Kebenaran

93 32 3
                                    

Let's get it!
JaeSahi in your areah~
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>





"Ma, Jaehyuk kenapa tidak boleh ikut?" bingung Asahi di tengah perjalanan.





"Mama." Kembali membuka suara karena tak mendapat balasan.





"Sayang, kalau Mama bilang kau istimewa bagaimana?"





Kening Asahi mengerut. "Maksud Mama?"





"Mama tidak akan bilang langsung keintinya. Ini menyangkut alasan kenapa Mama menyuruh Jaehyuk untuk tidak melakukan 'itu' padamu. Mungkin kau pikir yah seperti kekhawatiran orangtua pada umumnya supaya tidak mempunyai anak sebelum waktunya."





Nyonya Hamada menjeda kalimatnya. "Kau tahu kan laki-laki sebenarnya tidak bisa mengandung, jadi kebanyakan orang memilih menjadi gay mungkin karena mengambil jalan pintas. Supaya bisa berhubungan sepuasnya tanpa khawatir bisa membuahi. Tapi kau istimewa Asahi. Mama takut masa depanmu terancam."





Seketika nafas Asahi berhenti. Dia pikir Mamanya selalu mewanti-wanti Jaehyuk supaya tetap pada batasannya. Seperti kekhawatiran orangtua pada umumnya.





Yah selama ini, Asahi pikir memang dirinya laki-laki biasa. Jadi dia sangat pesimis saat tahu Nyonya Yoon tidak menyutujui hubungannya dengan Jaehyuk hanya karena ingin mempunyai keturunan dari darah daging sendiri.





Apakah sekarang Asahi mempunyai kesempatan?





***





"Hey bro, sendirian saja?" Anak sulung keluarga Hamada—Keita datang dengan tas punggungnya.





"Baru pulang, hyung?"





Keita mengangguk. "Asahi dengan yang lain kemana?"





"Ke rumah sakit."





"Hah? Yang sakit siapa? Perasaan kemarin semuanya sehat-sehat saja."





"Tapi kenapa kemarin aku tidak lihat keberadaan Keita Hyung?"





"Ah iya, aku kan menginap, hehe." Senyum tanpa dosa terukir.





"Kembali ke topik, yang sakit siapa?"





"Asahi, tadi mual-mual terus. Mungkin karena kecapean, aku merasa tidak bisa menjadi kekasih yang baik."





"Memang kan? Eh, abaikan." Segera membenarkan kalimat saat melihat perubahan ekspresi calon adek iparnya.






"Jae, kau percaya dengan male pregnant?"





"Laki-laki yang bisa mengandung?"





"Right, percaya tidak?"





"Eum, entah, aku tidak pernah mencari tahu."





Keita menganggut. "Kau dengan Asahi pernah melakukan itu tidak?"





"Itu apa?"





"Umurmu berapa? Masa tidak tahu."





"Ah, eum jadi ya begitu hyung."





Keita terdiam.





"Maaf hyung, aku tidak bisa menjaga Asahi." Kepala Jaehyuk tertunduk.





"Santai saja, tapi yang penting kau bisa menjadi laki-laki bertanggung jawab. Aku percaya padamu." Keita menepuk bahu Jaehyuk sebelum ke kamar.





Tbc

A/n mungkin dua atau tiga chapter lagi end.

Fluffy • JaeSahi ver✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang