NB : Heyyo~ Nayoung kembali lagi! Nayoung minta maaf ya, kemarin weekend enggak ada update-an sama sekali. Beginilah derita anak kuliah, tahun baru bukannya libur, malah menghadapi UAS. Iya guys, Nayoung enggak pulang sama sekali ini :').
Meskipun demikian, Nayoung harus semangat, biar bisa cepat liburan. Anyway, karena dukungan dari 2L Fams, In Syaa Allah Nayoung usahakan untuk update cepat lagi, ya. Karena hectic banget sampai enggak ada waktu buat mengisi draft ㅠ.ㅠ .
So, Happy Reading, y'all!^^
(Mengingatkan, dalam 02 Chapter lagi cerita ini akan tamat).
"Bajumu sudah rapi semua di koper, Nak?" tanya Hana kepada putranya.
"Sudah Ibu, sudah Lino rapikan," jawab Lino sembari mengambil baju yang akan dikenakan nanti menuju bandara.
"Tas ranselmu?" Hana lagi-lagi bertanya.
"Sudah juga, Ibu," Lino masih menjawab dengan nada lembutnya.
"Benda-benda pentingmu? Seperti laptop, ponsel-"
"Ibu, istri Lino telah menyiapkan semuanya dengan baik. Ibu jangan khawatir seperti itu," Lino terpaksa menyela sang Ibu yang tidak berhenti mengkhawatirkan dirinya. Pemuda itu segera mendekat dan memeluk sang wanita. "Ibu sepertinya khawatir sekali. Padahal, kemarin Ibu terlihat baik-baik saja,"
"Entahlah, Nak, Ibu sendiri tidak mengerti. Padahal Ibu berusaha untuk baik-baik saja sejak kemarin, tetapi ternyata tidak bisa juga. Ibu cerewet ya, Nak? Maafkan Ibu, ya," ucap Hana dengan nada sendunya.
"Tidak apa-apa, Ibu. Lino memahami rasa khawatir dari Ibu. Lino justru senang kalau Ibu cerewet, daripada tiba-tiba Ibu diam dan terlihat seolah baik-baik saja," Lino langsung membantah dengan cepat. Pemuda itu mengecup kening Ibunya dengan penuh kasih sayang.
"Qiyamanillah, di manapun kamu berada, ya, Nak. Jaga kesehatan, jangan makan telat, istirahatnya harus cukup, jangan begadang! Oh iya, jaga menantu Ibu yang cantik itu dengan baik-baik, dan kembalilah nanti dengan keadaan yang sehat, selamat, pokoknya baik-baik saja. Okay?" pesan Hana dengan panjang lebar.
"Tentu, Ibu. Akan kami laksanakan dengan baik," Lino melepas pelukan mereka, kemudian tersenyum sendu. "Terima kasih banyak, karena telah menyayangi Lino seperti anak Ibu sendiri. Lino merasa sangat bersyukur karena mendapat kasih sayang yang cukup melalui Ibu,"
"Sssttt ... Tidak perlu berterima kasih. Ibu melakukan ini karena murni sayang dan cinta padamu. Ibu ingin memberikan yang terbaik untuk kamu agar menjadi anak yang sukses di masa depan. Dan Ibu bangga karena berhasil membuatmu menjadi cerdas dan sukses seperti ini," Hana langsung memeluk putranya lagi. "Ibu tidak mau membuat ibu kandungmu bersedih. Kalaupun seandainya Ibu dapat mengandung, Ibu tak akan pernah membeda-bedakan kalian. Karena Ibu benar-benar menyayangi kamu, bahkan Ibu juga menyayangi Alvaro, yang notabenenya adik kandungmu sendiri,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Destiny | Lee Know Feat Choi Jisu [END] ☑
RomanceKailino Safwan Anggasta, seorang dosen yang terkenal sangat galak di kalangan para mahasiswa maupun mahasiswi. Namun, tak akan ada yang menyangka bahwa sosoknya berubah menjadi baik dan lembut pada salah satu mahasiswi biasa yang bernama Liliana Sab...