Doa dulu ygy.
•
•
•Sambil ngupil, Tama menikmati kopi hitam yang panas di teras depan rumah Bara. Tadi pagi waktu sekolah hawa nya sangat panas dan sekarang sudah mendung saja. Mungkin panas nya efek sebelum hujan. Di sebelah Tama ada Husein yang tengah menghisap nikotin. Di depan mereka ada kolam renang besar. Di dalam nya ada Bara dan Resta yang sedang berenang guna melepas penat mereka selama seminggu full sekolah.
Sejujurnya SMA Penabur memulangkan siswa nya pukul 4 untuk hari Sabtu. Tapi keempat cowok ini justru bolos pramuka wajib dan sudah pulang sejak pukul 2 siang.
Tujuan mereka hanya satu. Warung kopi nol enam yang berada di puncak bukit. Membutuhkan waktu hampir satu jam untuk sampai ke warung itu.
"Gerah banget sih rumah lo, " keluh Tama sambil mengibaskan kardus bekas wadah roti guna mengurangi rasa gerah nya.
"Bacot lo! " berang Bara.
"Anak-anak Classic mau kita kumpul entar malam di gang sempit itu lagi, " ucap Resta serius.
"Mereka nggak capek apa ngajak kita duel mulu? " kesal Husein.
"Apapun itu, demi harga diri, kita harus berangkat. " Bara menepi lalu memberi sedikit dorongan supaya tubuh nya bisa naik ke daratan.
Husein melemparkan botol air mineral yang hanya tersisa seperempat nya ke udara. Kruk! Botol itu jatuh dengan posisi tertidur agak jauh dari Husein. "Haduuuh!!! " kesal Husein sambil menepuk jidatnya.
"Sini-sini! Gantian gua. " Tama merebut botol mineral dari tangan Husein. "Yang bener tuh kayak gini loh, Cen, " ujar Tama sembari melemparkan botol mineral ke udara dan kruk, botol air mineral itu justru tergeletak membuat Tama mendecak sebal, menahan malu. "Sialan lo! "
"Ceilah, Tam-Tama. Orang sama omongan nya sama-sama gak jelas! " ejek Husein.
"Foto dulu bang, " ujar Resta yang tiba-tiba berdiri di sebelah Husein sambil mengangkat tangan kanan nya yang membawa handphone.
Husein hanya bengong gak paham sambil melirik tubuh setengah polos Resta. Otot-otot perut Resta yang kekar dan tetesan air kolam dari ujung rambut cowok itu membuat tubuh nya ikutan basah.
"Jangan cengo dong, Cen! Ini mau gue edit jj, " protes Resta.
"Si paling jj, " sahut Tama sembari geleng-geleng kepala.
"Gak jj gak asik bruh, " balas Resta sambil mengangkat ponsel nya tinggi-tinggi. Resta menjulurkan lidahnya keluar seperti anak nakal. Sementara Husein hanya tersenyum manis sambil menempelkan jari peace-nya ke mata kanan. "Sok imut bener lu ngab, " ejek Resta pada Husein.
"Lo mau ikutan masuk frame nggak ngab? " tanya Resta pada Tama.
"Gue orang nya anti kamera, Res, " jawab Tama sok. Padahal aslinya dia cuma malas karena rupanya yang pasti agak aneh karena seharian belum cuci muka.
"Yaudahlah serah lu aja, Tam. " Resta mengangguk pasrah sambil menarik nafas panjang. "Sok atuh di lanjut main nya, " ujar Resta sebelum masuk ke dalam rumah Bara untuk berganti baju.
"Waktu nya gue 'kan, Tam? " tanya Husein memastikan sambil menarik botol air mineral yang ada di hadapan Tama.
"Cen-Cen, " panggil Tama dengan muka serius menatap layar ponsel.
"Apa? "
"Ini bukan nya Deco ya? " tanya Tama sembari menunjuk seorang cowok berjaket hijau army yang masuk ke dalam video singkat salah satu anak Classic.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Salma
Teen FictionSetahun yang lalu, hidup Salma masih baik-baik saja sebelum kedatangan nya di SMA Penabur. Kepindahannya dari Prancis bukan tanpa sebab. Disini lah Salma di pertemukan dengan dengan sosok preman sekolah yang terkenal karena kedua orang tuanya kaya r...