"apalagi sih fio kamu ga cape ngajak ribut terus aku aja cape loh!" Zee memijit pelipisnya pelan
"Bukan aku yang mulai kamu yang mulai!" Fiony menunjuk dada zee hingga zee sedikit mundur ke belakang
"Aku ga ngapa ngapain aku cuma ngobrol sama marsha!" Fiony melipat kedua tangannya membuang sembarang wajahnya
"Kamu fikir aku gatau kemana arah percakapan kamu!"
Setelah berucap seperti itu fiony meninggalkan zee yang menghela nafas berat ia merutuki kebodohanya karena lagi lagi melakukan hal ceroboh di depan fiony
"Ayo anak anak kegiatan hari ini adalah game untuk menguji kekompakan kalian terlebih dahulu" ucap pembina mereka
Semua kelompok yang berbaris sudah mengenakan pakaian olahraga mereka, mereka bersiap untuk permainan yang penuh lumpur itu
"Ini gaada permainan yang lebih bersih apa?" Tanya kathrina menatap nanar pakaiannya yang akan terkena banyak lumpur
"Sono main aja di rumah kaga usah ikut kesini" sewot mira kathrina mengerlingkan matanya
"Nyambar aja lo kaya gledek!"
"Aturan mainnya adalah setiap kelompok harus menyelesaikan semua tantangan dengan waktu yang terus berjalan pemenangnya adalah kelompok tercepat yang menyelesaikan semua ini!"
"Paham anak anak!"
"Paham pa!"
"Awas aja lo jadi beban!" ara menoleh pada marsha
"Yang beban tuh lo"
"Beban hati maksudnya?" Sambar mira dengan kekehan kecil keduanya langsung terdiam membuang wajah ke arah lain
"Anjay kawan gue cinta lokasi rupanya!" Goda oniel marsha mengidikan bahunya
"Idih mau bumi gonjang ganjing pun gue ga sudi jatuh cinta sama dia!" Tunjuk marsha pada ara
"Lo fikir gue sudi jadi cewe gausah kegeeran!" Balas ara dengan nada tak kalah ketus
"Terusin aja sampe besok!" Kesal indah yang sudah muak dengan keduanya
"Lo berdua berantem terus gue laporin nih sama pembina!" Ancam flora
"Elah lu jangan cepu gitu lah flo"
"Ya abisnya ra kalian berdua tuh berisik!"
"Salahin marsha dia yang mulai duluan!" Tunjuk ara marsha spontan menoleh
"Gue? Hellow dari awal kita kenal lo duluan yang ngajak ribut gue, lo ga inget siapa yang kunci gue di gudang!"
"Udah gue bilang bukan gue pelakunya lo nya aja batu!" Geram ara melihat wajah marsha di pagi hari ternyata bukan hal yang baik
"Yaudah mana buktinya!" Geram Marsha dengan nada yang sedikit menantang senyumannya sedikit terurkir melihat ara yang diam
"Udah ah sha!" Ashel mengusap bahu marsha melihat tatapan keduanya mulai menajam
"Kelompok tujuh!" Semuanya menoleh pada ariel
"Kenapa ko kaget gitu biasa aja kali tong!" Ujar Ariel melihat lirikan spontan semua orang kepadanya
"Berantem mulu sih jadinya tiba tiba kita aja!" Flora melengos pergi menuju ke arah start
"Oke kelompok tujuh siap?"
"Siap pak!" Jawab flora yakin berbanding terbalik dengan hatinya yang sebenarnya tidak yakin
Suara peluit dibunyikan semuanya berlari dengan tangan yang saling bertaut game pertama adalah memindahkan bola tanpa lengan dengan berpasang pasangan, game pertama selesai dengan sempurna