.
"Wanita sialan!" Momo menampar Jennie.
Sementara Nayeon menghampiri Jeongyeon yang terlihat lemas dengan wajah memerah.
Sana segera menutupi tubuh Jeongyeon dengan selimut.
Jeongyeon yang hampir kehilangan kesadarannya pun akhirnya tertidur.
"Wanita sialan! Kami sudha tahu semuanya!" Bentak Mina.
Jihyo dan Tzuyu pun masuk mencoba melerai Momo dan Mina dari Jennie.
Tzuyu mengambil bathrobe dan memberikannya kepada Jennie.
Jennie sudah mati kutu sekarang.
"Kau keponakan mama Yoo kan? Atau lebih tepatnya bibi Yeri?? Dan kau juga yang merencanakan untuk memperdaya Nayeon, Sana, Mina, dan Momo unni." Ucap Tzuyu.
"Ya!! Lalu kenapa?? Sialan." Jennie berusaha mengambil gunting dari meja rias dan ingin menusuk Nayeon.
Beruntung Dahyun, Chaeyoung, dan Tuan Yoo dateng bersama polisi.
Akhirnya Jennie pun ditangkap tanpa sepengetahuan Jeongyeon yang tertidur akibat obat tidur dari Jennie.
Gw cptin ya wkwkwk
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Family (21+ Jeongsa, Jeongmo, Jeongmi, 2yeon)
FanfictionBuku 1 : My Women, baca dulu ye biar ngerti Buku 2 : Our Family, baca dulu ye biar ngerti Baca aja dah tapi banyak adegan dewasa🔞⚠️ ~~~~~~~~~ Kehidupan menikah dengan 4 orang istri dan 4 orang anak, akankah berjalan mulus dan bahagia? ~~~~~~~~~ Rom...