CP. 07

364 22 2
                                    

Gavin menatap nanar seorang wanita paruh baya yang sekarang berada didepannya, Walau ia tak begitu menyakitinya namun ini sedikit memberi pelajaran untuk gadisnya yang sudah menantangnya melalui wanita tua ini, siapalagi kalau bukan Alysha.

Irma adalah nenek angkat Alysha yang selama ini sudah merawat Alysha. Gavin menculik Irma dan membawanya kesebuah markas tuan yang berada ditengah hutan. Bahkan setelah ia memberikan izin untuk Alysha menemui Neneknya. Gavin lebih dulu gerak cepat untuk menculiknya.

" Tuaann....ampunin saya." Ucap Lirih Irma.

Gavin menatap sinis." Kau harus tau sialan! Cucumu yang selama ini kau bangga-banggakan, sudah menjual tubuhnya kepadaku."

" Ah bukan menjualnya, Tapi sudah ku jadikan dia jalang." Ucap Gavin memainkan sebuah pistol yang harganya sangat fantastis.

Irma menatap Gavin bingung." Kamu? Siapa sebenarnya." Cicit Irma.

Irma merasakan sakit disekujur tubuhnya." Enggak mungkin Alysha cucuku seperti itu."

Gavin terkekeh pelan." Rupanya tua bangka ini tidak percaya."

Gavin merogoh ponsel dan memutar sebuah video yang dimana berisi ia dan Alysha sedang melalukan hubungan intim, Video tersebut ia ambil secara diam diam. Melihat Irma yang terdiam tak bergutik.

" Lihat ini? Bahkan darah perawan cucu mu terekam jelas." Ucapnya menyodorkan ponselnya.

" Cucuku." Lirihnya.

Irma menatap Gavin dengan meneteskan air mata." Dimana cucuku sekarang."

Gavin menaruh kembali ponselnya dan menodongkan kembali pistol dikepala Irma.

" Ikat dia! Jangan sampai kabur dari markas, Kalian boleh menyiksanya tapi jangan sampai mati!! Saya masih membutuhkannya!." Ucap Gavin kepada anak buahnya.

" Tidak! Mohon lepaskan aku, aku harus bertemu dengan cucuku."  Irma berontak dengan sekuat tenaga, walau tenaga yang ia punya tak mampu membuatnya lepas dari tawanan pria berhati iblis ini.

" DIAM!!." Bentak anak buah Gavin.

Gavin hanya duduk dikursi yang berada di markas, ditemani oleh sebatang rokok dan juga sebotol bir dengan kadar alkohol tinggi.

" Tubuh cucumu sangat bergairah saat berada diatasku." Ucapnya.

" Hmmhmm." Gumam Irma tidak jelas. Karena mulutnya sudah disumpal kain.

Gavin terus menyaksikan video tersebut dan sesekali ia tunjukan kepada Irma, dengan kondisi di pasung, Irma hanya bisa menangis dan meracau tidak jelas.

Shit!! Gavin merasakan panas diseluruh tubuhnya, dia merasakan gairah bergejolak. Secepat mungkin Gavin menelpon Jordan untuk menanyakan dimana mereka sekarang. Gavin juga tidak akan lupa atas perlakuan mereka berdua dirumah Irma tadi.

" Dimana." Tanya Gavin dingin.

" Antar dia ke Mansion yang berada xxxxx." Suruh Gavin lalu mematikan panggilan tersebut.

Gavin mendekati Irma yang berontak ketika kakinya di injak oleh sepatu mahalnya. " Saya pulang dulu, untuk menikmati tubuh cucumu."

Plak plak! Tamparan mendarat dipipi Irma sehingga membuatnya meringis.

Gavin berdiri dan menepuk pelan pundak anak buahnya, Dave." Jaga dia jangan sampai kabur, kalian boleh 2 jam sekali menyiksanya tapi jangan sampai mati. Ingat itu Dave!! Kamu punya tanggung jawab besar terhadap wanita itu!." Ucap Gavin kepada Dave.

" Jika kau lalai menjaganya, Jaga salahkan saya jika harus memenggal kepalamu." Sarkas Gavin.

Dave meneguk air ludahnya pelan sebagai menetralkan deru nafasnya." Bai..k tuaann." Membungkukkan badan menghadap Gavin.

GAVINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang