💙 Special Chapter 04 💝

74 8 51
                                    

NB : Heyyo~ Nayoung kembali lagi! Ada kabar baik dari Pasangan Kaku ini, kira-kira apa, ya? Siapa yang penasaran? :D.

Nayoung akhir-akhir ini lagi hectic banget, makanya baru bisa menyapa dunia oren. Biasalah, Nayoung adalah orang 'penting', ehe! :)).

Langsung cuss aja, yuk! So, Happy Reading, y'all!^^

[04 / 06 Special Chapter].

[04 / 06 Special Chapter]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lia's POV

Aku menunggu dengan harap-harap cemas-semalam, aku melakukan percobaan tes kehamilan melalui dua buah testpack. Tak ada yang mengetahui hal ini, karena aku melakukannya sendirian. Mas Lino sedang tidak berada di rumah untuk beberapa hari, karena harus menghadiri beberapa acara seminar di kota lain.

Menghela nafas pelan, dua benda kecil tersebut akhirnya aku keluarkan dari kamar mandi, mengingat semalaman kutinggalkan begitu saja. Saat melihat hasilnya, mataku membulat sempurna ketika melihat kedua benda itu menunjukkan hasil yang sama.

Dua garis.

Senang? Tentu saja, usahaku yang menggoda Mas Lino di malam itu ternyata membuahkan hasil dengan cepat. Baik, tidak perlu kujelaskan lagi. Aku malu jika mengingat kejadian yang terjadi kala itu.

Aku segera menyimpan kedua buah testpack tersebut ke laci, berniat memberikan hadiah ini kepada Mas Lino nanti. Lantas, aku segera bersiap-siap dengan mengenakan pakaian yang lebih rapi, kemudian segera menemui kedua anak kembar kami.

"Kakak Rhino, Adek Dhiya, sudah siap, Nak?" tanyaku kepada mereka. Sebelumnya, aku memang sudah memandikan dan memakaikan mereka baju terlebih dahulu.

"Lihat Mama, Dhiya sudah rapi dan cantik!" ujar Dhiya, mendekatiku. "Kakak Rhino membantuku untuk memakaikan bedak, Mama!"

Aku lantas tertawa, mengecup sayang puncak kepala putri kecilku. "Adek Dhiya bantu Kakak Rhino juga, tidak?"

"Iya, Mama! Rhino sudah tampan, bukan?" Giliran Rhino yang mendekatiku.

"Ma Syaa Allah, Tabarakallah, tampan dan cantiknya anak-anak Yayah dan Mama ini," ucapku, mengecup puncak kepala putra kecilku. "Karena sudah rapi, kita berangkat sekarang, yuk?"

"Ayo, Mama!" Rhino dan Dhiya berseru semangat. Lantas, aku menggandeng erat tangan mungil mereka, membantunya turun, hingga masuk ke dalam mobil. Pak Imam akan mengantarkan kami menuju sebuah tempat yang cukup kurindukan.

Benar, komunitas dance yang pernah kami bangun dulu, JATRADEN. Sahabatku bercerita, kalau gedung yang dulu digunakan telah pindah beberapa tahun yang lalu. Gedung baru yang dipakai hingga saat ini jauh lebih besar, lantaran peminat yang semakin banyak dari tahun ke tahun. Pengurus JATRADEN pun sampai saat ini sudah bertambah-mereka adalah orang-orang yang jelas dipercaya oleh Alvaro.

Beautiful Destiny | Lee Know Feat Choi Jisu [END] ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang