Let's get it!
JaeSahi in your areah~
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>Matahari hampir berada diatas kepala.
Wahana yang tidak memacu adrenalin sudah dinaiki semua.
Sekarang sedang berada di tempat makan guna mengisi perut. Sesudah memesan tinggal menunggu makanan datang.
"Hapus," suruh Jaehyuk datar saat Sonya tanpa ijin memotretnya. Sebenarnya tidak akan ketahuan karena Jaehyuk sedang bermain ponsel, tapi karena camera Sonya ada flash-nya jadi tahu.
"Kenapa? Kau kan tunanganku." Sonya malah ingin memposting disosial medianya. Tak peduli tatapan tajam Jaehyuk.
"Bawa kemari ponselmu atau tanganmu patah, tak peduli akan gender."
"Sudah Jae, biarkan saja." Asahi sedari tadi memperhatikan memilih menenangkan Jaehyuk. Tidak ingin ada keributan.
"Tapi dia akan mengaku jika aku kekasihnya."
"Kau kan tunangannya," cicit Asahi sambil menunduk. Takut.
Kalau takut kenapa harus mengatakannya? Mulutnya memang minta dibungkam.
"Nah Asahi saja mengakuinya, sudahlah, putuskan saja, lagipula Nyonya Yoon tidak merestui, kan?"
Tatapan tajam kembali dilemparkan.
"Apa? Itu fakta, jika kau memaksa, hubungan kalian kedepannya tidak akan berakhir baik. Akhirnya bagaimana? Putus lah."
Tangan Jaehyuk sudah mengepal. Jika saja Asahi menyingkirkan pegangan dilengannya, pasti wajah Sonya sudah dihiasi memar.
"Pukul nih pukul," tantang Sonya sambil menunjuk pipinya. "Dengar ya, jika serius dengan Asahi, seharusnya kau bisa meyakinkan Nyonya Yoon, bukan terusan menghindar di apartement."
"Apa maksudmu?" Jaehyuk merasa tersindir, jadi Sonya menganggap dirinya tidak serius dengan Asahi?
Omong kosong.
Sonya mendecih. "Kalau tidak segera meyakinkan Nyonya Yoon, aku akan benar-benar memastikan margaku berubah menjadi Yoon." Lalu gadis itu pergi.
Jaehyuk terdiam. Apalagi Asahi.
Tbc
A/n Akan kembali saat book ini tidak ada lagi silent readers 😀😊
Spam komen kalau bisa ya 😆🤙🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Fluffy • JaeSahi ver✔
Fiksi Penggemar[Follow me before read] Manis Manis Asam Pahit Katanya memang sederhana, hanya tentang rasa yang dicecap oleh lidah, tapi siapa tahu maknanya begitu dalam sampai tak terbayang hingga tetesan tanpa sadar mengambil alih. . . . Terkadang nyerempet ke '...