9 | Baby Boss Yudis

81.4K 3.4K 208
                                    

Vote dulu  sebelum  baca, Kaka ...

.

.

Yudis benar ke rumah Novan dengan membawa dua boxs besar pizza untuk mereka makan malam bersama dengan satu teman serumah Novan.

Dibawanya langsung ke ruang TV dan Yudis meletakan jinjingannya. "Rumahmu kecil, tapi nyaman," ucapnya dengan menyapu pandang.

"Aku masih menyewa, Yud ... nanti ketika aku sukses, aku akan membeli rumah yang lebih besar dari pada rumahmu itu,"

Yudis hanya mengangguk. "Oke!" ucapnya dengan mengacungkan jempol. "Lalu di mana temanmu itu? Ayo kita makan, aku lapar,"

"Sebentar lagi juga pulang," Novan masuk ke kamar.

"Ikut, Van!" Dan Yudis berlari mengikuti, masuk ke kamar Novan yang berada tepat di depan ruang TV.

Yudis menutup pintu, lalu  di depan mata ia dapati Novan membuka kancing kemejanya.

"Kenapa? Mau mandi bersama?" tanya Novan dengan sorot ambigu.

Yudis menggeleng, lalu dia berjalan ke arah ranjang dan duduk di tepian. "Aku sudah mandi," katanya.

"Jadi kalau belum mandi, mau mandi bersamaku?" Novan menanggalkan celananya dan menyisakan celana dalam dengan gundukan besar di tengah selangkangannya.

"Tidak juga," jawab Yudis tak minat.

"Aku sexy," Novan meraba perut kotaknya sendiri bermaksud pamer pada teman sialannya itu.

"Biasa saja," Yudis merebah meski kakinya masih menyentuh lantai mengabaikan Novan.

Novan mendesis.

"Van, apa menurutmu malam ini aku menginap saja di apartemen Bima?" tanya Yudis dengan berkedip-kedip menatap langit-langit.

"Ya terserah saja,"

"Aku dan dia sudah berciuman dua kali dalam sepagi hari ini, bukankah itu kemajuan?" Yudis menoleh ke arah Novan yang sekarang tengah memungunginya mengambil handuk di lemari.

"Kalian berciuman?" Soantak Novan menoleh kaget ke arah Yudis.

Yudis duduk lagi, dia mengangguk dua kali. "Kenapa?"

"Bagaimana-bagaimana?" Novan yang hanya menggenakan celana dalam itu mendekat ke arah ranjang dengan melilitkan handuk ke pinggang.

"Sebenarnya bukan ciuman, tapi aku yang menciumnya, atau tepatnya memaksa menciumnya," Yudis yang duduk itu mendongak menatap Novan dan tersenyum D dengan memiringkan kepala, nampak manis dan tanpa dosa.

"Sialan sekali, itu artinya kamu melecehkannya, Bajingan!" maki Novan tidak habis pikir.

"Begitukah?" tanya Yudis polos.

"Aish! Aku malas bicara denganmu, aku lebih baik mandi," Novan jengah, Yudis itu kadang nampak dominan gagah dan liar, tapi kadang nampak polos dan lugu.

"Van?" panggil Yudis.

Novan mengangkat sebelah tangan lalu masuk ke kamar mandi mengabaikannya.

Dan Yudis berkedip-kedip menyorot lugu pintu kamar mandi yang baru saja ditutup kasar itu. Yudis mengerling. "Melecehkan," gumamnya, lalu tersenyum smirk.

____________________________________________________________

Selesai makan malam, Bima duduk di sofa menonton TV kemudian Azam keluar dari kamar membawa tas jinjingnya. "Pulang?" tanya Bima dengan menyerengit.

BABY BOSS YUDISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang