CP. 06

383 22 3
                                    

Di perjalanan menuju indonesia, Gavin hanya termenung menatap awan dari balik jendela pesawat pribadinya. Ditemani dengan beberapa bodygourd pribadinya, Hampir memakan waktu kurang lebih 22 Jam perjalanan dan kemungkinan 1 jam pesawat Gavin landing di bandara soekarno-hatta.

Gavin menekan pelipis pelan, Ia merasakan pusing seperti kepalanya ingin meledak.

" Demian." Panggil Gavin kepada salah satu asistennya yang selama ini menghandel bisnis gelapnya.

" Iya tuan."

" Ambilkan kotak obat." Suruh Gavin.

" Obat ?." Dengan aksen inggrisnya yang kental.

Demian yang menatap bosnya heran." Are you okay Tuan ?." Gavin menatap tajam Demian yang banyak tanya.

" AMBIL!! GAK USAH BANYAK TANYA." Bentak Gavin.

" SAYA BUNUH KAMU LAMA LAMA! GAK BECUS KERJA." sambungnya.

" Maaf Tuan." Demian pergi kebelakang kabin untuk mengambil obat Gavin.

Gavin memejamkan mata sesekali memijat pelipisnya pelan." Ashh." Meringis pelan.

" Tuan." Gavin mengerjapkan matanya.

" Kenapa ?."

" Tuan Geral, sudah berhasil melacak keberadaan anda, beberapa hari sesudah ia mendatangi Apartement tuan Gavin yang ditempati oleh nona Alysha. Dia selalu mengirimkan orang untuk memantau sekitar Apartement." Jelas Dave.

" Lalu."

" Nona Alysha sepertinya mematuhi larangan yang tuan Jordan berikan, sebab itu Nona tak pernah keluar dari Apartement."

Ralat bukan perintah Jordan melainkan perintah Gavin sendiri.

" Namun sepertinya Tuan Geral memilki rencana yang sangat licik Tuan."

" Beliau selalu..." Ucap Dave terpotong oleh ponsel Gavin yang berdering.

" Tuan Obatnya." Tiba tiba Demian datang membawa botol kecil yang berisi obat kapsul berwarna putih.

" Pergi." Usir Gavin kepada Dave sekaligus Demian

**

Alysha termenung sedih, mendapat kabar dari tetangganya kalo neneknya jatuh sakit akibat Alysha sudah hampir sebulan ini tidak memberinya kabar. Dengan keberanian Alysha menelepon Gavin. Alysha pikir tidak akan di angkat ternyata dengan cepat Gavin mengangkatnya dan suara dingin Gavin membuat Alysha berdesir.

" Kenapa." Ujar Gavin disebrang sana.

Alysha gugup." Kau dimaa..naa?."  Tanya Alysha terbata - bata. Alysha memukul kepala pelan dalam hatinya berkata." Bodoh sekali aku, Pasti Gavin memikirkan yang tidak tidak." Batin Alysha.

Ia dapat mendengar kekehan Gavin yang mengejeknya." Kamu kangen sama saya ?." Tanya Gavin.

Alysha terdiam biarkan ia menunggu Gavin melanjutkan pembicaraannya.

" Atau kamu kangen sama tubuh saya?."

" Kalo kamu kangen tubuh saya, Maka tunggulah aku baby." Ucap Gavin serak.

Membuat Alysha berdesir sekaligus mendengus menjijikan." Dasar bajingan gila." Umpat Alysha.

" Satu jam lagi saya akan mendarat, Lalu bertemu mu untuk menuntaskan hasrat ini."

Alysha menghela nafas." Saya berjanji sekaligus bersumpah kepada anda tuan Gavin yang terhormat! Mulai detik ini saya akan memutuskan kontrak yang terjadi diantara kita berdua."

GAVINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang