Marsha memegangi kepalanya yang terasa sangat pening ia menyibakan selimutnya pakaiannya sudah berganti total. Marsha menutup mulutnya saat rasa mual naik tanpa bisa menunggu lebih lama lagi marsha berlari ke arah kamar mandi mengeluarkan semua isi dalam perutnya
Setelah semuanya selesai marsha terduduk di pinggir kasur ia berkali kali mencoba mengingat apa yang terjadi semalam, ia hanya ingat saat chika melemparnya kesana kemari menertawakannya dengan kencang setelah itu ia tidak ingat lagi apa yang terjadi
"Lo udah bangun?" Marsha menoleh ke arah sumber suara terlihat ara diambang pintu sana dengan pakaiannya semalam tak berganti sama sekali
"Ngapain lo disini?!" Tatapan marsha turun kepada pakaiannya yang terganti pikiran negatif mulai hinggap di kepala marsha
"Tenang aja itu bi inem yang ganti!" Elak ara cepat mengetahui kemana arah pikiran marsha
"Serius lo ga macem macem kan?!" Ara tersenyum miring lalu menggeleng membuat marsha mundur menyelimuti dirinya
"Ko muka lo ga meyakinkan sih! Macem macem lo ya!"
Marsha melempar bantal ke arah ara yang ditangkap dengan sempurna untung saja soto yang ia bawa sudah diletakan di atas meja belajar marsha
"Engga! Siapa juga yang tertarik buat macem macemin lo kaya yang gaada kerjaan aja!" Marsha menatap ara penuh selidik
Tetapi ara malah melangkah lebih dekat menghampiri marsha dan duduk di pinggir ranjang membuat marsha langsung menghindar merapatkan tubuhnya ke belakang ranjang
"Gimana keadaan lo?" Marsha menangguk kecil
"Baik"
"Masih pusing ga?"
"Dikit doang tapi udah gapapa!"
"Kenapa lo minum?" Marsha menghela nafas ia mengusap wajahnya saat ingatan itu kembali hadir dipikirannya
"Panjang kalo diceritain, gue gamau bahas itu ra!" Ucap marsha tegas ara mengangguk mengerti tak ingin menanyakan lebih lanjut lagi
"Itu soto ayam makan mumpung masih panas kata bi inem itu bisa redain mabuk!" Marsha menatap mangkuk hitam yang mengeluarkan asap dari aromanya marsha bisa tebak ini adalah soto yang lezat memang bi inem juaranya jika soal masak memasak
"Gue makan dibawah aja!" Marsha beranjak dari kasurnya
"Btw sha!" Panggil ara membuat gerakan marsha terhenti ia menaikan sebelah alisnya
"Apa?" Tanya marsha karena ara hanya terdiam menatapnya
"Bibir lo manis!" Fikiran marsha sedikit loading sebelum akhirnya matanya membulat sempurna
"AAAAAAAAAA! ARA BRENGSEK!"
Sebelum lemparan marsha mendarat ara sudah menghilang di balik pintu marsha termenung cukup lama apa yang ara maksud kenapa ia berbicara seperti itu, sekarang marsha ingin menendang ara sekencang kencangnya agar ia menghilang dari bumi ini
"Gausah liatin gue gitu, gue tau gue cakep!" Marsha berlagak akan muntah, Mereka berdua kini sedang berada di ruang tv dengan ara yang menemani marsha memakan sotonya
"Gausah pd jadi orang!"
"Gue ga pd tapi emang lo yang liatin gue!" Ara menoleh kepada marsha
"Dih males banget!" Marsha memutar matanya malas kembali menatap mangkuk di depannya
"Sha ko lu tinggal sendiri beruang lu mana?" Kening marsha menyeringit
"Beruang apaan?"
"Iyakan Marsha and The Bear!" Celetuk ara marsha menggeplak bahu ara keras