11

4.4K 164 0
                                    

"Seneng banget kayaknya" Dengan jahil Aries mencubit pelan pipi gadisnya yang berakhir mendapat tatapan tajam. "Nggak usah sok natep tajam, kamu gak cocok"

Gadis itu berdecak pelan. "Ihh ganggu aja sih, mood aku lagi bagus ini jangan dirusak"

"Hahaha iyaiya gak ganggu kok"

Hari ini Arunika telah resmi menjadi siswi di SMA Antariksa, satu sekolah dengan Aries. Awalnya gadis itu ingin berbeda sekolah namun apalah daya jika orang tuanya saja sangat mematuhi Aries. Menyebalkan jika mengingat bagaimana ceramah yang diberikan sang ibu agar Arunika berada di sekolah yang sama dengan Aries. Alasanya sih agar ada yang menjaga. Cih! Mereka kira umurnya berapa hingga tak dapat menjaga dirinya sendiri.

Mereka sampai di sekolah, parkiran masih sedikit sepi karena memang masih terlalu pagi. Atas permintaan Arunika, mereka berangkat ke sekolah pukul enam pagi.

Sekarang Gadis itu sudah ada didalam kelas, hendak memperkenalkan diri didampingi Bu Lili, wali kelasnya.

"Haii, Perkenalkan namaku Arunika Renjana kalian bisa memanggilku Nika saja. Semoga kita dapat berteman baik!" Senyum secerah matahari mengakhiri sesi perkenalannya yang disambut sorak sorai dari teman- teman sekelasnya.

"Tidak ada sesi tanya jawab!" Ketus Bu Lili ketika melihat banyaknya tangan yang terangkat terutama dari para laki-laki. "Nak Arunika bisa duduk sama Tina disana" Tunjuk bu Lili kearah meja nomor 2 dari belakang.

"Hai" Sapanya kepada siswi yang bernama Tina. "Hai juga, gue Tina" Balasnya yang kemudian bersalaman. Arunika segera menyiapkan peralatannya saat dirasa guru di depan sudah mulai menerangkan materi.

Dilain sisi, Aries tengah nongkrong dengan ke 3 temanya di rooftop sekolah. Tadi tiba- tiba saja Aries meberitahu jika dirinya disana membuat temannya ikut- ikutan yang akhirnya membolos bersama.

"Lo kenapa tumben banget" Tanya Raga kepada Aries.

"Gapapa"

"Segala gapapa gapapa udah kaya cewe aja" Cibir Raga yang mendapat gelak tawa dari Beni dan Agam.

"Hahaha kayaknya lo hapal bener soal kata gapapa. Udah biasa dibuat bingung sama gapapanya cewek ye" Beni yang masih ketawa malah menabok pundak Raga. Kebiasaan jika tertawa suka menabok siapapun yang ada disekitarnya.

"Gak perlu nabok juga ya asu!"

"Berisik! Pergi aja lo pada!" Marah Aries. Dirinya kesini untuk menenangkan pikirannya tapi malah harus mendengar celotehan tak bermanfaat dari kedua teman gilanya.

Akhirnya setelah sekitar 2 jam mereka disana, Aries memutuskan untuk ke kantin saja. Tanpa diajak pun ke 3 temannya sudah pasti akan mengekor.

"Stt Ar, itu cewe lu bukan si?" Bisik Beni setelah mereka duduk dibangku pojok. Saat mereka sampai tadi bertepatan juga dengan bel istirahat.

Aries seketika memindai seluruh isi kantin dan benar saja disana ada gadisnya, Arunika dengan 2 teman yang ntah siapa namanya. Lama dirinya mengamati sang gadis hingga tak sengaja mata mereka bertubrukan sebentar yang kemudian ia alihkan kembali ke ponsel digenggamannya.

"Dia sekolah di sini juga ternyata. Kenapa ngga lo suruh kesini aja" Pertanyaan dari Beni tak ia hiraukan sedikitpun. Dirinya fokus membaca pesan yang sedari tadi gadisnya kirim.

myLove :
"Aku sudah dapat teman! Namanya Tina, nanti aku mau ke kantin sama Tina ya, gapapa kan?"

"Ihh nggak di bales, jangan bolos!"

Hingga kedatangan seseorang di mejanya membuatnya tak sempat membalas pesan dari Arunika.

"Kak! Akhirnya kamu sekolah juga, nih aku bawain kamu bekal" Katanya sambil menyodorkan kotak bekal berwana navy kearah Aries tak lupa senyum manis miliknya.

Sebelum tangan laki- laki itu benar- benar menyentuh bekal yang diberikan oleh wanita itu tiba- tiba saja ada tangan lain yang menghempaskan bekal itu kemeja tak sampai tumpah berceceran. "Gak perlu! Kak Aries alergi sama makanan yang gak higienis!" Perkataan itu membuat mereka semua kaget terutama orang yang berada di bangku itu.

Gadis itu Arunika. Dirinya sangat kesal saat melihat cewek centil yang lebih mirip tantenya itu menggoda laki-lakinya. Apalagi saat ingin memberika  bekal yang tambah membuat gadis itu panas ditempat. Rasanya Arunika ingin sekali melempar bangku kearah mereka jika tak ingat bahwa ia sedang berada di tempat ramai.

Kekesalannya bertambah saat Aries malah diam saja seperti menikmat apalagi saat tangan laki- laki itu hendak mengambil bekal yang di sodorkan membuat Arunika benar- benar dilanda kobaran Api. Segera saja gadis itu melangkah lebar menuju bangku pemuda itu.

"Kamu Tuli hah?! Udah aku bilang kak Aries alergi! Sana pergi!" Diam- diam Aries menyunggingkan senyum kecil. Ahh ternyata gadisnya ini sangatlah pencemburu.

-----

Wah- wah tenyata ada yang sedang cemburu guys

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang