Vina mengelus kepala anak nya dengan sayang dia menggumamkan banyak kata maaf.
Dirinya memang sudah sampai di mansion keluarganya, Gian di rawat dirumah karna orang tua Vina mendatangkan dokter ke rumah.
Dia semakin menangis kencang saat mengganti pakaian Gian, di punggung anak nya terdapat banyak luka.
"Maafin mama sayang, maaf karna telat untuk bisa lepas dari papa kamu" Ujar nya.
Merasakan pegangan di bahu nya dia menoleh dan langsung memeluk pria itu, "Mas Arga hiks aku takut Gian benci sama aku" Adu nya sedih.
Arga mengelus kepala wanita yang sangat dia cintai lembut.
"Gian tidak akan membenci orang yang melahirkan nya Vin"
Vina mendongak dan langsung air matanya di hapus oleh Arga, "Perceraian kamu dan mas Langga udah aku urus, dan satu minggu lagi kalian akan bercerai" Jelas nya lembut.
Vina terdiam sebentar mendengar itu dan Arga menyadari perubahan raut dari Vina.
"Kamu beneran mau cerai dari mas Langga?" Tanya nya sekali lagi.
"Berat mas kalau harus cerai sama mas Erlangga tapi kalau aku terus sama dia anak aku tersiksa kan?"
"Mas Langga bisa berubah---"
"Dia berubah karna memang sudah tahu fakta nya mas. Aku akan tetap bercerai dengan dia, ada seseorang yang menunggu ku dengan tulus saat ini" Vina menatap mata Arga yang begitu lembut memandang nya, kenapa dia tidak sadar bahwa ada Arga yang begitu mencintai nya? Apa kalau Vina dulunya lebih memilih Arga hidup nya bahagia?
"Vina aku tidak apa jika kamu akan kembali ke mas Langga, lebih baik kamu kembali bersama nya dari pada hidup dengan ku yang tidak kamu cintai" Ucap nya. Dia akan kembali mengalah demi kebahagiaan Vina, tidak apa sakit asal Vina bahagia dengan pilihan nya.
"Mas Langga pasti sekarang bisa menerima kamu dan Gian dan kalian bisa hidup---"
"Mas aku mau melepaskan nya bantu aku untuk melupakan dia. Kamu mencintai ku bukan? Ayo hidup bersama, dan bantu aku untuk mencintaimu" Vina memegang tangan Arga dengan erat.
Sekarang lebih baik dia hidup bersama dengan seseorang yang mencintai nya dari pada harus hidup dengan seseorang yang dia cintai.
"Vina---"
"Bantu aku mas untuk melupakan hal buruk itu, jadilah papa untuk Gian. Berikan Gian figur papa yang hebat dan buat Gian merasakan kehangatan keluarga, kamu mau kan bantu aku untuk itu?"
"Aku akan membantumu setelah kamu bercerai dengan mas Langga" Ucap nya tegas dan penuh keyakinan.
Vina langsung memeluk Arga erat dan menangis lirih merutuki semua kebodohannya di masa lalu. Kalau dulu dia lebih memilih Arga untuk di jadikan suami, mungkin rumah tangga nya akan jauh lebih baik.
Dan pasti Gian akan mendapatkan sosok ayah yang hebat.
Arga memang ikut dalam membawa Vina dan Gian pergi dari indonesia dan sehari setelah dia mengantarkan keduanya dia kembali dan membantu Erlangga di kantor karna keadaan kakak nya yang memburuk.
.
.
.
.Tiga bulan kemudian.
Arga dan Vina sudah resmi menikah dua bulan yang lalu dan itu tidak di ketahui oleh Erlangga.
Gian sudah sadar dari satu minggu yang lalu dan saat ini di kamar rawat Gian terdapat Vina dan Arga.
"Gian ingin apa? Biar om belikan" Tanya Arga lembut.
Gian memang sudah sadar tapi dia kehilangan semua memori tentang Erlangga, memori buruk nya menghilang dan bersamaan dengan itu juga kenangan buruk nya bersama dengan Erlangga hilang. Gian melupakan siapa Erlangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
terlambat (END)
FanfictionMarvin yang telat menyadari tentang perasaan nya pada Gian. "Marvin aku selalu mencintaimu, jika rindu peluk lah aku dalam mimpi mu, aku berjanji akan selalu datang dalam tidur mu di malam hari" "Gian aku ingin memeluk kamu sungguhan, apa aku juga...