Doa dulu ygy.
•
•
•
Kedua tangan Salma naik untuk menguncir rambutnya secara asal. Angin malam yang sangat dingin membuat Salma menggigil. Dalam hatinya Salma dongkol karena datang bulan nya datang terlalu cepat dari biasa nya. Alhasil Salma harus pergi sendiri ke swalayan terdekat untuk membeli pembalut karena kedua orang tua nya dan abang nya sedang ada urusan di luar kota.
Kendati begitu, berjalan sendirian sambil mendengarkan lagu speed up lewat earphone adalah suatu kenikmatan untuk Salma. Rasa nya seperti jadi artis dadakan yang sedang konser di panggung besar.
Bruuummm! Motor hitam itu tiba-tiba berhenti di sebelah Salma. "Hai! " sapa si pengemudi dari balik helm.
Salma hanya menoleh sebentar lalu kembali menunduk karena merasa tidak kenal dengan cowok yang kepalanya tertutup helm itu.
"Lo lupa sama gue? " tanya nya seraya menaikkan kaca helm. Salma tetap diam karena merasa tak mengenali nya.
"Hellooo! " ulang cowok itu sambil terus melambaikan tangan.
Salma risih. Jari-jemari nya memilin ujung kaos oblong nya karena takut. Jantung nya sudah berdegup kencang, khawatir kalau-kalau cowok itu akan melakukan tindak kriminal. Apalagi ini malam hari dan tengah marak-maraknya kasus pembegalan yang berujung pembunuhan para korban nya.
"HEI! " ulang cowok itu sembari menepuk pundak Salma.
Salma refleks menoleh, "Lo beneran lupa sama gue ya? Gue Joshua, anaknya tante Sharon, " ujarnya sambil melepaskan helm nya, menunjukkan wajah tampan nya yang tadi tertutup helm.
"Hah?! Tante Sharon? " Sejenak Salma nge-lag.
"I know you forgot, but how come you forgot the guy who kissed you for the first time, " jawab cowok itu dengan pelafalan kelewat fasih.
Bak di kirim ke masa lalu, Salma bisa merasakan kembali daging kenyal yang hangat menempel di bibirnya untuk pertama kali nya. Meskipun hanya menempel, tapi itu pertama kalinya untuk Salma.
"Gue yakin lo udah ingat 'kan? " tebak nya.
"Lo ngapain balik lagi kesini? Bukannya dulu lo bilang kalo di Prancis lebih enak? " sewot Salma.
Sembari menopang dagunya di atas helm full face yang Ia taruh di atas tangka bensin, cowok itu terus melihat Salma sembari sesekali tersenyum.
"Di Prancis udah nggak ada yang mau temenan sama lo ya? Maka nya lo balik lagi ke sini? Uhh! Maka nya kalo di ajak temennya menuju kebaikan tuh nurut. Jangan nurutin nafsu doang, " omel Salma, mengingat-ingat alasan cowok itu menolak pindah karena di Indonesia nggak ada dugem Prancis.
"Lo ngapain sih? Udah gila? " ketus Salma lalu menimpuk wajah tampan cowok di hadapan nya.
Salma tak peduli. Ia memilih untuk meneruskan perjalanan nya. "Nggak mau gue bonceng aja? Mumpung jok belakang gue masih kosong tuh, " tawar Joshua seraya menunjuk jok belakang dengan ekor matanya.
"Kampret! Kok tambah ganteng sii? " umpat Salma dalam hati. Wajahnya sudah mengerut marah.
Tak menyerah, Joshua menyalakan mesin motornya dan menyusul Salma. "Lo udah punya pacar belom? "
"Udah! " ketus Salma tanpa menoleh.
Meski kesusahan untuk meyamai posisi Salma menggunakan motor, Joshua tetap pantang menyerah. "Kalo gitu, gue tikung dia boleh nggak? "

KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Salma
Teen FictionSetahun yang lalu, hidup Salma masih baik-baik saja sebelum kedatangan nya di SMA Penabur. Kepindahannya dari Prancis bukan tanpa sebab. Disini lah Salma di pertemukan dengan dengan sosok preman sekolah yang terkenal karena kedua orang tuanya kaya r...