CP. 09

357 23 7
                                    

Kurang dari satu jam setengah Gavin menunggu didepan ruangan Alysha, Biasanya ia tidak pernah melakukan ini. Tapi untuk perempuan yang ia beli itu, ia merelakan waktunya untuk menunggu seseorang.

Clek. " Keluarga Nona Alysha." Ucap Dokter perempuan. Dan betapa terkejutnya ketika sang dokter berhadapan langsung dengan Gavin. Gavin menatap tajam dokter.

" Tuan Gavin." Panggil Dokter pelan, dia heran bukankah selama ini penerus Gennaro di gosibkan menjalin hubungan dengan seorang model cantik dari keluarga Madison

" Katakan dia kenapa?." Tanya Gavin dingin.

" Nona mengalami pendarahan akibat benturan yang ia alami, sedangkan kondisi kandungannya sangat lemah. Dan alangkah baiknya Nona Alysha dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas lengkap tuan, Karena kami dari pihak klinik takut terjadi sesuatu dengan kandungan Nona Alysha."

Deg. Jadi Alysha hamil? Alysha hamil anaknya, Jelas Gavin tak munafik jika selama berhubungan ia selalu mengeluarkannya didalam, dia tak membayangkan kalo salah satu spremanya berhasil membuahi, Gavin mengepal kuat jari jaringa sehingga uratnya menonjol ia tidak terima bagaimana ini bisa terjadi, dan bagaimana menjelaskan kepada orang tuanya. Reputasinya didunia bisnis dan bagaimana jika publik mengetahui kalo Alysha adalah gadis yang ia beli di club malam.

" Biarkan dia di rawat disini, Soal dokter spesialis akan saya datangkan dari Los Angeles."

Gavin menunjuk dokter tersebut." Anda jangan sekali kali menyebarkan berita kehamilan gadis itu kepublik." Ancam Gavin. Lalu masuk keruangan Alysha.

Dokter tersebut hanya terdiam patuh dan menganggukkan kepalanya." Baik tuan, Jika terjadi sesuatu dengan Nona segera beri tahu kami." Ucapnya.

**

jarum jam mengalun indah diruangan bernuasa putih ini, Gavin menatap tajam gadis yang terlelap dengan wajah pucat, Ia melirik perut Alysha yang beberapa bulan akan membesar itu. Gavin menarik kursi tanpa menimbulkan suara bising, Gavin meletakkan tangannya diperut yang tertutup oleh selimut.

Gavin mengelus pelan perut Alysha " BAYI SIALAN!!, Kau tidak pantas mendapatkan nama Gennaro." Desis Gavin tajam.

" Kau tidak seharusnya datang! Disaat saya belum puas dengan tubuh ibumu." Tangan Gavin masih mengelus dengan gerakan menggambar memutar berulang kali.

" Lebih baik kau mati saat menjadi janin, dari pada kau lahir kedunia. Disaat orang tuamu tidak mengharapkan kehadiranmu."

Gavin menerawang kejadiaan beberapa tahun silam saat ia baru beranjak sekolah dasar." Pada saat itu orang tuaku tidak ingin memiliki anak sebagai penerus mereka, kelahiraanku tidak diinginkan oleh mereka. Saat aku lahir hingga usiaku menginjak 7 Tahun mereka tidak pernah mempedulikanku, memperhatikanku. Sementara aku selalu dituntut untuk menjadi dewasa. Aku yang selalu diperlakukan kasar oleh anak buah mereka, aku bahkan hampiri diperkosa oleh pamanku sendiri. Aku tidak punya tempat untuk mengadu. Setelah aku beranjak remaja, tiba tiba orang tuaku menginginkan ku untuk belajar bisnis untuk menopang kemajuaan perusahaan dimasa yang akan datang, karena tidak ada cucu laki laki dikeluargaku selain aku. Baru disitulah aku dilimpahkan kasih sayang oleh kedua orang tuaku, Namun aku tau mereka hanya baik didepanku hingga saat ini." Alasan Gavin tidak mau memiliki anak hingga saat ini. Karena dirinya tau banyak dendam yang harus ia balas, banyak perbuatan yang tak pantas untuk disebut dirinya sebagai Ayah.

Ia tidak mau berimbas dengan istri dan anaknya kelak. Gavin memejamkan matanya menahan amarah dan mencengkram selimut yang berada diatas tubuh Alysha." Dan kenapa aku selalu memperlakukan ibumu kasar, aku trauma. Traumaku cukup berat." Sambungnya.

Gavin melepaskan cengkramannya dan menatap dingin Alysha." Aku harus pergi."

***

Alysha merasakan usapan diatas perutnya namun tiba tiba usapan tersebut mulai menghilang walau tubuhnya merasakan nyeri dibagian perut entah kenapa dengan usapan tersebut membuatnya ingin melihat siapa yang mengusap pelan perutnya.

GAVINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang