NB : Heyyo~ Nayoung kembali lagi! Maafkan Nayoung ya, kalau semisal telat update lagi. Setelah aktif membuat makalah, Nayoung dihadapkan dengan presentasi yang menanti. Iya, Nayoung lagi dapat urutan terakhir semua, beda sama waktu semester 2, dapatnya awal :)).
Jujur aja, Nayoung suka urutan awal meski gugup banget. Karena setelah itu, lebih cepat lega dan santai. Kalau urutan terakhir, malah energinya keburu habis dan mageran banget! Tuh 'kan, Nayoung jadi curhat lagi! ㅠ.ㅠ .
So, Happy Reading, y'all!^^
Pagi ini, lagi-lagi, Lino dan Lia bertandang pergi ke rumah milik Keluarga Zachery, tetapi agenda mereka adalah untuk pergi berpamitan. Dalam waktu seminggu, sepasang suami-istri itu akan pergi ke Bali sesuai yang dikatakan oleh sang pemuda.
Lia juga harus meminta maaf pada sahabatnya, karena ia akan pergi dalam waktu yang tidak bisa ditentukan. Tentunya, mau tidak mau, JATRADEN akan diurus oleh Alvaro dan juga para anggota yang masih setia bergabung di dalam sana.
Lino tersenyum, pantas saja ia tidak merasa asing dengan suasana rumah yang mereka kunjungi sebelumnya. Benar, pemuda itu pernah beberapa kali pergi bersama dengan kedua orang tuanya untuk menemui Elvano, Lina, dan Alvaro di masa kecil. Tentu saja, suasana yang sangat ia rindukan setelah sekian lama mereka tidak bertemu.
Usai mengucapkan salam ketika mereka sudah sampai, Lina menyambut pasangan suami-istri itu dengan penuh sukacita. Dipeluknya satu-persatu tubuh mereka, tak lupa dengan kecupan ringan di kening sebagai tanda bahwa sang wanita merindukan kehadiran mereka.
"Selamat datang kembali, Nak. Ayo, masuk ke dalam," Lina memberi perintah dengan nada lembutnya.
"Apa kabar, Ibu? Apakah Ibu baik-baik saja?" Jika Lia yang dulu bertanya untuk mewakili sang suami, maka sekarang justru kebalikannya.
"Alhamdulillah, Ibu sangat baik, Nak. Bagaimana dengan kalian berdua?" tanya Lina balik.
"Alhamdulillah, kami pun baik-baik saja, Ibu," jawab Lino dengan penuh senyuman.
"Alhamdulillah kalau begitu," Lina balas tersenyum lebar, "Ibu sudah membuatkan banyak makanan, kalian jangan lupa makan, ya? Itu ada camilan dan minuman, ambil saja kalau mau. Anggap saja seperti rumah sendiri,"
"Terima kasih, Ibu."
Pasangan suami-istri itu lantas melangkah ke sofa yang berada di ruang tamu, menemukan dua insan lainnya yang sedang berbincang dengan asyik. Wajah Lia seketika berubah ketika melihat sesosok gadis yang pernah mendatangi rumah mereka dan berbuat onar.
Ya, istri dari Lino ini belum mengetahui fakta yang sesungguhnya.
"Mas, ke-kenapa ada dia? Mas ingat dia, bukan? Gadis itu ...," cicit Lia, menggenggam erat lengan sang suami.
"Tidak apa-apa, ia adalah saudari sepupunya sahabatmu. Kamu tidak sadar kalau kalian sering bertemu di sini?" Lino mencoba untuk menggali ingatan sang istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Destiny | Lee Know Feat Choi Jisu [END] ☑
RomanceKailino Safwan Anggasta, seorang dosen yang terkenal sangat galak di kalangan para mahasiswa maupun mahasiswi. Namun, tak akan ada yang menyangka bahwa sosoknya berubah menjadi baik dan lembut pada salah satu mahasiswi biasa yang bernama Liliana Sab...