12. feeling lonely

17 2 0
                                    

Hiruk pikuk ibukota hari ini membuat Aurell penat, beberapa kali dirinya terjebak di keramaian yang membuat Ia terus mengeluh seperti halnya saat ini Ia sudah 5 kali terjebak macet di jalanan ibukota.

Mengemudi sendirian ditemani dengan playlist favoritnya cukup menenangkan bagi Aurell. Sejak 2 bulan terakhir setelah Ia mendengar semua yang dikatakan Wulan Aurell seperti menarik diri dari pergaulan. Ia hanya menghabiskan waktu dengan menyendiri, jarang berkumpul dengan teman-temannya. Ditto? Aurel sudah tidak sedekat itu lagi dengan pria itu. Selain dengan Ditto Ia juga membatasi diri jika bergaul dengan teman laki-lakinya. Aurell yang ceria dan berisik sudah lenyap digantikan oleh Aurell yang pendiam dan tidak banyak bicara. Hanya ada satu orang yang masih bisa melihat sisi ceria dari gadis itu, Jingga contohnya.

Ponselnya berdering membuat Ia tersadar dari lamunannya.  Gadis itu tersenyum mendapati notifikasi favoritnya selama 1 bulan lebih itu, sispa lagi kalau bukan Jingga.

"halo jing.....?"

"belum pulang? Gausah beli makanan udah gue masakin!"

"oke masih macet paling 15 menit lagi nyampe rumah,, emang lo masak apaan?"

"cap cay goreng sama ayam goreng plus sambal"

"tungguin, jangan makan duluan"

Aurell mengakhiri panggilan itu, sudah menjadi rutinitasnya dengan Jingga setiap hari seperti itu. Bahkan kata Jihan mereka berdua terlihat seperti suami istri tanpa ikatan pernikahan.

Aurel memakirkan mobilnya di garasi, belum memasuki rumah Ia sudah disambut Senyuman manis dari Jingga mau tak mau Aurell membalas senyuman itu tak kalah manis.

"macet banget hari ini, gue sampai muak!"

"mandi gih, biar seger ntar langsung makan!"
Jingga mengulurkan sebuah handuk pada Aurell. Aurell menerima handuk itu lagi-lagi gadis itu tersenyum membuat Jingga sedikit salting.

"tungguin jing, jangan makan duluan haha..." celetuk Aurell lalu memasuki kamarnya.

Setelah makan malam Aurell menghabiskan waktu untuk menonton tv sedangkan Jingga berada di kamar entah apa yang dilakukan pria itu sampai tidak keluar sejak makan malam.

Tanpa sengaja Aurell membuka aplikasi instagram,, Ia juga tidak sengaja membuka insta story Ditto yang sedang  selfie berdua dengan Wulan, Aurell tersenyum getir. Ia tidak cemburu ataupun panas melihat mereka berdua sering menghabiskan waktu bersama namun Aurell seperti kehilangan sosok Ditto yang Ia kenal,, Sosok Ditto yang selalu care padanya. Baginya Ditto itu bukan hanya seorang teman namun seperti saudara kandungnya. Wajar saja jika Aurell merasa hampa tanpa kehadiranya bukan?

Air matanya menetes mengingat semua ketulusan yang sudah di lakukan Pria itu. jika bukan karena Wulan mungkin hari ini Aurell sudah memeluk pria itu sekarang.

Jingga yang melihat Aurell meneteskan air mata lalu mendudukan diri disamping gadis itu.

"cukup nangisnya, udah ada cowo fiksi disini yang 24 jam nonstop nemenin lo!" ujarnya.

-------

Aurell melangkahkan kakinya dengan perlahan, matanya mengitari tempat itu dengan jeli  memilih tempat yang pas untuk duduk.  Karena Ia sudah malu diliat banyak orang di cafe itu akhirnya Ia memutuskan duduk di dekat  jendela dengan view gemerlapnya kota jakarta saat malam.

Setelah 5 menit duduk disana, seorang pria datang ke arah meja Aurell dengan senyuman yang tampak membuat siapapun jatuh hati. Aurell berdiri menyambut pria itu dengan senyuman yang tak kalah manis.

Orange Life, Love And YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang