Beautiful Destiny | Lee Know Feat Choi Jisu [END] ☑

💙 Special Chapter 05 💝

NB : Heyyo~ Nayoung kembali lagi! Tinggal satu Special Chapter lagi, Cerita Beautiful Destiny akan selesai secara resmi, tanpa tambahan apa pun! Nayoung sedih banget karena benar-benar akan berpisah dengan Pasangan Kaku ㅠ.ㅠ .

Hayooo ... Coba 2L Fams tebak, untuk anak ketiga dari Pak Kailino dan Mbak Lia, kira-kira jenis kelaminnya apa, ya? Kalau ada yang benar, nanti diberikan kecupan manja oleh Mas Lee Know :D.

Langsung cuss aja, yuk! So, Happy Reading, y'all!^^

[05 / 06 Special Chapter].

Lia tersenyum, memegang sebuah album foto yang tidak sengaja ia temukan di rak buku. Sekadar ingin mengenang masa lalu, wanita itu pun segera mendudukkan diri dan bersandar di dipan kasur. Tangannya mulai mengusap perut yang sudah membuncit.

Usia kandungan Lia kini berjalan menuju tujuh bulan, untuk kehamilan yang kedua ini, ia jauh lebih siap dan kondisinya juga cukup stabil.

Wanita itu menerbitkan senyuman lebarnya tatkala melihat foto di mana pernikahan mereka berlangsung. Saat itu, Lino tengah menjabat tangan sang penghulu untuk mengucapkan ijab-qabul. Selanjutnya, ada foto di mana mereka berdua menyematkan cincin pernikahan di jari manis masing-masing, menandatangani buku pernikahan, kemudian berfoto bersama dengan keluarga, kerabat, serta sahabat.

Walau kala itu Lia memiliki banyak pikiran, ia tidak berbohong jika merasa bahagia karena pernikahan yang diselenggarakan kala itu.

Cerita belum selesai sampai di sini, perjalanan kehidupan dari Pasangan Kaku tersebut berlanjut, di mana keduanya sering berkencan di sore hari, dekat kompleks perumahan. Bahkan, hingga wanita itu mengandung untuk yang pertama kali, terlihat senyuman penuh kebahagiaan, tanpa paksaan.

Ketika mereka pergi berwisata, tinggal di Bali untuk sementara, dan juga mengunjungi tempat-tempat terindah, semua telah diabadikan di dalam foto. Hingga hadirnya Rhino dan Dhiya di dalam kehidupan, menambah warna-warni dalam rumah tangga mereka.

Membalikkan halaman, kisah mereka berlanjut ketika harus mengurus anak kembar mereka, tatkala Lia pergi sementara. Kala itu, Rhino dan Dhiya masih sangat kecil, sehingga mau tidak mau Lino berjuang. Tak terlihat raut wajah keterpaksaan atau pun amarah, pria itu justru menikmatinya meski sangat kewalahan.

Hingga tibalah ketika mereka kembali ke Jakarta, saat itu pula, Rhino dan Dhiya sudah berusia empat tahun kurang. Anak kembar yang dulunya masih sangat kecil dan imut, kini tumbuh menjadi anak yang suka berlari ke sana dan ke mari, ingin tahu segala hal, cerewet, dan menjadi pelipur lara dari kedua orang tuanya.

Lia meneteskan air mata, kenangan yang sungguh indah. Tak ada niatan untuk ia lupakan, bahkan sampai kapan pun.

Di sela kegiatannya yang mengenang masa lalu, terdengar suara langkah kaki yang mendekat-wanita itu bisa memastikan bahwa anak kembar mereka sedang berlari menuju kamarnya.