Boss Yudis, seorang maniak gila dengan lidah bercabangnya, si cerdas nan licik yang mampu mengambil dan menguasai apa pun yang dia mau termasuk harga diri dari seseorang.
Yang tampan tapi juga cantik
Yang gagah tapi juga manis
Yang bisa menjadi mala...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Agh ... agh ..., Yud, ah ..., enakh," rintih Yuan di bawah kungkungan Yudis yang tak mau mendengar, tapi justru semakin memperdalam pompaan dalam lubang surganya di bawah sana.
"Yud ... ahh ..., a-akuh hampir sampi," Yuan mencengkeram erat punggung telanjang Yudis dengan mata terpejam erat, dahinya yang berkeringat nampak mengerenyit menahan denyut nikmat. "Ah, ah, ah, ah ... Yudh ...,"
"Lepaskan, Babyh ...," Rasanya semakin bersemangat melihat bayi manjanya merintih keenakan dengan bibir basah mengkilap yang sedikit terbuka dan pipi merah merona menyebut namannya.
"Yudish ...,"
"Iya, Sayangh ...? Kenapa?" tanya Yudis dengan masih menggerakan pinggulnya maju mundur.
"Enakh...," Yuan semakin merintih.
"Enakh?"
"Hu'uuh ... ugh ... ah! Yudh ...," rengek Yuan akhirnya karena Yudis membombardir lubangnya membabi buta, mempercepat tempo membiarkan dia mengalirkan air mata menahan ngilu dan nikmat. "Ah! Ah! Ah! Aaah ..., Yud ... ampun,"
"Azaamh ...," Bima melempar kepalanya ke belakang dan bersandar menggeleng tak karu-karuan ke sandaran sofa, sedotan kekasih manisnya begitu liar di bawah sana. "Agh ... Babyh," Dia mencengkram rambut belakang Azam saat ujung miliknya terasa menyentuh kerongkongan.
Disedot, dilumat, dijilat, dikecup dan dikulum hambis hingga ke pangkal membuat Bima menggeram. Napasnya terengah, rasanya dia benar naik ke atas awan.
"Emgh ...," Bima mengatur napas saat kini Azam yang memang sudah telanjang mengakhiri lumatannya dan berdiri mempertontonkan tubuh mulus putih yang sexy ke depan sang dominan. "Come to Daddy, Baby," Bima sudah tak tahan.
Azam menjilat bibir bawahnya sendiri, lalu pelan dia naik ke pangkuan. Dengan tangannya dia membimbing milik Bima untuk ia tenggelamkan ke dalam lubannya sekarang.
"Akgh ..., sssth ....," Desis Bima saat rasa hangat, sempit, lembab dan licin ia dapat.
Azam mengalungkan lengan ke tengkuk sang dominan dan melumat basah bibirnya sensual, tak lupa menggoyangkan pinggulnya memutar.
