Penyesalan

596 45 5
                                    

Mereka masih menangis dan merasa bodoh ditempat kerja mereka masing-masing sekarang.

"Aku tidak akan tanda tangan." Ucap Momo.

"Aku jahat sekali padahal aku dulu sangat sayang oppa kenapa aku begini?? Bahkan aku tidak mengurus ruto." Momo bergumam sendiri dalam tangisnya.

"Kenapa aku harus tergoda perhatian Chanyeol. Jika dipikir, Jeong lebih jauh perhatian." Ucap Sana.

"Bahkan aku terlalu kagum pada Minhyuk padahal Jeong selalu ada kalau aku butuhkan bahkan jika dia sibuk." Nayeon memandangi foro Jeongyeon, ia, dan Yujin di hpnya.

"Jimin berkata manis dan aku langsung terbuai. Kenapa?? Padahal Jeongyeon selalu memujiku." Ucap Mina.

Skip

Setelah menjalani hari, mereka akhirnya mreka pulang ke mansion dan benar saja. Sudah tidak ada barang anak-anak dan Jeongyeon. Air mata turun membasahi wajah mereka.

Mereka putuskan pergi ke mansion Yoo untuk menanyakan keberadaan Jeongyeon dan anak-anak.

Skip

Sampai di mansion Yoo, mereka diusir karena pengawal mengatakan bahwa mereka tidak memiliki janji dan bukan bagian keluarga Yoo lagi.

"Kami masih istri sah Jeongyeon. Kami bahkan belum tanda tangan surat cerai dan tidak akan." Ucap Sana marah.

Nayeon menelpon Jihyo

"Yoboseo Jihyo."

"Ada apa Im Nayeon-si?" Jawab Jihyo dengan nada dingin.

"Jihyo, kenapa formal begitu? Kita kan sahabat dan ipar." Ucap Nayeon.

"Haha sejak kau berkhianat kau bukan lagi sahabat dan iparku." Ucapan Jihyo menusuk Nayeon.

"Ji jih tolong beritahu dimana oppa dan anak-anak? Kami ingin minta maaf." Mohon Nayeon.

"Sudah, Nay. Oppa sudah kasih kebebasan kan. Kalian hiduplah dengan bebas." Jawab Jihyo ketus.

Jihyo mematikan telfonnya.

Skip

Mereka berjalan menuju kediaman DaTzu dan asisten rumah tangga mempersilahkan mereka untuk menunggu di ruang tamu karena Tzuyu belum pulang.

Ketika Tzuyu pulang ia menatap heran dan marah.

"Kalian?" Tzuyu terkejut

"Bibi Ahn kenapa biarkan mereka ini masuk?" Tanya Tzuyu dingin.

"Tapi kan mereka ipar nona."

"Bukan. Jadi tolong lain kali jangan masukan orang asing. Kalian silahkan pergi." Tzuyu berjalan meninggalkan ruang tamu.

Mina berdiri dan menghampiri Tzuyu.

"Tzuyu maafkan aku, maafkan kami. Tolong dimana Jeongyeon dan anak-anak?" Tanya Mina dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Tzuyu tertawa.

"Kalian lucu. Sudah dikasi bebas malah nyari lagi."

"Tolong Tzu beri tahu kami." Kata Sana.

"Tidak akan."

"Kalian tahu? Aku menyesal dulu mengatakan bahwa oppa masih hidup dan membawa kalian menemuinya. Harusnya biar saja oppa hidup bahagia dengan dunianya ketika dunia yang ia anggap kebahagiaannya menghancurkannya." Sindir Tzuyu.

"Kalian bisa pergi dan jangan kesini lagi. Jangan tanya tentang mereka seakan peduli. Bahkan aku yang mengurus mereka membantu mereka mengerjakan PR. Dimana kalian sebagai ibu?" Tzuyu mengusir mereka. Tzuyu menangis sambil menggendong bayinya.

Ia kasihan dengan keponakan dan oppanya.

Skip

Mereka pun pergi karena para pengawal menghalangi dan dengan terpaksa mereka mundur keluar dari kediaman DaTzu.

Tidak ada jawaban membuat mereka ber4 frustasi.

Tiba-tiba Mina pingsan dan di bawa kerumah sakit.

Skip

Mina terbangun.

"Sana kenapa aku disini?"

"Mina, kau keguguran." Ucap Nayeon.

"Mwo? Aku hamil?" Air mata Mina mengalir.

"Itu anak oppa kan?" Tanya Momo.

"Tentu saja. Aku tidak pernah berhubungan selain dengan Jeongyeon." Ucap Mina.

"Satu keajaiban muncul setidaknya untuk memperbaiki hubungan dengan oppa tapi sekarang sudah tidak ada." Mereka memeluk Mina menangis bersama.














Nanges lu skrg

TBC

Our Family (21+ Jeongsa, Jeongmo, Jeongmi, 2yeon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang