11 : CAMPING 2

1.3K 161 12
                                    

Ara berlari menuju posko kesehatan diikuti oleh oniel dan ashel yang berada di belakangnya ia menyibakan pintu tenda terlihat flora yang sudah duduk dan di kelilingi oleh indah, kathrina, marsha dan mira, ara bernafas lega ia berjalan lebih dekat ke arah flora

"Lo kenapa flo?!" Tanya ara khawatir flora tersenyum tipis lalu menggeleng

"Lo udah di kasih obat kan?!"

"Gapapa ra gue cuma kecapean, santai elah!" Flora mengibaskan lengannya dihadapan ara

"Dari mana sih lu?" Ara menoleh pada mira yang menggulung lengan di atas perutnya

"Gue dari bukit" jawab ara singkat marsha melirik ashel yang juga melirik dirinya kemudian ashel menganggukkan kepalanya seakan mengerti arti tatapan marsha

"Kalian kalo mau mandi sana gantian hari makin sore loh, gue liat kamar mandinya banyak ko cari aja yang kosong" titah indah terutama pada adik adiknya

"Terus lo gimana ka?" Kathrina menatap indah yang terdiam

"Lo mandi aja biar flora sama gue" ara membuka suaranya indah membalikan tubuhnya ke arah ara

"Kalian apaan sih gue ga kenapa napa ayo kita lanjutin kegiatannya!" Flora bangkit dari duduknya membuat semuanya panik karena raut wajah flora tidak mencerminkan baik baik saja

"Eh eh muka lo pucet anjir!" Oniel lompat ke arah sisi flora memegangi lengan kirinya

"Gue gapapa niel!" Flora menurunkan tangan oniel dari lengannya

"Serius?" Tanya ashel sekali lagi flora mengangguk mantap meyakinkan mereka

"Yaudah ayo kita balik tenda" akhirnya mereka lebih mengalah kepada flora kembali menuju tenda untuk saling bergantian menuju kamar mandi

***

Hari berganti malam sirine untuk makan malam pun sudah berbunyi mengakhiri materi pertama malam ini ara berjalan menuju tendanya berniat membawa peralatan makannya

Ara tersentak saat marsha keluar dari tenda begitupun sebaliknya sepertinya marsha juga sedikit kaget karena ia sempat mematung beberapa detik, ara dengan cepat menjegal lengan marsha saat hendak melewati dirinya begitu saja

"Lo kenapa sih?!" Marsha menghempaskan lengan ara

"Kenapa apanya?" Tanya marsha balik ara menghela nafas kasar

"Dari siang tuh lo hindarin gue tau ga"

"Emangnya kita pernah deket?"

Skakmat ara terdiam tak mampu menjawab pertanyaan marsha yang kini menatap ara dengan satu alis yang terangkat sudah sedari tadi ara ingin bertanya tetapi malah menjadi Boomerang bagi dirinya sendiri

"Gue punya salah sama lo sha?" Nada bicara ara menurun ia membalas tatapan Marsha

"Gue bosen sama pertanyaannya lo ra stop bersikap kalo kita ini deket, kita itu ga lebih dari sekedar orang asing yang punya keterikatan karena hutang!"

"Dan itu semua gara gara lo!" Marsha menunjuk ara, Setelah berucap seperti itu marsha berjalan benar benar melewati ara tanpa menoleh sedikitpun

Seluruh teman temannya ternyata sudah memulai makan malam Bersama dengan kotak makan di tangannya marsha ikut bergabung bersama mereka

"Idih anjir tau gini gue beli Padang tadi!"

"Kenapa lla?"

"Kaga ada rasanya kalo gaada garem tuh bilang bukan racunin orang kaya gini!"

"Udah elah bersyukur untung juga kita ga dikasih makan rumput!"

"Yeuhhh itumah lo aja mir!"

Marsha yang sedang menyuapkan lauk kedalam mulutnya menoleh ia sedikit menghela nafas melihat siapa yang duduk di sebelahnya, siapa lagi jika bukan ara

ENEMY'S Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang