NB : Heyyo~ Nayoung kembali lagi! Hari ini ITZY comeback guys, keren banget! Nayoung sudah nonton, konsepnya slow tapi tetap slay, ya. Benar-benar khas dari ITZY :D.
Okay, karena mood Nayoung juga cerah, ini saatnya Nayoung akan menyajikan chapter terbaru dari Cerita Beautiful Destiny!
So, Happy Reading, y'all!^^
Pagi-pagi sekali, Lino dibangunkan dengan ketidakberadaan sang istri di kasur. Tak menunggu nyawa terkumpul semua, ia langsung bangkit mencari Lia di seluruh penjuru rumah. Hingga akhirnya, pemuda itu dapat nendengarkan suara dan menemukan sang gadis yang tengah muntah-muntah di kamar mandi.
"Lia? Lia, kamu kenapa?" Lino bertanya dengan nada panik, mendekati sang istri dan memijat tengkuknya secara perlahan.
"Ti-tidak tahu, Mas-" Ucapan Lia terpotong karena ia kembali memuntahkan cairan bening, bukan sisa makanan semalam. Hal yang sedikit mengherankan bagi gadis itu.
Melihat wajah pucat serta mata sang istri yang sudah berair, tentu membuat Lino menjadi iba. "Sudah, sudah, jangan dipaksa kalau sudah tidak bisa keluar lagi. Kasihan perutmu,"
"Masih mual, Mas ...," lirih Lia dengan lemas.
"Ya sudah, cuci mulutnya dulu, ya, Mas kasih minyak kayu putih dan usap-usap perut kamu nanti. Hm?" Lino akhirnya membantu sang istri untuk membersihkan mulutnya, kemudian membawa gadis itu menuju kamar kembali.
Sesuai yang dikatakan oleh sang pemuda, ia mengambil minyak kayu putih dan mengusapnya secara lembut pada perut gadis itu. Lia yang tadinya masih mual, kini merasakan nyaman dan memejamkan mata karena kembali mengantuk.
"Lia, kita tidak usah pergi besok ke acara pernikahan kakakmu dulu, ya? Kondisimu lemah begini, Mas khawatir," kata Lino secara mendadak.
Lia lantas kembali membuka matanya dan menatap sang suami dengan tatapan sendu. "Aku tidak mau mengecewakan kakak, Mas. Kalau nanti aku sudah enakan, kita tetap pergi, ya? Sekali ini, Mas ... Tidak lama-lama,"
Mendengar hal itu, Lino menghela nafasnya. Sang istri, meski terbilang penurut, gadis itu akan menjadi keras kepala jika ada sesuatu yang harus dilakukannya.
"Ya sudah, tetapi kalau masih tidak enak badan, Mas tidak akan bisa mengajak kamu keluar begitu saja. Okay?" Pemuda itu akhirnya memberikan perjanjian, sementara Lia hanya mengangguk lemah.
Lino pun merebahkan tubuhnya, kembali mengusap-usap perut sang istri sampai akhirnya gadis itu kembali terlelap. Mereka sama sekali tidak curiga akan sesuatu, entah berpikir Lia hanya masuk angin, atau karena kesibukan yang memadati.
Pada keesokan harinya, Lia merasa lebih baik, sehingga mau tak mau, sang suami pun harus menetapi janjinya dengan membawa gadis itu pergi ke acara pernikahan Rayna. Memang tak terasa, semua telah rampung dan aman-persiapan yang dilakukan juga membutuhkan biaya yang jauh lebih besar dari pernikahan antara Lino dengan Lia dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Destiny | Lee Know Feat Choi Jisu [END] ☑
RomantikKailino Safwan Anggasta, seorang dosen yang terkenal sangat galak di kalangan para mahasiswa maupun mahasiswi. Namun, tak akan ada yang menyangka bahwa sosoknya berubah menjadi baik dan lembut pada salah satu mahasiswi biasa yang bernama Liliana Sab...