Ara tersentak saat melihat Ashel yang berada di depan wajahnya Ara mengucek matanya sendiri ia mengerjap tak mengalihkan tatapannya sedikitpun takut takut kalau ini adalah alam bawah sadarnya
"Good morning ra!" Sapanya Ara langsung terperanjat bangun terduduk mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan
"Gue dimana?" Tanyanya seperti orang linglung pada Ashel
"Di rumah marsha lo ketiduran semalem, udah gausah banyak mikir tuh ada roti sama susu buat sarapan" Ara menoleh benar saja sudah ada sepotong roti lengkap dengan selai di dalamnya dan segelas susu di sampingnya
"Dibuatin marsha!" Lanjut Ashel dengan sedikit berbisik lalu meninggalkan Ara berjalan menuju dapur
Ara menyandarkan tubuhnya ia mengusap kepalanya sendiri mencoba mengingat kejadian semalam sampai sampai ia tertidur di sini Ara yakin pasti Shani akan memarahinya setelah ini karena berkata akan pulang dan menjenguk Flora hanya sebentar
"Ngapain ngelamun gitu? Kerasukan pagi pagi ga lucu loh ra" Kathrina menghampiri Ara lalu duduk dengan kedua tangannya yang penuh dengan roti dan segelas susu miliknya
"Ko ga ada yang bangunin gue?" Tanyanya pada Kathrina yang mulai menyuapkan makanan ke dalam mulutnya
"Kita kasian sama lo kayanya kecapean" jawab Kathrina apa adanya
"Makan dulu tuh disiapin marsha"
Ara mengangguk ia beranjak dari duduknya terlebih dahulu merapikan selimut yang ia pakai semalam lalu berjalan memasuki kamar mandi setelah selesai ia duduk di sebelah Kathrina dan mulai menyantap sarapannya dengan menonton film Dora yang saat ini terputar di televisi
"Marsha kemana?" Ara membuka suaranya karena tak melihat Marsha sedari tadi
"Lagi masak sama ka indah, btw ra sorry kalo gue lancang kita ga sengaja liat surat yang ada di saku jaket lo" Kathrina terdiam sebentar lalu menatap Ara tak enak
"Gimana ya ngomongnya, sorry to say kita baca surat itu semalem" Ara menghela nafasnya lalu mengangguk pelan menandakan dia tak mempermasalahkan jika Marsha dan teman temannya tau isi surat dari Flora untuknya
"Flora udah nyiapin semuanya dia tau kondisinya semakin hari semakin memburuk dan yah tanpa sepengetahuan kita dia bikin ini semua" ujarnya sedikit lesu Kathrina mengusap pundak Ara
"Gue selalu berusaha bicara sama oniel supaya dia lebih tenang maafin dia kalo belum bisa kendaliin dirinya sendiri ra" Ara tersenyum kecil
"Gapapa kath biarin dia luapin semua emosinya kalo itu bikin dia merasa jauh lebih baik, lo jangan tinggalin dia ya jangan bikin dia ngerasa sendirian" Katrina mengangguk lalu meneguk minumannya
"Widih good morning everybody!"
Ara dan Kathrina serempak menoleh dilihatnya Olla yang berjalan melepas kacamata hitamnya lalu mendudukan dirinya di tengah tengah Kathrina dan Ara mencomot setengah roti yang belum Ara makan lalu merebut gelasnya yang masih berisi setengah
Hal itu jelas mengundang kerutan di dahi Kathrina tanpa basa basi ia memukul kepala Olla cukup keras hingga dia mengaduh kesakitan lalu menatap Kathrina sedikit takut
"Pagi pagi udah kekerasan aja lo ah!" Protesnya Ara hanya menggeleng kecil melihat kelakuan Olla dengan senyuman tipisnya
"Siapa sih yang ngundang dedemit kesini!" Kathrina memutar kedua bola matanya malas
"Dedemit kata lo, gaada ya dedemit sewangi dan sekece gue" Ara terkekeh ia menoyor Olla pelan, Olla beralih menoleh pada Ara
"Iya gak ra? Masa iya ada dedemit bikin jedak jeduk di sw!" Lanjut Olla dengan gelak tawanya, Kathrina menarik bibirnya ke atas menjambak rambut Olla pelan lalu beranjak dari duduknya