28 : RUMIT

1K 140 12
                                    

Oniel berlari menuju meja teman temannya yang sedang berbincang seraya menyantap sarapan mereka pagi ini di kantin, berita yang didengar Oniel pagi ini cukup membuatnya kaget sekaligus tak menyangka

Brak

"HAH HAH HAH HAH!"

"Apaan sih lu anjir pagi pagi!" Kesal Mira yang terlonjak kaget memegangi dadanya

"Nih minum dulu minum" Flora menyodorkan gelas yang langsung di teguk seluruhnya oleh Oniel

Oniel mendudukan dirinya kasar wajahnya masih terlihat tegang tak ada santai santainya sama sekali Oniel menatap teman temannya

"Olla guys olla kecelakaan!"

"HAH?!" Giliran ketiganya yang kini berteriak di hadapan wajah Oniel

"Kecelakaan lo bilang? Semalem dia baik baik aja!"

"Iya mir tapi tadi gue denger dari temen sekelasnya dia dititipin surat RS katanya olla ditemuin di tengah jalan dengan keadaan pingsan!" Kening Ara langsung mengkerut rasanya baru kemarin mereka melihat Olla dan dia baik baik saja

"Kecelakaan tunggal?" Tanya Ara Oniel menggeleng

"Gue gatau pastinya"

"Terus sekarang gimana keadaan dia?!" Flora mengguncang Oniel padahal nafasnya belum teratur sama sekali

"Gue gatau flo kita harus jenguk dia nanti" semuanya mengangguk setuju

Setelah menghabiskan seluruh sarapannya mereka berempat langsung menuju kelas mungkin bel sebentar lagi akan berbunyi sedangkan mereka harus mengganti baju terlebih dahulu karena hari ini diawali dengan pelajaran Olahraga Pak Jabib

"Guys liat dia gajelas banget ngirimin gue ini semalem" Kathrina memperlihatkan roomchatnya pada Ashel, Indah dan Marsha

"Olla? dia pap ngabarin lo kali" ujar Ashel dengan kekehannya

"Dih gajelas yaudah gue biarin aja dari semalem"

"Jadi gimana tin pilih olla, oniel, atau mamat?" Usil Indah menggoda Kathrina yang langsung merengek

"Ka indah jangan ikut ikutan si acel!"

"Ya emang kenapa tin mamat ber effort tau" tambah Marsha

"Shaa pliss dehhh!"

Kathrina memutar bola matanya yang ditanggapi dengan kekehan ketiga temannya puas menggoda Kathrina yang kesabarannya memang setipis tisu dibagi 10

"Vito lepasin gue!" Chika menghempaskan tangan Vito kasar ia mengusap pergelangan tangannya sendiri yang terasa perih

Vito menyeretnya hingga tubuhnya membentur tembok jujur Chika sedikit merasa takut apalagi melihat tatapan mata Vito yang saat ini mengintimidasi dirinya

"Lo gausah macem macem gue bisa bikin lo di tendang di sekolah ini kapan aja!" Vito mengangkat kedua tangannya

"Ampun nona Yessica Lexvra Walton!" Vito memasang wajah pura puranya lalu tertawa sarkas di depan Chika

"Sekali lagi chik gue ingetin lo dan ini kesempatan terakhir lo temuin gue malem ini atau lo dapat kabar duka atas nama ara!"

"LO GILA VITO!" Sentak Chika dengan mata membulat tapi Vito malah menyeringai ke arah Chika

"gue bisa lakuin apa aja chika, dan gue ga takut sama ancaman lo sedikitpun lo salah udah main main sama gue!" Ucap Vito sedikit menggeram ia melangkah mendekati Chika memajukan wajahnya

"Temuin gue di bar malem ini, gue tunggu!" Bisiknya di akhir kalimat Chika sudah memejam dengan wajah berpaling Vito tersenyum menggeleng lalu mengacak rambut Chika sebelum ia melangkah pergi meninggalkannya

ENEMY'S Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang