Siang ini Arunika tengah bersantai didalam kamar, tiduran tengkurap sambil menonton drama dari negara impiannya, Korea. Tiba- tiba saja dirinya merasa ada beban berat yang menubruk tubuh mungilnya membuatnya terkejut dan berteriak spontan.
Dirinya yang hendak memukul sang empu tertahan setelah sebuah suara dingin terlintas ditelinganya membuatnya terdiam bagaikan maling yang ketahuan mencuri.
"Tidak memberitahuku heh?!"
"Ar-aries" Wajah gadis itu kini memerah mendongak menatap sang lawan.
"Sudah berani sekarang?" Aura dingin semakin keluar dari sang pria membuat orang didepannya merasa gugup.
Seketika wajah Arunika kembali menunduk. "Maaf" Yah Arunika hanya dapat menggumamkan kata maaf saja bukan.
"Kenapa gak kabarin dulu?"
"Biar supries" Gumananya pelan didalam pelukan Aries.
"Lain kali bilang ke aku dulu, jangan suka bikin khawatir Nika"
"Iya- iya, aku minta maaf jangan marah dong"
"Makanya jangan bandel!" Laki- laki itu mrnghrla nafas, "Bunda di mana?"
Arunika mengangguk singkat. "bunda bilang lagi arisan sama temennya" Pelukan mereka sudah terlepas. Aries merebahkan dirinya di samping Arunika menatap sang gadis yang tetap dengan duduk bersilanya.
"Kamu nggak sekolah?" Tanya Arunika merasa heran.
"Sudah pernah" Jawaban acur Aries membuat Arunika melayangkan cubitan kecil disekitar perut pria itu.
"Kamu bolos! Aku aduin kamu ke bunda!!" Wajah memerah, mata melotot serta omelan yang keluar dari mulut manis nya sangat membuatnya laki- laki itu gemas.
"Ihh tau ah! sana ganti baju, bau tau!" Tarikan Arunika berikan membuat Aries yang semula tertidur menjadi duduk. Dan langsung saja menuju kamar mandi guna berganti baju setelah mengambilnya dari almari.
Sedangkan Arunika kembali beralih melihat laptop yang masih menayangkan dramanya. Aries telah keluar dari kamar mandi berbalutkan kaos hitam dipadukan dengan celana pendek rumahan membuat wajahnya terlihat sangat tampan.
"Aku tau aku tampan" Sial! Ketahuan sudah aksi Arunika membuatnya langsung memalingkan pandangan, menyembunyikan wajahnya yang memerah.
Kamar yang berisikan 2 orang itu kini menjadi sepi dengan aktifitas masing- masing. Aries yang sibuk bermain game di ponselnya dengan Arunika divdepannya yang asik melanjutkan drama kesukaanya. Tak jarang Arunika mengoceh tentang drama yang ia tonton, kesal karena pemeran pria yang tak menolong sang wanita saat terkena bully oleh para penggemarnya. Sesekali Aries menimpali celotehan Arunika.
"Kamu kalo disekolah terkenal? Banyak yang suka kamu?" Tanya Arunika tiba- tiba mendongakkan kepala guna melihat wajah Aries membuat yang ditanya mengangkat alis pertanda tak paham.
"Kenapa?"
"Jawab aja ihh" Ditanya malah berganti tanya membuat arunika kembali melihat ke arah laptopnya.
"Gak tahu" Jawab Aries acuh.
"Pasti kamu banyak yang naksir, gimana ya kalau nanti aku satu sekolah sama kamu?"
"Kamu takut? Tenang aja, selagi kamu sama aku gak bakal ada yang berani macam- macam"
"Kok bisa? Emangnya kamu siapa?"
"Pacar kamu"
Gadis itu dengan cepat kembali menghadap ke depan, menjauh dari jangkauan Aries. Bagaimana bisa laki- laki itu berbicara se gamblang itu? Tidak tahu saja bagaimana jantung gadis itu berdetak. tak karuan.
Menjelang malam. Di meja ruang makan telah tersedia berbagai hidangan Asia yang sungguh menggoda selera. Berbagai buah juga tersedia dengan apik menunggu sang tuan untuk segera disantap.
Dari arah tangga turun gadis cantik yang kini mengenakan pakaian tidur bermotif kotak- kotak menghampiri sang bunda. "Bunda kenapa nggak bangunin Nika, kan bis aNika bantu nyiapin makan malaamnya?" Tanyanika sesampainya dimeja ruang makan. Membantu Anya menata piring.
Kekehan kecil dikeluarka oleh Anya. "Gakpapa, lagian mana berani bunda bangunin kamu kalo kamu aja dikurung sama singa"
"Ihh bunda!!" Arunika sangat merasa malu karena kepergok tidur berpelukan dengan Aries. Ia kira wanita itu akan pulang malam sehingga tak terpikirkan akan hal yang telah terjadi.
"Hahaha, udah sana kamu panggilin Aries buat makan malam" Perintahnya yang langsung dijalankan gadis itu.
Di dalam kamar terlihat lelaki duduk bersila menyandar di kepala kasur. Hanya menggunakan celana pendek tanpa atasan, ntah ia buang kemana bajunya itu.
"Makan malam udah siap, ditunggu bunda di bawah" Setelah mengatakannya Arunika segera keluar dari kamar kembali menuju ruang makan.
Aries datang dan langsung mendudukan dirinya disamping Arunika sedangkan dihadapannya ada kedua orangtua Aries. Makan malam berjalan dengan khidmat. Tidak ada kecangungan disana. Setelah selesai segera Arunika membantu membawa piring kotor ke dapur guna dibersihkan.
Anya dan suaminya izin tidur lebih awal karena akan berangkat ke Jakarta esok pagi. Tinggallah dua insan adam dan hawa itu di ruangan yang begitu besar. Semoga saja mereka tak melakukan yang ehem disana.
-----
Terima kasih buat kalian yang setia membaca ceritaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story
Teen Fiction[JANGAN LUPA FOLLOW DULU GENGS] * * Menceritakan kisah cinta para remaja pada umumnya. Dimana Aries Deandra Dirgantara, pria dengan sejuta pesona yang tak sengaja bertemu gadis kecil yang dapat menggetarkan hatinya. Mendatangkan perasaan asing yang...