14 | Aku Mencintaimu, Bima

27.4K 2.1K 162
                                    

Vote!

.

.

.

Yudis bangun terlebih dahulu, tenggorokannya terasa kering karena semalaman di bawah pendingin ruangan kamar Bima. Mereka memang tidak jadi menginap di Hotel, semalam selesai jalan-jalan, Yudis membawa mobilnya pulang ke apartemen Bima.

Keluar kamar menuju dapur, mengambil air mineral di lemari pendingin dan menenggaknya, hingga kemudian Buttermilk mendekat, anjing itu mendongak menatap Yudis dengan mata polosnya.

Keluar kamar menuju dapur, mengambil air mineral di lemari pendingin dan menenggaknya, hingga kemudian Buttermilk mendekat, anjing itu mendongak menatap Yudis dengan mata polosnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh, Hai, Buttermilk ... kamu lapar?" Yudis membungkuk untuk menggaruk puncak kepala anjing putih itu, lalu kakinya bergerak lagi dengan anjing itu mengikuti.

Yudis mengambil sereal di lemari, kemudian dituangkan ke mangkuk makan Buttermilk. "Makan yang kenyang dan jadilah sehat!" Sekali lagi Yudis membungkuk untuk menggaruk kepala Buttermilk.

Dia kembali ke depan dengan tetap membawa botol minumnya. Duduk ke sofa lalu menoleh ke kanan dan ke kiri mengamati sekitar. "Sepertinya Daddy Bima butuh mengganti perabotan baru," Dan dia bersandar ke sofa.

Matanya berkedip-kedip menatap jam dinding, ini masih terlalu pagi, lalu mengerling disusul semrik. "Aku ingin jalan-jalan hari ini," monolognya.

Dengan semangat dia bangkit dan masuk ke kamar lagi untuk mandi kemudian bersiap.

Tak butuh waktu lama dia selesai bahkan Bima saja masih betah bergelung di dalam selimut dan sepertinya tidak ada niat untuk bangun.

Yudis yang masih menggunakan bathrobe milik Bima itu mendekat, mencondongkan tubuh dengan menumpukan kepalan tangan ke ranjag mengamati wajah lelap itu kemudian semakin merunduk.

Mengecup sekilas pucuk hidung Bima. Bima menggeliat dengan mengelap pipinya yang basah karena setetes air dari rambut Yudis jatuh.

"Morning, Sleepy Bear,"

Bima membuka mata perlahan dan pemandangan pertama yang ia lihat adalah senyum cerah mentari pagi sang Bos.

"Need morning kiss, Daddy?"

Dan belum sempat Bila menjawab ia sudah rasakan bibir dingin dengan napas mint itu mengecup bibirnya.

"Sekarang bangun dan ayo kita jalan-jalan," semangat sekali Yudis.

Bima menarik napas dalam untuk mengisi paru-parunya saat punggung Yudis sekarang berjalan menjauh ke lemari pakaian.

Pria tampan yang akhir-akhir ini menjadi telihat cantik itu menggosok rambut menggunakan handuk kecil, lalu berkata, "Bangun, ayo kita piknik hari ini, kita bawa bekal dan duduk di rumput dengan tikar dan makan siang,"

"Bi, Kau dengar aku, 'kan?" Yudis berbalik dengan memegang kaos dan celana Bima untuk ia pakai.

Bima beringsut duduk.

BABY BOSS YUDISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang