Sudah terhitung tiga minggu sejak dimana Arunika sadar dari koma nya dan sudah dua minggu pula Aries kembali ke negara asalnya, Indonesia.Hari ini adalah hari yang paling ditunggu oleh Arunika. Dimana ia akan berpulang ke Indonesia setelah 4 tahun meninggalkan negara tersayangnya. Pukul 07.00 dirinya sudah siap dan akan menuju bandara.
"Nak, kamu beneran udah sehat kan? Mama gak mau ya kamu jadi drop apalagi perjalanan ke Indonesia tuh nggak sebentar" Anne memastikan untuk kesekian kalinya.
Seakan lupa dengan dirinya yang baru bangun dari koma, seminggu setelah Aries meminta izin kembali ke Indonesia karena harus bersekolah, gadis itu selalu saja memaksa orangtua nya untuk mengijinkan dirinya bersekolah juga. Tidak tanggung-tanggung dirinya juga mengancam orang orangtua nya untuk kabur dari rumah sakit jika tidak di ijinkan. Dia tidak tahu saja jika dimanapun dirinya berada akan dapat dengan mudah ditemukan apalagi oleh Aries.
Jelas saja orangtua gadis itu tidak akan menuruti ocehan anaknya membuat Arunika terpaksa melancarkan aksi kabur dari rumah sakit menuju bandara. Untung saja waktu itu ada beberapa anak buah ayahnya yang mengetahui membuat dirinya gagal dalam aksi nekatnya.
"Mama akan telpon Aries buat jemput kamu"
"Eh-eh ngga usah ma, biar aku aja nanti yang telpon Aries ya ya" Jawab terbata dari Arunika membuat sang ibu memicingkan mata merasa curiga.
"Oh ya, bukannya mamah ada acara sama ayah ya setelah ini?" Tanya Arunika mengalihkan pembicaraan.
Karena memang orangtuanya masih memiliki bisnis dinegara yang sudah 3 tahun menampung tidurnya itu, membuatnya mau tak mau harus menginap dirumah Aries selama 2 minggu.
"Astaga mamah lupa, aduh ini ayah kamu kemana lagi" Gerutunya sambil membuka ponsel menelepon sang ayah.
Bertepatan suara dering terdengar menghampiri mereka, ayahnya datang di waktu yang tepat.
"Ayah udah siapin semua, jangan lupa kabarin kami kalau kamu udah sampai disana dan jangan membangkang lagi" Kata Doni mengelus lembut rambut sang anak.
"Maaf sayang karena nggak bisa menemanimu kesana, kamu taukan bagaimana pekerjaan ayah dan ibumu"
Sejak keluarganya mengenal keluarga Aries, Ayahnya kian tambah sibuk. Dari yang semula hanya pemilik toko kecil, sekarang ayahnya mampu bersaing dengan berbagai negara. Bantuan yang Aries berikan tidak main- main, berkatnya sekarang keluarganya jauh dari kata kurang. Bahkan sangat cukup.
"Iya Ayah gapapa kok, kan disana ada Bunda juga, kalau begitu aku pergi duluan. Dahh ayah dahh Mamah love you" Arunika memeluk kedua orang tuanya yang seakan enggan berpisah.
Kurang lebih 18jam ia habiskan diatas awan, kini dirinya menapakkan kaki di Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara, Bandung. Tak dapat ia sembunyikan bagaimana binar matanya melihat pemandangan yang sangat ia rindukan. Mata cantiknya menyusuri seluruh bandara dengan perasaan kagum serta haru.
Setelah mendapatkan apa yang dicari dirinya segera memasuki taxi dengan nomor 50 disudut kanan kaca depannya. Memberikan alamat dan menunggu sang sopir untuk mengantarnya sampai tujuan. Bukankah Aries bersekolah di Jakarta? lalu kenapa rumahnya berada di Bandung?
Mungkin dirinya mengontrak atau menempati sebuah apartmen. Akhirnya gadis itu sampai di tujuannya. Setelah membayar ongkos taxi dirinya tak langsung memasuki rumah melainkan menunggu taxi untuk pergi terlebih dahulu baru dirinya melangkahkan kaki kedalam.
Tok...Tokk...
Beberapa kali ketukan ia berikan hingga terdengar suara didalam.
"Sebentar, siapa ya?" Tanya bingung seorang kepadanya setelah membuka pintu yang sepertinya seorang art dirumah besar itu terlihat dari baju yang dipakainya.
"Bunda Anya nya ada?" Jawab Arunika sopan.
"Tapi nyonya jam segini masih tidur non" art yang sekiranya berumur antara 50 tahun itu mungkin merasa heran. Heyy bahkan ini masih subuh, matahari saja masih enggan beranjak dari tempatnya dan gadis cantik ini sudah berada dirumah besar ini mencari sang nyonya?
"Masuk dulu non, ngga enak kalo didepan pintu lama-lama" ajaknya membuat Arunika perlahan melangkah menyeret koper besarnya kedalam rumah.
Duduk disofa yang nyaman membuatnya ingin rebahan. Jika sofanya saja sudah senyaman ini bagaimana dengan kasurnya? pikir gadis itu.
"Non mau minum apa biar saya ambilkan sambil menunggu nyonya" tawarnya.
"Air putih saja em..?"
"Darmi, panggil saja mbok Darmi"
"Ah ya, air putih aja mbok Darmi"
Sekitar 30 menit sudah Arunika menunggu, membuatnya sedikit menutup mata akibat masih mengantuk. Tadi selepas memberikan air minum, mbok Darmi pamit untuk ke kebelakang melanjutkan kerjanya dan tersisalah dirinya sendiri diruangan yang amat besar.
"OHH ASTAGA, ARUNIKA!" Teriakan yang amat melengking membuat gadis yang awalnya menutup mata terlonjak kaget.
"Oh gosh! Sejak kapan kamu disini? Dan heii kenapa ngga bilang ke bunda kalau mau ke Indonesia. Astaga bagaimana bisa Annie tidak meneleponku" Tanyanya beruntun yang langsung memluk tubuh lelah Arunika.
"Bunda sesek" cicit gadis itu merasa pengap.
"Aduh maaf sayang, kamu gapapa?" raut khawatir terlihat jelas diwajah yang terlihat awet muda itu membuatnya tersenyum.
"Aku gapapa bunda"
"Kenapa ngga minta mbok Darmi buat bangunin bunda sayang jadinya kamu ngga nunggu bunda lama kaya gini apalagi tidur disofa kaya tadi" Terlihat sekali jika wanita itu sangat menyayangi gadis yang berada didepannya.
"Nggak enak sama bunda"
"Kalau gitu ayo bunda antar kamu keatas buat istirahat" Ajak Anya.
"Ini kamar Aries kalau kamu bingung, kamu bisa istirahat disini aja, lebih nyaman"
"Emang gapapa bun Nika tidur di sini?" Sedikit merasa tak yakin, bukankah kamar adalah tempat privasi setiap manusia?
"Gapapa banget malah, udah sana masuk istirahat nanti bunda minta mbok Darmi antar sarapan kesini" katanya lembut sebelum meninggalkan Arunika didalam kamar.
Perlaham matanya tertutup sempurnya meyisakan dengkuran halus menandakan sang empu sudah sampai ke alam mimpi. Sedangkan dibawah, di ruangan makan Anya terlihat mengotak atik ponselnya dengan senyum yang mengembang lebar sebelum berhenti dan berjalan menuju halaman belakang guna melihat tanaman bunganya.
-----
Selamat membaca!
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story
Teen Fiction[JANGAN LUPA FOLLOW DULU GENGS] * * Menceritakan kisah cinta para remaja pada umumnya. Dimana Aries Deandra Dirgantara, pria dengan sejuta pesona yang tak sengaja bertemu gadis kecil yang dapat menggetarkan hatinya. Mendatangkan perasaan asing yang...