Suara gaduh terdengar sepanjang lorong rumah sakit yang disebabkan oleh Aries. Langkah kakinya berhenti tepat di depan pintu bertuliskan VIP. Perlahan tangan kekarnya membuka pintu di iringi degub jantung yang semakin menggila. Terlihat sekitar 4 orang berada di ruangan tersebut dengan seorang gadis yang sedang terbaring diranjangnya.
"Aries, masuklah" kata Anne, ibu ArunikaPerlahan- lahan langkahnya membawa mendekat kepada sang gadis.
"Mungkin kalian perlu waktu berdua, kalau begitu kita keluar dulu" Ucap Anne lagi menggandeng lengan Dani, ayah Arunika untuk keluar ruangan di ikuti ke dua orang lainnya.
"Haii" sapa sang gadis dengan lambaian tangannya, merasa canggung.
"Boleh aku memelukmu?"
"Tentu.."
"Aku sangat merindukanmu" Aries menenggelamkan wajahnya dicelekuk leher Arunika.
Arunika sedikit terhuyung kebelakang akibat kuatnya pelukan Aries. Namun gadis itu tetap membalasnya.
"Aku mohon jangan pergi lagi"
"Aku disini" balas Arunika dengan suara seraknya.
"Kamu ingat aku?" tanya Aries penasaran. Pasalnya pertemuan mereka 4 tahun yang lalu sangatlah singkat, ia ragu jika Arunika masih mengingatnya.
Lama tidak mendapat jawaban dari sang gadis membuatnya mau tak mau melepas pelukannya. Tersirat rasa kecewa diwajah lelaki tampan itu mengetahui sang gadis tidak mengingatnya. Namun ia bisa apa?
Terlihat gantungan kupu-kupu cantik yang kini disodorkan sang lelaki berharap bahwa benda tersebut dapat membuat Arunika mengingatnya kembali.
"Punyaku?"
"Ya, ini punyamu" jawab Aries.
Pandangan mereka bertemu, Arunika yang semula memandangi gantungan kunci kini sepenuhnya menghadap Aries. Perlahan- lahan tangan mungil itu terangkat, membelai wajah mulus Aries. Laki- laki itu tertegun sesaat, mencerna perlakuan yang ia terima. Bagaimana tangan halus itu menyentuh permukaan kulitnya begitu sangat nyaman.
"Aries" kata Arunika selepas tanganya membelai lembut mata sang lelaki menghapus air mata yang masih tertinggal membuat mata yang semula tertutup membuka seketika.
"Kamu mengingatku?" Antusias Aries yang mendapat anggukan tak yakin dari sang gadis.
Binar bahagia kini semakin terpancar dari wajah sang lelaki tak lupa senyum yang amat cerah itu. Usapan lembut ia berikan kepada sang gadis.
"Tidur lah, kamu harus beristirahat" Aries menuntun Arunika untuk kembali berbaring.
"Aku sudah tidur begitu lama, dan kamu menuruhku untuk tidur lagi?!" Protes dari gadis itu malah membuat Aries terkekeh. Walaupun kesal, gadis itu tetap menuruti Aries untuk kembali berbaring.
"Terima kasih"
"Untuk?"
"Untuk semuanya" Gadis itu tersenyum tulus.
Aries membalas senyum itu dengan senyumnya yang tak kalah tulus, "Tidak masalah selagi kamu baik- baik saja"
Tidak terasa malam menjelang, tawa riang di dalam ruangan itu seakan menyampaikan bagaimana bahagianya dua insan yang kini menemukan kehangatan, seakan menemukan potongan puzzel yang telah terpisahkan begitu lamanya.
Seakan tau isi hati sang pemuja, langit memunculkan ribuan bintang bersinar terang menemani sang rembulan yang sedang menjalankan tugasnya.
Arunika sudah tertidur dengan damai setelah diperiksa oleh dokter serta meminum obatnya. Meninggalkan Aries yang kini sibuk memandang pujaan hatinya, sungguh cantik. Tak pernah kata syukur berhenti terucap dari bibirnya.
Orang tua Arunika telah ijin untuk pulang terlebih dahulu, mengurus pekerjaan yang semakin menumpuk kian harinya. Tak masalah bagi Aries sendiri, karena dengan begitu akan semakin banyak waktu yang dapat ia nikmati dengan gadisnya tanpa gangguan.
"Sleep well babe, I miss u"
-----
Enjoyyy!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story
Teen Fiction[JANGAN LUPA FOLLOW DULU GENGS] * * Menceritakan kisah cinta para remaja pada umumnya. Dimana Aries Deandra Dirgantara, pria dengan sejuta pesona yang tak sengaja bertemu gadis kecil yang dapat menggetarkan hatinya. Mendatangkan perasaan asing yang...